[caption id="attachment_58" align="aligncenter" width="640"] Anggota OPK, salah satu komunitas game online Mo...
[caption id="attachment_58" align="aligncenter" width="640"]
Anggota OPK, salah satu komunitas game online Mobile Legends Kota Kediri. Yusuf (bertelanjang dada) adalah ketua komunitas ini.[/caption]
Foto Kediri - “Ayo Serang”. Itulah teriakan salah satu pemain game online berbasis Android, Mobile Legends di sudut Cafe Shisha Lirboyo Kota Kediri. Sebanyak 15 anak yang rata-rata usia sekolah itu dengan lincah memainkan jari-jari mereka di atas ponsel tatkala harus mengalahkan musuh.
Mereka adalah salah satu komunitas game online di Kota Kediri yang tergabung dalam grup Old Player Kediri (OPK). Pembentukan grup ini diinisiasi oleh Yusuf Fatoni dan Koko. Satu kamar di Cafe Shisha Lirboyo dijadikan base mereka. Di tempat ini mereka bermain bersama, berbagi cerita dan aktifitas lainnya.
Di kamar itu mereka bebas melakukan aktifitas selagi positif. Anggota bebas duduk ataupun tiduran. Tak jarang mereka membawa seperangkat sound sendiri untuk mendengarkan musik ataupun menonton video di sela-sela bermain game.
"Kamar ini kami jadikan base," celetuk Yusuf.
Bagi mereka, kamar itu telah menjadi markas berkumpulnya anggota. Di base yang disediakan Cafe Shisha Lirboyo itu mereka mengatur pembagian tugas bersih-bersih. Mereka pun membuat jadwal piket yang setiap anggota diberi tugas. Mulai menyapu, mengepel, dan merapikan base.
Biasanya di base itu semua anggota berkumpul dalam formasi lengkap pada malam hari. Mereka pun main Party ketika telah banyak yang berkumpul. Manakala yang terkumpul masih sedikit dan belum cukup untuk membentuk formasi, mereka bermain solo.
Yusuf yang merupakan ketua OPK mengutamakan kekompakan anggota sebagai salah satu penguat, disamping peningkatan skill. Untuk itu ia membentuk pula grup Whatsapp sebagai sarana komunikasi dan berbagi.
“Grup kami sudah ada 15 anggota,” ungkapnya, Senin, 20 November 2017.
Bagi mereka, kekompakan prioritas utama. Untuk menjaga kekompakan, salah satu cara yang dilakukan dengan merayakan bersama-sama bila ada salah satu anggota yang sedang berulang tahun.
Baru-baru ini salah satu anggota sedang berulang tahun. Mereka patungan membelikan kue dan minuman untuk dirayakan bersama. Uniknya mereka terlebih dahulu membuat kejutan dengan melempari telur dan tepung kepada yang berulang tahun, sebagaimana yang dilakukan kepada salah satu anggota mereka, Lintang.
Bukan hanya kekompakan, mereka juga seakan telah menjelma menjadi keluarga baru berkat pertemanan gara-gara bermain game. Layaknya keluarga, mereka tak segan-segan berbagi. Mereka pun saling mentraktir makanan atau minuman.
“Saya mentraktir teman-teman karena baru-baru ini saya mendapat rejeki,” kata Aimar Pasha, salah satu anggota grup itu.
Ide membentuk grup ini lantaran mereka sering bertemu di Cafe Shisha Lirboyo yang juga sama-sama menggemari Mobile Legends. Sebenarnya mereka telah tergabung di grup game Ayo Dance sebelum membentuk OPK.
Yusuf mengaku masih melakukan open member untuk menambah skuad grupnya. Anggota baru yang bergabung dibimbing agar skill-nya meningkat. Tak ada kriteria khusus untuk member baru, asal bersedia menjaga kekompakan.
“Walau mainnya ga mumpuni tetap kami rekrut,” tegasnya
Grup yang dibentuk bulan Juli 2017 ini pernah mengikuti ajang kompetisi “Kediri War” yang diadakan di Kennedy Cafe pada 28 Oktober 2017. Meski tak menyabet juara, mereka tetap gembira dan bersemangat. “Musuhnya berat,” ujar Yusuf.
Yusuf mengisahkan, sebelum bertanding, dirinya membuat janji pertemuan di markas. Pertemuan dimaksudkan untuk membuat intruksi-intruksi pengaturan strategi saat bertanding. Mereka pun juga berdoa bersama-sama.
Yusuf mengaku termasuk yang pertama bermain Mobile Legends di antara anggota grup lainnya. Ia kenal game ini pada pertengahan 2016. Menurutnya, game yang sedang popular ini dipilih lantaran lebih menantang dibanding permainan sejenis.
“Selain itu grafiknya bagus menggunakan 3D dan permainannya sangat menantang,” cetusnya.
Mobile Legends, salah satu game andalan dari MOBA yang sangat populer dan diminati berbagai kalangan. Mulai dari remaja hingga dewasa. Game ini sangat digandrungi di Asia terutama di Indonesia. Sebanyak 10 juta akun diketahui telah mengunduh game ini di Google Play Store maupun Apple App Store.
Bagi gamers, kelebihan bermain game ini dianggap sangat simpel. Kelebihan lainnya banyak tutorial untuk memainkannya ketika pertama kali membuka permainan. Mulai dari cara menembak dan memukul, menentukan arah gerakan yang tepat, menggunakan skill, bermain bersama player lain, hingga cara membeli item. Game ini dianggap sebagai Dota 2 dalam versi mobile, karena dari keseluruhan aspek permainannya serupa namun jauh lebih mudah untuk dimainkan dibanding Dota 2.

Foto Kediri - “Ayo Serang”. Itulah teriakan salah satu pemain game online berbasis Android, Mobile Legends di sudut Cafe Shisha Lirboyo Kota Kediri. Sebanyak 15 anak yang rata-rata usia sekolah itu dengan lincah memainkan jari-jari mereka di atas ponsel tatkala harus mengalahkan musuh.
Mereka adalah salah satu komunitas game online di Kota Kediri yang tergabung dalam grup Old Player Kediri (OPK). Pembentukan grup ini diinisiasi oleh Yusuf Fatoni dan Koko. Satu kamar di Cafe Shisha Lirboyo dijadikan base mereka. Di tempat ini mereka bermain bersama, berbagi cerita dan aktifitas lainnya.
Di kamar itu mereka bebas melakukan aktifitas selagi positif. Anggota bebas duduk ataupun tiduran. Tak jarang mereka membawa seperangkat sound sendiri untuk mendengarkan musik ataupun menonton video di sela-sela bermain game.
"Kamar ini kami jadikan base," celetuk Yusuf.
Bagi mereka, kamar itu telah menjadi markas berkumpulnya anggota. Di base yang disediakan Cafe Shisha Lirboyo itu mereka mengatur pembagian tugas bersih-bersih. Mereka pun membuat jadwal piket yang setiap anggota diberi tugas. Mulai menyapu, mengepel, dan merapikan base.
Biasanya di base itu semua anggota berkumpul dalam formasi lengkap pada malam hari. Mereka pun main Party ketika telah banyak yang berkumpul. Manakala yang terkumpul masih sedikit dan belum cukup untuk membentuk formasi, mereka bermain solo.
Yusuf yang merupakan ketua OPK mengutamakan kekompakan anggota sebagai salah satu penguat, disamping peningkatan skill. Untuk itu ia membentuk pula grup Whatsapp sebagai sarana komunikasi dan berbagi.
“Grup kami sudah ada 15 anggota,” ungkapnya, Senin, 20 November 2017.
Bagi mereka, kekompakan prioritas utama. Untuk menjaga kekompakan, salah satu cara yang dilakukan dengan merayakan bersama-sama bila ada salah satu anggota yang sedang berulang tahun.
Baru-baru ini salah satu anggota sedang berulang tahun. Mereka patungan membelikan kue dan minuman untuk dirayakan bersama. Uniknya mereka terlebih dahulu membuat kejutan dengan melempari telur dan tepung kepada yang berulang tahun, sebagaimana yang dilakukan kepada salah satu anggota mereka, Lintang.
Bukan hanya kekompakan, mereka juga seakan telah menjelma menjadi keluarga baru berkat pertemanan gara-gara bermain game. Layaknya keluarga, mereka tak segan-segan berbagi. Mereka pun saling mentraktir makanan atau minuman.
“Saya mentraktir teman-teman karena baru-baru ini saya mendapat rejeki,” kata Aimar Pasha, salah satu anggota grup itu.
Ide membentuk grup ini lantaran mereka sering bertemu di Cafe Shisha Lirboyo yang juga sama-sama menggemari Mobile Legends. Sebenarnya mereka telah tergabung di grup game Ayo Dance sebelum membentuk OPK.
Yusuf mengaku masih melakukan open member untuk menambah skuad grupnya. Anggota baru yang bergabung dibimbing agar skill-nya meningkat. Tak ada kriteria khusus untuk member baru, asal bersedia menjaga kekompakan.
“Walau mainnya ga mumpuni tetap kami rekrut,” tegasnya
Grup yang dibentuk bulan Juli 2017 ini pernah mengikuti ajang kompetisi “Kediri War” yang diadakan di Kennedy Cafe pada 28 Oktober 2017. Meski tak menyabet juara, mereka tetap gembira dan bersemangat. “Musuhnya berat,” ujar Yusuf.
Yusuf mengisahkan, sebelum bertanding, dirinya membuat janji pertemuan di markas. Pertemuan dimaksudkan untuk membuat intruksi-intruksi pengaturan strategi saat bertanding. Mereka pun juga berdoa bersama-sama.
Yusuf mengaku termasuk yang pertama bermain Mobile Legends di antara anggota grup lainnya. Ia kenal game ini pada pertengahan 2016. Menurutnya, game yang sedang popular ini dipilih lantaran lebih menantang dibanding permainan sejenis.
“Selain itu grafiknya bagus menggunakan 3D dan permainannya sangat menantang,” cetusnya.
Mobile Legends, salah satu game andalan dari MOBA yang sangat populer dan diminati berbagai kalangan. Mulai dari remaja hingga dewasa. Game ini sangat digandrungi di Asia terutama di Indonesia. Sebanyak 10 juta akun diketahui telah mengunduh game ini di Google Play Store maupun Apple App Store.
Bagi gamers, kelebihan bermain game ini dianggap sangat simpel. Kelebihan lainnya banyak tutorial untuk memainkannya ketika pertama kali membuka permainan. Mulai dari cara menembak dan memukul, menentukan arah gerakan yang tepat, menggunakan skill, bermain bersama player lain, hingga cara membeli item. Game ini dianggap sebagai Dota 2 dalam versi mobile, karena dari keseluruhan aspek permainannya serupa namun jauh lebih mudah untuk dimainkan dibanding Dota 2.