[caption id="attachment_754" align="aligncenter" width="640"] Mahasiswa yang tergabung dalam Generasi BI mela...
[caption id="attachment_754" align="aligncenter" width="640"]
Mahasiswa yang tergabung dalam Generasi BI melakukan penanaman kopi Arabika di kawasan lereng hutan wisata Air Terjun Irenggolo, lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, Kamis 28 Desember 2017 - Foto: harianbhirawa.com[/caption]
Foto Kediri - Bank Indonesia (BI) Kediri bersama beberapa elemen masyarakat menggelar tanam pohon kopi arabica bersertifikat di kawasan hutan wisata Air Terjun Irenggolo, lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, Kamis 28 Desember 2017. (Baca: Bosan Malam Tahun Baru di Kota, Besuki dan Kelud Bisa Jadi Pilihan)
Sejumlah sejumlah pihak terkait memang digandeng dalam penanaman 7.500 bibit kopi Arabika bersertifikat ini. Aksi sosial ini mendapatkan dukungan dari generasi baru BI (genBI) penerima beasiswa BI dari IAIN Tulungagung, Perhutani, komunitas pemuda, dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Upaya ini bertujuan, untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi daerah. Khususnya bagi masyarakat di kawasan wisata tersebut,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Djoko Raharto. (Baca: Wisatawan Padati Agrowisata Petik Buah Kelengkeng di Desa Jambu)
[ads1]
Djoko menambahkan, beragam kegiatan ini terdiri dari bersih-bersih lingkungan kawasan wisata dan penanaman bibit kopi Arabika bersertifikat di kawasan hutan sekitar. Aktivitas itu sebagai aksi nyata kepedulian generasi muda kepada lingkungan.
“Pada gilirannya perekonomian masyarakat bakal terangkat,” jelasnya.
Penanaman pohon kopi arabica bersertifikat merupakan kelanjutan dari pengembangan kluster Local Economic Develompment (LED) kopi yang berlokasi di Kediri, Sendang, Tulungagung, dan Medowo, Kabupaten Kediri.
“Sampai saat ini sudah tertanam lebih dari 15.000 batang pohon kopi bersertifikat. Keberadaan ribuan pohon itu sekaligus melengkapi pohon kopi lokal yang sudah ditanam lebih dulu,” terangnya.
[ads1]
Ditambahkannya, BI telah memberikan bantuan teknis berupa peningkatan kapasitas petani kopi terkait budidaya kopi dan pengelolaan kopi paska panen dengan membantu kelompok tani melakukan perbaikan pengolahan kopi.
Selain itu ada pemberian bantuan mesin pengolah untuk meningkatkan kualitas hasil dan produk kopi. Diharapkan kopi dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan daerah.
Untuk pemilihan bibit kopi, hal ini karena pengembangan produk unggulan kopi Arabika organik diyakini memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan demikian, ke depan perekonomian masyarakat setempat makin meningkat.
Sementara untuk meningkatkan potensi pariwisata perwakilan kelompok tani diajak studi banding ke Daerah Istimewa Yogyakarta guna mempelajari pengelolaan pariwisata oleh komunitas setempat. Sedangkan aksi sosial lainnya bersih-bersih lingkungan dan penempatan tempat sampah. (Baca: Uniknya Kampung Indian di Lereng Kelud Kediri)
“Diharapkan sekali melangkah dua dayung terlampaui. Lingkungan menjadi bersih dan dan potensi ekonomi meningkat, sehingga memberikan peningkatan kesejahteran masyarakat,” harapnya.

Foto Kediri - Bank Indonesia (BI) Kediri bersama beberapa elemen masyarakat menggelar tanam pohon kopi arabica bersertifikat di kawasan hutan wisata Air Terjun Irenggolo, lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, Kamis 28 Desember 2017. (Baca: Bosan Malam Tahun Baru di Kota, Besuki dan Kelud Bisa Jadi Pilihan)
Sejumlah sejumlah pihak terkait memang digandeng dalam penanaman 7.500 bibit kopi Arabika bersertifikat ini. Aksi sosial ini mendapatkan dukungan dari generasi baru BI (genBI) penerima beasiswa BI dari IAIN Tulungagung, Perhutani, komunitas pemuda, dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Upaya ini bertujuan, untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi daerah. Khususnya bagi masyarakat di kawasan wisata tersebut,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Djoko Raharto. (Baca: Wisatawan Padati Agrowisata Petik Buah Kelengkeng di Desa Jambu)
[ads1]
Djoko menambahkan, beragam kegiatan ini terdiri dari bersih-bersih lingkungan kawasan wisata dan penanaman bibit kopi Arabika bersertifikat di kawasan hutan sekitar. Aktivitas itu sebagai aksi nyata kepedulian generasi muda kepada lingkungan.
“Pada gilirannya perekonomian masyarakat bakal terangkat,” jelasnya.
Penanaman pohon kopi arabica bersertifikat merupakan kelanjutan dari pengembangan kluster Local Economic Develompment (LED) kopi yang berlokasi di Kediri, Sendang, Tulungagung, dan Medowo, Kabupaten Kediri.
“Sampai saat ini sudah tertanam lebih dari 15.000 batang pohon kopi bersertifikat. Keberadaan ribuan pohon itu sekaligus melengkapi pohon kopi lokal yang sudah ditanam lebih dulu,” terangnya.
[ads1]
Ditambahkannya, BI telah memberikan bantuan teknis berupa peningkatan kapasitas petani kopi terkait budidaya kopi dan pengelolaan kopi paska panen dengan membantu kelompok tani melakukan perbaikan pengolahan kopi.
Selain itu ada pemberian bantuan mesin pengolah untuk meningkatkan kualitas hasil dan produk kopi. Diharapkan kopi dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan daerah.
Untuk pemilihan bibit kopi, hal ini karena pengembangan produk unggulan kopi Arabika organik diyakini memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan demikian, ke depan perekonomian masyarakat setempat makin meningkat.
Sementara untuk meningkatkan potensi pariwisata perwakilan kelompok tani diajak studi banding ke Daerah Istimewa Yogyakarta guna mempelajari pengelolaan pariwisata oleh komunitas setempat. Sedangkan aksi sosial lainnya bersih-bersih lingkungan dan penempatan tempat sampah. (Baca: Uniknya Kampung Indian di Lereng Kelud Kediri)
“Diharapkan sekali melangkah dua dayung terlampaui. Lingkungan menjadi bersih dan dan potensi ekonomi meningkat, sehingga memberikan peningkatan kesejahteran masyarakat,” harapnya.