Foto Kediri “Mbenjing mriki malih nggih (besok kemari lagi ya).” Itulah teriakan mirip yel-yel yang diucapkan pelayan penjual pecel di Kel...
Foto Kediri “Mbenjing mriki malih nggih (besok kemari lagi ya).” Itulah teriakan mirip yel-yel yang diucapkan pelayan penjual pecel di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri .
Siapapun yang pertama datang ke warung ini dimungkinkan kaget lantaran sambutan lantang para penjualnya yang terkesan sangat menggemaskan. Sebab, teriakan ‘Benjing mriki malih nggih’ diucapkan bersahut-sahutan antara pelayan satu dengan lainnya. Kadang teriakan yel-yel itu kompak bersamaan.
Seperti dikomando, teriakan itu dilakukan seluruh karyawan baik yang sedang menerima pembayaran maupun mencuci piring dengan serempak. Suara mereka yang lantang praktis menimbulkan keriuhan di dalam kedai. Bahkan teriakan itu menjadi "trademark"-nya kedai yang bisa didengar dari kejauhan.
Selain itu, menu pecelnya yang berbeda dari umumnya. Pecel di sini disandingkan dengan punten sebagai menu alternatif pengganti nasi. Pecel terbuat dari kacang tanah dipadu bumbu rempah kemudian dihaluskan dan diberi sedikit air. Punten terbuat buat dari nasi beras yang dipadatkan. Di beberapa daerah punten memiliki nama berbeda, misalnya jadah.
Makanan ini rasanya gurih karena diolah menggunakan santan. Dua bahan tersebut disajikan dengan tambahan beragam sayuran, seperti kecambah, sawi, kacang panjang, kangkung serta daun kenikir. Semakin bervariasi lagi dengan tambahan kerupuk yang tidak digoreng dengan minyak, namun dengan pasir halus, namanya kerupuk upil. (Baca: Menembus Pasar Luar Kota dan Luar Provinsi dengan Kerupuk Upil)
Menu utama di kedai ini adalah Pecel Punten. Tak hanya menjual punten dan sambal pecel, pemilik kedai juga menyajikan aneka ikan menu pendamping seperti ayam goreng, lele goreng, gurami goreng, tempe, tahu, dan sayuran bersantan. Krengsengan bekicot pun turut disajikan bagi petualang kuliner.
Harga atu porsi pecel punten ta akan menguras kantong anda, cukup Rp 4.000 per porsi. Harga yang sangat murah untuk porsi yang besar dan mengenyangkan.
Warung milik Sumiyati tersebut selain dekat sawah, bangunan warungnya cenderung apa adanya Warung ini termasuk salah satu kedai makanan yang paling tersohor untuk urusan pecel punten. Begitu terkenalnya kedai ini hingga menjadi jujugan banyak kalangan. (Baca: Warung Kopi di Desa dengan Fasilitas Wifi Gratis)
Pengunjungnya mencapai ratusan orang setiap hari, terutama pada jam istirahat serta hari libur. Ada yang datang secara berombongan, tidak sedikit pula yang datang sendirian. Mulai pejabat hingga rakyat jelata.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh adalah salah satu pelanggan pecel punten yang mengaku jatuh cinta pada makanan ini. Bahkan di sela kegiatan partainya di Kediri, Surya Paloh memilih berlama-lama di kedai sederhana ini.
Selain tekstur puntennya yang lembut dan gurih, keunggulan kedai ini adalah rasa sambal pecelnya yang nendang. Kelengkapan sayur yang disajikan juga menjadi nilai lebih pecel punten Pesantren meski harus mengantre cukup lama untuk mencicipi.
“Punten disini enak, empuk dan gurih, tidak seperti punten di tempat lain,” kata Solichan Arif, pengunjung asal Blitar, Selasa 2 Januari 2018.
Karyawan perusahaan swasta ini mengaku datang jauh-jauh dari Blitar untuk menjajal pecel punten paling terkenal di Kediri ini. Informasi soal pecel punten ini dia dapat dari media sosial yang berkelindan setiap hari.
“Rasanya ternyata sangat enak, persis seperti yang diceritakan kawan-kawan,” kata Arif.
Pecel punten ini sudah mewarnai jagat dunia media sosial sebagai referensi kuliner yang wajib dikunjungi. Tak heran jika antrian kendaraan roda empat berjajar hingga ratusan meter di bahu kanan kiri jalan.
Bagi penikmat kuliner yang ingin menjajal kenikmatan pecel punten ini, bisa mengarahkan kemudi menuju pabrik gula Pesantren Kediri. Dari pabrik gula ini keberadaan pecel punten Pesantren hanya terpaut kurang dari 500 meter. (Baca: Yuk Sarapan Pagi di Jalan Dhoho)