Foto Kediri - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kediri, Jawa Timur, yang berlangsung pada 2018 ini akan berpengaruh pada perputaran ek...

Foto Kediri - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kediri, Jawa Timur, yang berlangsung pada 2018 ini akan berpengaruh pada perputaran ekonomi di kota itu, yaitu terjadi penurunan.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Kadin Kota Kediri Setyo Hadi, dalam prediksinya pada perkembangan ekonomi tahun 2018 yang baru saja bermula, Selasa 2 Februari 2017. (Baca: Upaya Disperdagin Promosikan Kuliner Rakyat)
"Tahun 2018 itu adalah tahun politik dan itu mempengaruhi perputaran ekonomi, karena anggaran pemerintah banyak dipangkas untuk pilkada. Dan, itu lumayan besar. Efeknya, tingkat pengaruhnya bisa sampai penurunan 7-10 persen," kata Hadi.
Dikatakan oleh Hadi, pada tahun 2018 terjadi pemangkasan anggaran oleh pemerintah. Dampaknya, perekonomian dimungkinkan dalam posisi lesu. perekonomian dimungkinkan dalam posisi lesu.
Diwartakan oleh Antara, di Kota Kediri jumlah UMKM yang terdata Kadin Kota Kediri mencapai 5.600 usaha. Mereka juga bergerak di berbagai sector. Di antaranya makanan, minuman, jasa serta beragam usaha lainnya. Namun, dari ribuan UMKM tersebut, yang mendominasi usaha bidang makanan dan minuman. (Baca: Geliatkan UMKM Kediri Melalui Kadin Award Young Start Up)
Perekonomian di Kota Kediri, lanjut Hadi, sebenarnya saat ini sudah mengalami kenaikan menjadi lebih baik. Hal itu juga didukung langkah dari pemerintah daerah yang memberikan beragam kemudahan pelayanan perizinan, termasuk memangkas pengajuan izin.
Bahkan, Pemkot telah memberikan kesempatan bagi pemilik UMKM untuk ikut berbagai pameran. Kegiatan itu banyak diselenggarakan di setiap agenda Kota Kediri. Pemkot juga mensuport UKM mengikuti pameran yang diselenggarakan di kota lain.
Sementara itu, di akhir 2017, harga sejumlah bahan pokok yang terpantau di Kota Kediri sempat mengalami kenaikan. Bahan pokok itu misalnya beras, cabai rawit besar, hingga telur dan sejumlah bahan pokok lainnya. Hal itu sebagai dampak dari perayaan Natal dan tahun baru.
Di awal 2018, harga bahan pokok masih tinggi. Namun, sejumlah bahan pokok itu sudah mengalami penurunan. Misalnya, beras jenis bengawan yang harganya Rp11.300 turun ketimbang pekan sebelumnya Rp11.500 per kilogram. Minyak goreng dari sebelumnya Rp12 ribu per 620 mililiter turun menjadi Rp11.900. Telur ayam kini Rp23.500 per kilogram dari sebelumnya Rp23.700 per kilogram.
Walaupun bisa dimungkinkan berpengaruh pada roda perekonomian, Setyo berharap pemilik usaha di Kota Kediri masih bisa bertahan. Pemilik UMKM juga bisa tetap bisa berproduksi. (Baca: DKUMTK Kota Kediri Cetak Wira Usaha Baru)