[caption id="attachment_789" align="aligncenter" width="640"] Area camping yang menyediakan penyewaan tenda u...
[caption id="attachment_789" align="aligncenter" width="640"]
Area camping yang menyediakan penyewaan tenda untuk bermalam dan pesta api unggun di wana wisata Irenggolo Kediri. - Foto: Kediri[/caption]
Foto Kediri - Merayakan tahun baru bagi sebagian orang tidak harus di kota atau di kawasan yang sarat dengan kebisingan dan keramaian. Bermalam tahun baru di bawah tenda tepi hutan dan api unggun memiliki sensasi tersendiri. Tentu ini dilakukan bagi yang merayakan tahun baru dengan suasana yang berbeda.
Kawasan hutan wisata Irenggolo di lereng Gunung Wilis bisa dijadikan agenda menanti detik-detik pergantian tahun. Siapkan jagung, ayam atau ikan untuk dibakar dalam suasana hawa pegunungan yang dingin. (Baca: Bosan Malam Tahun Baru di Kota, Besuki dan Kelud Bisa Jadi Pilihan)
Pengelola kawasan hutan wisata Irenggolo mengaku telah menyiapkan acara khusus bagi yang ingin bermalam di alam terbuka. Pengelola menyewakan tenda untuk penikmat alam di malam pergantian tahun.
“Silakan pesan tempat dulu biar tak kehabisan tenda,” kata Sudiro, ketua kelompok tani Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang menjadi salah satu pengelola wanawisata, Kamis, 29 Desember 2017 sebagaimana diwartakan Tempo.
[ads1]
Kawasan wisata ala mini belum dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. Wanawisata ini masih dikelola secara swadaya masyarakat. Di dalamnya ada petani kopi dan peternak yang memanfaatkan alam untuk kegiatan perekonomian. Di tempat itu pula mereka menjual makanan khas komoditas pegunungan, seperti daun pakis dan kopi Arabika.
Di kawasan itu terdapat air terjung Irenggolo yang mendukung untuk aktifitas spot foto yang instagramable. Keberadaan air terjun yang bermuara di sendang dangkal menjadi daya tarik utama tempat wisata ini.
Tekstur air yang berkelok sebelum mendarat ke sendang dan mengalir melalui anak sungai menjadi jujukan para pelancong. Di bawah air terjun itu terdapat kolam alami. Di situ bebas bermain air karena dasar kolamnya tidak dalam. Kedalaman air yang tak pernah lebih dari setinggi lutut memungkinkan siapa pun untuk berendam dan berfoto di bawah air terjun dengan aman.
Di kawasan ini wahana seperti camping, flying fox, hingga gerai kuliner tersedia. Di sekitaran kawasan Irenggolo terdapat banyak warung makan yang menawarkan masakan lokal seperti Tiwul Goreng, tumis pakis, tumis daun manisan, maupun tumis daun sintrong. Harganya lumayan terjangkau. Di hari-hari biasa, seporsi hanya dibanderol Rp 5.000.
Melihat potensi tersebut, pemerintah daerah dan dunia perbankan memaksimalkan seluruh sumber daya di Dusun Besuki dengan melibatkan petani setempat. Baru-baru ini Bank Indonesia (BI) Kediri bersama beberapa elemen masyarakat menggelar tanam pohon kopi arabica sebanyak 7.500 bibit. (Baca: Dongkrak Pariwisata dengan Tanam Kopi Arabica)
[ads1]
Mery Komala, salah satu pelancong asal Blitar yang ingin menikmati suasana malam pergantian tahun di alam terbuka pegunungan mengaku bosan menikmati suasana hiruk pikuk. Bersama teman kantornya, ibu satu anak ini mengajak pula anak semata wayangnya. Apalagi anaknya tak keberatan menjajal nuansa baru di tempat sepi.
Hal menarik lain bagi Mery mengenai tempat ini adalah kulinernya. Di sini, hampir seluruh lapak menyediakan nasi tiwul dan nasi jagung yang diolah dengan berbagai bumbu. Makanan kaya serat dan rendah karbo ini makin nikmat disandingkan dengan ikan asin, oseng pakis, tahu, dan tempe goreng, serta sambal pedas. “Saya paling suka nasi jagung goreng,” ujar Mery.
Ternyata Mery bukanlah satu-satunya pelancong yang ingin menghabiskan malam tahun baru di alam terbuka. Puluhan pengunjung lain sudah memesan tenda-tenda untuk menginap di bawah pohon pinus. Tak heran jika jumlah kunjungan di tempat wisata ini terus meningkat pada penghujung tahun. (Baca: Jajal Sensasi Bersepeda di Kelud Wilis Tourism Adventuride)

Foto Kediri - Merayakan tahun baru bagi sebagian orang tidak harus di kota atau di kawasan yang sarat dengan kebisingan dan keramaian. Bermalam tahun baru di bawah tenda tepi hutan dan api unggun memiliki sensasi tersendiri. Tentu ini dilakukan bagi yang merayakan tahun baru dengan suasana yang berbeda.
Kawasan hutan wisata Irenggolo di lereng Gunung Wilis bisa dijadikan agenda menanti detik-detik pergantian tahun. Siapkan jagung, ayam atau ikan untuk dibakar dalam suasana hawa pegunungan yang dingin. (Baca: Bosan Malam Tahun Baru di Kota, Besuki dan Kelud Bisa Jadi Pilihan)
Pengelola kawasan hutan wisata Irenggolo mengaku telah menyiapkan acara khusus bagi yang ingin bermalam di alam terbuka. Pengelola menyewakan tenda untuk penikmat alam di malam pergantian tahun.
“Silakan pesan tempat dulu biar tak kehabisan tenda,” kata Sudiro, ketua kelompok tani Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang menjadi salah satu pengelola wanawisata, Kamis, 29 Desember 2017 sebagaimana diwartakan Tempo.
[ads1]
Kawasan wisata ala mini belum dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. Wanawisata ini masih dikelola secara swadaya masyarakat. Di dalamnya ada petani kopi dan peternak yang memanfaatkan alam untuk kegiatan perekonomian. Di tempat itu pula mereka menjual makanan khas komoditas pegunungan, seperti daun pakis dan kopi Arabika.
Di kawasan itu terdapat air terjung Irenggolo yang mendukung untuk aktifitas spot foto yang instagramable. Keberadaan air terjun yang bermuara di sendang dangkal menjadi daya tarik utama tempat wisata ini.
Tekstur air yang berkelok sebelum mendarat ke sendang dan mengalir melalui anak sungai menjadi jujukan para pelancong. Di bawah air terjun itu terdapat kolam alami. Di situ bebas bermain air karena dasar kolamnya tidak dalam. Kedalaman air yang tak pernah lebih dari setinggi lutut memungkinkan siapa pun untuk berendam dan berfoto di bawah air terjun dengan aman.
Di kawasan ini wahana seperti camping, flying fox, hingga gerai kuliner tersedia. Di sekitaran kawasan Irenggolo terdapat banyak warung makan yang menawarkan masakan lokal seperti Tiwul Goreng, tumis pakis, tumis daun manisan, maupun tumis daun sintrong. Harganya lumayan terjangkau. Di hari-hari biasa, seporsi hanya dibanderol Rp 5.000.
Melihat potensi tersebut, pemerintah daerah dan dunia perbankan memaksimalkan seluruh sumber daya di Dusun Besuki dengan melibatkan petani setempat. Baru-baru ini Bank Indonesia (BI) Kediri bersama beberapa elemen masyarakat menggelar tanam pohon kopi arabica sebanyak 7.500 bibit. (Baca: Dongkrak Pariwisata dengan Tanam Kopi Arabica)
[ads1]
Mery Komala, salah satu pelancong asal Blitar yang ingin menikmati suasana malam pergantian tahun di alam terbuka pegunungan mengaku bosan menikmati suasana hiruk pikuk. Bersama teman kantornya, ibu satu anak ini mengajak pula anak semata wayangnya. Apalagi anaknya tak keberatan menjajal nuansa baru di tempat sepi.
Hal menarik lain bagi Mery mengenai tempat ini adalah kulinernya. Di sini, hampir seluruh lapak menyediakan nasi tiwul dan nasi jagung yang diolah dengan berbagai bumbu. Makanan kaya serat dan rendah karbo ini makin nikmat disandingkan dengan ikan asin, oseng pakis, tahu, dan tempe goreng, serta sambal pedas. “Saya paling suka nasi jagung goreng,” ujar Mery.
Ternyata Mery bukanlah satu-satunya pelancong yang ingin menghabiskan malam tahun baru di alam terbuka. Puluhan pengunjung lain sudah memesan tenda-tenda untuk menginap di bawah pohon pinus. Tak heran jika jumlah kunjungan di tempat wisata ini terus meningkat pada penghujung tahun. (Baca: Jajal Sensasi Bersepeda di Kelud Wilis Tourism Adventuride)