Foto Kediri - Gerbong mutasi pimpinan sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) pasca alihkelola ke Pemprov Jatim akhirnya bergulir ju...
Foto Kediri - Gerbong mutasi pimpinan sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) pasca alihkelola ke Pemprov Jatim akhirnya bergulir juga. Pada awal tahun ini setidaknya ada Sembilan kepala sekolah (kepsek) di Kota dan Kabupaten Kediri yang digeser.
Pemindahan kepsek lintas wilayah itu merupakan kebijakan yang dikeluarkan setelah pengelolaan pendidikan menengah dari pemerintah daerah setingkat kota-kabupaten ke provinsi.
“Iya ada pelantikan perdana di tahun 2018 ini,” ujar Trisula Budi, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jatim Wilayah Kediri, melalui Sidik Purnomo, Kasi Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Sabtu, 6 Januari 2018 sebagaimana diwartakan Radar Kediri. (Baca: Isi Liburan Sekolah, 30 Anak Ikut Khitanan Massal)
Dari Sembilan kepsek, M Thohir yang sebelumnya menjabat sebagai kepala SMAN 2 Kediri bertukar dengan Roziq, Kepala Sekolah SMAN 1 Pare. Sedangkan kepala SMAN 3 Kediri, Sri Yulistini berganti dengan Sony Tataq kepala SMAN 7 Kediri.
[ads1]
Purnomo yang sebelumnya memimpin berjalannya pendidikan di SMAN 2 Pare bertukar tempat dengan Sarbawa kepala SMAN 1 Wates. Bambang Eko yang sebelumnya mengemudikan SMKN 3 Kediri berpindah ke SMKN 1 Kediri. Bambang menggantikan Gatot Sukarno.
Sementara Gatot sendiri ditaruh di SMKN 1 Ngasem Kabupaten Kediri yang sebelumnya kosong dari kepsek definitif. Hadi Sugiarto yang sebelumnya menjabat kepala SMKN 1 Kras pindah ke SMKN 3 Kediri.
“Posisi Pak Hadi diisi oleh kepsek promosi dari Nganjuk, saya tidak hafal namanya,” ungkap Sidik. (Baca: Siswa-Siswi SD Plus Rahmat Galang Dana untuk Pacitan)
Dibeberkan oleh Sidik, mutasi tersebut dilakukan untuk penyegaran. Pasalnya, selama ini para kepsek sudah lama menjalankan tugas di satu sekolah saja. Karena itu diperlukan pergeseran. Tujuannya, agar muncul kembali semangat berinovasi di tempatnya yang baru.
“Tidak ada apa-apa, hanya untuk penyegaran saja,” tambahnya.
[ads1]
Sebagaimana yang telah terjadi sebelum-sebelumnya, ketika masih di bawah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri, mutasi kepsek dilakukan hanya terbatas pada wilayah yang sama. Mereka hanya berpindah darisekolah satu ke sekolah lain dalam wilayah kota saja. Namun kini mekanismenya berbeda. Setiap guru dan kepsek memiliki potensi dipindahkan antar wilayah setingkat provinsi.
“Bisa berpindah dari kota ke kabupaten, atau antar kota atau antar kabupaten selama lokasinya masih di Jawa Timur,” bebernya. (Baca: Tidak Ada Angin Tidak Ada Hujan Bangunan PAUD di Ngadirejo Ambruk)
Mantan waka akademik SMAN 1 Pare ini tidak bisa memastikan ada berapa kali mutasi pada tahun ini. Itu karena keputusan mutasi sifatnya internal. Tergantung tingkat kebutuhan dan pertimbangan dari Dindik Jatim.
Pelantikan para kepala SMA/SMK dilaksanakan serentak di Surabaya Jumat 5 Januari 2018. Total ada 116 kepala SMA dan SMK serta Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) se-Jatim yang digeser pada awal tahun ini.
Pemindahan kepsek lintas wilayah itu merupakan kebijakan yang dikeluarkan setelah pengelolaan pendidikan menengah dari pemerintah daerah setingkat kota-kabupaten ke provinsi.
“Iya ada pelantikan perdana di tahun 2018 ini,” ujar Trisula Budi, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jatim Wilayah Kediri, melalui Sidik Purnomo, Kasi Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Sabtu, 6 Januari 2018 sebagaimana diwartakan Radar Kediri. (Baca: Isi Liburan Sekolah, 30 Anak Ikut Khitanan Massal)
Dari Sembilan kepsek, M Thohir yang sebelumnya menjabat sebagai kepala SMAN 2 Kediri bertukar dengan Roziq, Kepala Sekolah SMAN 1 Pare. Sedangkan kepala SMAN 3 Kediri, Sri Yulistini berganti dengan Sony Tataq kepala SMAN 7 Kediri.
[ads1]
Purnomo yang sebelumnya memimpin berjalannya pendidikan di SMAN 2 Pare bertukar tempat dengan Sarbawa kepala SMAN 1 Wates. Bambang Eko yang sebelumnya mengemudikan SMKN 3 Kediri berpindah ke SMKN 1 Kediri. Bambang menggantikan Gatot Sukarno.
Sementara Gatot sendiri ditaruh di SMKN 1 Ngasem Kabupaten Kediri yang sebelumnya kosong dari kepsek definitif. Hadi Sugiarto yang sebelumnya menjabat kepala SMKN 1 Kras pindah ke SMKN 3 Kediri.
“Posisi Pak Hadi diisi oleh kepsek promosi dari Nganjuk, saya tidak hafal namanya,” ungkap Sidik. (Baca: Siswa-Siswi SD Plus Rahmat Galang Dana untuk Pacitan)
Dibeberkan oleh Sidik, mutasi tersebut dilakukan untuk penyegaran. Pasalnya, selama ini para kepsek sudah lama menjalankan tugas di satu sekolah saja. Karena itu diperlukan pergeseran. Tujuannya, agar muncul kembali semangat berinovasi di tempatnya yang baru.
“Tidak ada apa-apa, hanya untuk penyegaran saja,” tambahnya.
[ads1]
Sebagaimana yang telah terjadi sebelum-sebelumnya, ketika masih di bawah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri, mutasi kepsek dilakukan hanya terbatas pada wilayah yang sama. Mereka hanya berpindah darisekolah satu ke sekolah lain dalam wilayah kota saja. Namun kini mekanismenya berbeda. Setiap guru dan kepsek memiliki potensi dipindahkan antar wilayah setingkat provinsi.
“Bisa berpindah dari kota ke kabupaten, atau antar kota atau antar kabupaten selama lokasinya masih di Jawa Timur,” bebernya. (Baca: Tidak Ada Angin Tidak Ada Hujan Bangunan PAUD di Ngadirejo Ambruk)
Mantan waka akademik SMAN 1 Pare ini tidak bisa memastikan ada berapa kali mutasi pada tahun ini. Itu karena keputusan mutasi sifatnya internal. Tergantung tingkat kebutuhan dan pertimbangan dari Dindik Jatim.
Pelantikan para kepala SMA/SMK dilaksanakan serentak di Surabaya Jumat 5 Januari 2018. Total ada 116 kepala SMA dan SMK serta Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) se-Jatim yang digeser pada awal tahun ini.