Foto Kediri - Siapa yang menyangka bila dari sekedar hobi kemudian berkembang menjadi keluarga. Bukan keluarga dalam pengertian kedekat...
Foto Kediri - Siapa yang menyangka bila dari sekedar hobi kemudian berkembang menjadi keluarga. Bukan keluarga dalam pengertian kedekatan bilogis, akan tetapi keluarga dalam pengertian maknawi yang diikat oleh satu kesamaan sebagai penghobi motor tua.
Layaknya sebuah keluarga sungguhan, Kediri Motor Club (KMC) yang anggotanya penghobi motor Honda Super Cub C70 menggelar tahlilan. Ritual yang bertajuk Anjangsana Anggota ini diselenggarakan secara rutin yang tujuan utamanya mengakrabkan dan mengikatkan cinta sesama anggota komunitas. (Baca: OPK, Komunitas Game Mobile Legends yang Mengutamakan Kekompakan)
Biasanya setelah tahlilan ada musayawarah anggota. Di dalam musyawarah itu disampaikan tentang rencana dan kalender event. Lantaran event biasanya berupa konvoi, ditentukan teknis berkumpul, keberangkatan dan siapa-siapa anggota komunitas yang turut serta.
“Tahlilan untuk mendoakan leluhur atau keluarga anggota komunitas yang telah wafat,” kata Koniul Huda, anggota KMC, di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kediri Kota, Sabtu, 6 Januari 2018.
[ads1]
KMC yang awalnya hanya kumpulan kecil penggemar motor Honda bebek tua yang di Kediri kerap disebut 'Honda Kalong' ini telah berhasil menghimpun anggota lintas usia dan lintas agama. Mereka menepis kesenjangan usia dan primordialisme yang biasanya menjadi penghalang keakraban. Satu-satunya primordialisme anggota komunitas ini hanyalah kecintaannya pada Honda Kalong.
Di kultur Jawa, tidak etis bila yang muda bercanda dengan yang lebih tua. Namun di KMC anggota yang usianya 17an tahun bercanda dengan yang usianya di atasnya lazim dilakukan. Bahkan bercanda dengan yang usianya kepala 5 bukan hal yang ditabukan. Justru dengan bercanda itu semua perkembangan informasi cepat tersampaikan.
“Biasanya usai tahlilan ada musayawarah. Ketika bermusyawarah itu kerap terselip selorohan dan bercanda antar sesama anggota,” kata Koni yang telah bergabung di komunitas ini sejak 2006. (Baca: Komunitas Komikers Kediri yang Karyanya Menginternasional)
Usia komunitas motor klasik ini memang bisa dibilang tua. Dibentuk pada tahun 1996, komunitas ini telah mengalami jatuh bangunnya merawat eksistensi dan membina keakraban sesama anggota. Mereka kini telah menemukan formula untuk merekatkan ikatan cinta anggotanya. Keakraban dalam wujud kekeluargaan adalah kunci utamanya.
Iuran sebesar Rp 5 ribu per anggota adalah langkah awal membentuk ikatan cinta dan keakraban. Tentu saja iuran itu terlaksana melalui anjangsana anggota. Di KMC anjangsana yang di dalamnya disertai doa-doa ini dilakukan tiap bulan pada minggu pertama.
Untuk meluaskan kekeluargaan, anggota KMC meleburkan diri dalam komunitas yang lebih besar yakni sesama penghobi Honda Kalong dalam lingkup pemakai plat motor ‘AG’ (Kediri, Tulungagung, Blitar, terenggalek dan Nganjuk).
“Tenyata ikatan kuat dan keakraban itu terbentuk bila anggotanya orang-orang yang memang pecinta Honda Kalong,” kata Sunar (68), pendiri KMC.
[ads1]
Dikisahkan oleh Sunar, awal dia membetuk komunitas ini lantaran dirinya bersama teman-teman penggemar Honda Kalong sering bertemu. Ide mendirikan perkumpulan dalam bentuk organisasi disambut rekan sesama penghobi.
Di tahun-tahun awal anggota memang berkembang pesat. Dari yang awalnya hanya berjumlah 7 orang meningkat menjadi 25 orang. Namun jumlah bikersnya itu naik turun lantaran anggota ada yang keluar dan ada yang masuk. Alasan keluarnya sebagian anggota lantaran motornya dijual sebab keterdesakan ekonomi.
“Ya kadang untuk membiayai anaknya sekolah, kadang untuk membayar hutang, tapi belum terdengar ada nggota yang menjual motornya untuk membangun atau merenovasi rumah,” kenangnya.
Anggota KMC di Bromo |
Bagi anggota bikers ini, sisi keantikan motor yang hingga sekarang masih beken ini menjadi alasan untuk menggemari. Alasan lainnya karena saat berkendara lebih mengutamakan aspek santai.
"Sebab, tidak mungkin mengendarai motor Honda Kalong dengan ngebut," katanya.
Di Kediri memang mulai lazim mengubah kubikasi mesin motor dengan mesin yang CC nya lebih besar agar bisa ngebut namun bentuk motor masih terjaga. Tak jarang antara body dengan mesin bisa dari merek yang berbeda.
Meskipun terkadang Honda Kalong sudah bukan original melainkan hasil modifikasi, kubikasi mesin tidak melebihi dari 100 CC. Namun rata-rata alasan bergabung di komunitas bikers untuk menambah teman sekaligus keluarga.
“Dengan memiliki banyak teman dan banyak keluarga hidup semakin bahagia. Stress sebab rutinitas menjalani kehidupan terkurangi dengan bertemu sesama anggota komunitas seperti di pertemuan ini,” ucap Chusnul Khuluq.
Sebagai informasi, Honda C70 merupakan salah satu model dari Honda Super Cub yang diproduksi secara terus menerus sejak tahun 1958 sampai hari ini. Memiliki model diantaranya Honda C100, C50, C70, C90, C100EX dan C70 Passport. Di Kediri varian yang digemari untuk saat ini yakni jenis Honda C70.
Entah dari mana motor yang pertama diproduksinya di Amerika Serikat ini, di Kediri dan sekitarnya disebut dengan 'Honda Kalong'. Padahal kita ketahui 'Kalong' sendiri merupakan sebutan orang Jawa untuk binatang pemakan buah yang bisa terbang dan hidupnya di Malam hari. Menurut Wikipedia 'Kalong' adalah anggota bangsa kelelawar.
"Kemungkinan karena Honda C70 memiliki sayap yang mirip dengan 'Kalong'," kata Khuluq. (Baca: Yoyo, Permainan Sejak Zaman Yunani Kuno Hingga Zaman Now)
Modelnya yang dianggap mirip kalong, motor ini kian menancapkan pesonanya. Pamornya yang begitu masyhur dengan karakter vintage si bebek unik ini menempatkannya sebagai salah satu motor yang tak pernah lekang ditelan zaman.
Kini si bebek antik itu menembus 70 hati pemggemarnya di Kota Kediri mengkikatkan cinta dan keakaraban dalam satu wadah KMC yang lintas usia dan lintas keyakinan. Bebek yang mirip kalong telah menjadi bukti ikatan atas dasar kesamaan hobi mengikatkan cinta dan keakraban. Cinta dan keakraban itu terangkai dalam lantunan doa-doa tahlilan.