Foto Kediri - Nahdhatul Ulama (NU) konsisten untuk selalu membela agama dan negara. Oleh karena itu dibutuhkan kader yang memiliki idealis...

Foto Kediri - Nahdhatul Ulama (NU) konsisten untuk selalu membela agama dan negara. Oleh karena itu dibutuhkan kader yang memiliki idealisme dalam setiap fase zaman agar mampu menyelesaikan tantangan serta ancaman.
Hal itu ditegaskan oleh KH Anwar Iskandar pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw dan penutupan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) di Aula Muktamar Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Rabu, 29 November 2017.
“Ini telah dicontohkan oleh Mbah Hasyim Asy’ari ketika beliau mengeleuarkan resolusi jihad tahun 1945,” kata laki-laki yang biasa disapa Gus War itu.
Gus War menjelaskan tantangan dan ancaman negara serta agama itu sama, yakni radikalisme dan terorisme. Tantangan serta ancaman lain yang tidak kalah pentingnya adalah serangan paham yang tidak sesuai dengan ideologi NU.
“Yaitu, materialisme, kapitalisme, liberalisme dan komunisme,” jelasnya.
Oleh karena itu, Kader NU terlebih dahulu harus mampu memahami tantangan yang sekarang dihadapi sekaligus mampu mengidentifikasi tantangan ke depan. Kader NU juga juga mampu menganalisis ancaman sekarang ataupun yang akan datang.
“Setelah itu tantangan dan ancaman dirumuskan dan diselesaikan,” terangnya.
Gus War melanjutkan, diperlukan kader-kader NU yang mampu memahamkan sekaligus menggerakkan masyarakat sampai di tingkat yang terbawah tentang pentingnya bela agama dan bela negara. Sebab, antara agama dan negara tidak bisa dipisahkan.
“Untuk beribadah memerlukan tempat yaitu masjid dan untuk memiliki masjid diperlukan negara yang menjamin kemanan beribadah itu,” ujar Gus War.
Gus War menyadari bahwa warga nahdhiyin dalam hal jumlah memang sangat banyak. Ia pun mengingatkan jumlah memang penting, akan tetapi yang lebih penting dari jumlah adalah memiliki semangat perjuangan.
“Dengan idealisme, maka semangat perjuangan akan tetap terpupuk, bahkan bisa ditingkatkan,” ucap Gus War mengingatkan.
Peringatakan Maulid Nabi Muhammad saw dan penutupan PKPNU dihadiri pengasuh Ponpes Lirboyo KH Anwar Manshur, jajaran PCNU Kota Kediri. Acara itu juga dihadiri ratusan peserta PKPNU dari kalangan santri dan masyarakat biasa.