Cerita Panji di Relief-Relief Candi Hindu Masa Kerajaan Majapahit – Foto: kediribertutur.com Foto Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri ...
Cerita Panji di Relief-Relief Candi Hindu Masa Kerajaan Majapahit – Foto: kediribertutur.com |
Foto Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri tahun lalu menggelar Pekan Budaya dan Pariwisata 2017. Pada event kali itu bersamaan dengan pelaksanaan Festival Panji Nasional yang merupakan program kerjasama antara Pemkab Kediri, Pemprov Jatim, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Di Kediri Pameran budaya Panji selalu digelar guna mengingatkan kepada masyarakat bahwa Kediri merupakan bumi Panji sekaligus bentuk dukungan didaftarkannya Cerita Panji ke UNESCO sebagai Memory Of The World.
Bahkan di Kediri, keberadaan situs kuno peninggalan abad ke- 14-15 Masehi di Dusun Sarasehan, Desa Gambyok Kecamatan Grogol kini menjadi viral kalangan arkeolog di media sosial. Hal ini dikarenakan situs ini oleh peneliti arkeolog belanda, Stuterheim, disebut-sebut sebagai awal naskah utuh Asli Panji Sumirang. (Baca: Cerita Panji dari Kediri yang Jadi Warisan Budaya Dunia)
Istimewanya, situs ini merupakan salah satu situs yang mempunyai panil relief utuh dengan cerita paling lengkap. Kendati begitu melihat kondisinya sekarang, keberadaan situs ini menuntut perhatian perlunya keamanan dan dipastikan jauh dari tangan tidak bertanggung jawab.
Diwartakan oleh akurat.com, cerita Panji adalah sebuah pusaka budaya yang populer pada masa Majapahit, yang kemudian menyebar ke berbagai daerah dan negara-negara Asia Tenggara.
Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji merupakan dua tokoh sentral dalam kisah Cerita Panji. Di balik cerita pengembaraan, peperangan dalam liku-liku perjalan kisah cinta keduanya, terkandung nilai-nilai kearifan lokal yang luhur.
Ketuhanan, keselarasan manusia dan alam, nilai kesatriaan (kebenaran dan keadilan), keteladanan kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi dan golongan serta nilai budi pekerti merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Panji.
Tetapi, kondisi belakangan ini, pusaka budaya yang diklaim berasal dari Jawa Timur itu hampir tidak dikenali di tanah kelahirannya sendiri. Kondisi ini berdampak pada semakin memudarnya berbagai seni pertunjukan yang mengambil bahan baku Cerita Panji, khususnya di Jawa Timur.
Kini sejumlah pelaku budaya menggagas sebuah tekad untuk memopulerkan kembali Cerita Panji, yang kemudian dikenal dengan nama aktivitas Gerak Panji. Ini bertujuan untuk memunculkan kesadaran bagaimana menyelamatkan, merawat dan mengembangkan Cerita Panji sebagai pusaka bangsa yang sangat berharga dalam berbagai bentuk aktivitas. Mulai dari penyebaran gagasan dan produk budaya berupa karya-karya seni.
Ada banyak keistimewaan Cerita Panji sebagaimana yang sudah dikaji oleh banyak ilmuwan. Bahkan Cerita Panji yang merupakan cerita asli Indonesia, yang bersumber dari kerajaan Kadiri dan Jenggala, ini ternyata menyebar ke seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara, menyeberang ke Sumatra, Kalimantan, bahkan hingga ke negara-negara Malaysia (semenanjung Melayu), Thailand, Kamboja, Laos, dan Myanmar. (Baca: Kediri Diupayakan Jadi Tuan Rumah Festival Panji)
Kandungan nilai -nilai kebaikan, kebenaran dan kebajikan dalam cerita Panji patut diteladani bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Lewat seni pertunjukkan Kediri Bertutur mengenalkan nilai-nilai kearifan lokal pada anak-anak dengan menghadirkan kembali cerita Panji.
Di Kediri terdapat Kampung Seni Kediri Bertutur yang membuat konsepsi pertunjukan seni kontemporer bagi anak-anak yang mengakar pada seni budaya lokal (tradisi, wayang, tari, tembang, cerita Panji sampai situs sejarah).
Perpaduan seni modern dan seni budaya lokal adalah metode kreatif yang dikembangkan Kediri Bertutur untuk menumbuhkan minat, antusias dan rasa senang bagi anak-anak dalam mengenali seni budayanya sendiri yang saat ini sudah tidak lagi populer.
Pementasan dilakukan di tempat-tempat terbuka seperti di pekarangan/halaman luas yang ada di pedesaan dan perkampungan. Bentuk pagelaran kesenian Kediri Bertutur dilakukan dengan keliling dari kampung ke kampung atau desa ke desa dengan membawa tema cerita Panji.
Pagelaran seni budaya Kediri Bertutur dibuat dan dirancang untuk menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat akan tradisi, seni dan budayanya sendiri. Dalam pementasannya, Kediri Bertutur melibatkan para dalang (wayang kulit dan krucil) untuk berdongeng mengisahkan cerita Panji pada anak-anak dan masyarakat. (Baca: Ikon Baru, Kota Kediri Bakal Gelar Festival Brantas)