[caption id="attachment_211" align="aligncenter" width="640"] Ketua TP3 Kabupaten Kediri dan Mantan Bupati Ke...
[caption id="attachment_211" align="aligncenter" width="640"]
Ketua TP3 Kabupaten Kediri dan Mantan Bupati Kediri, Ir.H. Sutrisno saat mencicipi durian di Dusun Slumbung, Desa Mlancu, Kecamatan Kandangan - Foto: kedirikab.go.id[/caption]
Foto Kediri - Dusun Slumbung, Desa Mlancu, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri memang identik dengan buah durian. Tak pelak Desa Mlancu menjadi terkenal dan mendapat predikasi sebagai pemasok buah durian terbanyak.
Di dusun ini jumlah pohon durian yang produktif mencapai ribuan. Sehingga jika memasuki musim panen buah durian, desa ini bisa memasok durian ke sejumlah daerah.
Desa Mlancu memang menyimpan potensi hasil pertanian dan perkebunan yang terkenal di Jawa Timur. Seperti durian dan rambutan. Durian khas Mlancu, Kandangan ini dikenal memiliki rasa yang cukup legit, manis dan unik, karena lengket di lidah saat dimakan. Hampir mirip seperti dodol (jenang).
Karena kekhasan rasa inilah durian Desa Mlancu terkenal. Media online nasional tertarik membuat liputan mengenai durian Mlancu. Media Online detik.com, baru baru ini yang melaporkan kelegitan rasa durian Mlancu.
Diwartakan oleh detik.com, seorang wisatawan asal Kota Kediri yang ditemui di lokasi mengaku dirinya tak menyangka di Desa Mlancu ada surga durian. Menurut sang wisatawan yang bernama Ainun, sangat rugi jika tidak mengunjungi Desa Mlancu saat musim durian. Sebab selain murah, rasanya tak mengecewakan.
"Kaget saya, di Mlancu ada durian yang rasanya seperti jenang (legit) yang manis dan murah, meskipun lokasinya cukup terpencil," ucap Ainun kepada detik.com usai memborong durian, Selasa 5 Desember 2017.
Menurut pengakuan Ainun, harga duriannya cukup bervariasi. Mulai Rp 15.000-Rp 25.000, tergantung ukuran durian. Sedangkan untuk rambutan Aceh Rp 4.500/kg dan untuk rambutan binjai Rp 10.000/kg.
Mulyono Kepala Dusun Slumbung, Desa Mlancu mengatakan, di desanya pada bulan November sudah mulai memasuki musim panen durian. Kemungkinan semua durian akan siap panen sekitar bulan Februari.
Diakui oleh Mulyono, di wilayahnya sangat melimpah. Sekitar 500 pohon durian. Di bulan Februari nanti rencananya digelar panen raya durian di Mlancu, Kandangan. “Biasanya kalau sudah musim panen, warga sekitar Dusun Slumbung akan menggelar acara incip durian, sebagai tanda syukur kami kepada Sang Maha Pencipta,” ucapnya.
Evi Rosidah (35), pemilik pohon durian mengaku panen durian miliknya selalu dilakukan 1 tahun sekali. "Tapi di tahun 2017 ini sempat panen 2 kali. Bulan Mei dan Agustus-September," tambah Evi.
Sementara Kepala Desa Mlancu M. Mahfud mengaku desanya terdiri dari 5 dusun. Yakni Dusun Slumbung, Dusun Mloyo, Dusun Mlancu, Dusun Kwaringan dan Dusun Celep. Rata-rata, para penduduk bertani, berkebun dan peternak sapi perah.
Selain durian di daerah ini juga banyak sekali ditemukan tanaman buah rambutan jeniis Binjai yang bertempat di Dusun Mloyo. Di desa itu juga terdapat ratusan tanaman rambutan ditanam oleh warga sekitar. Sejak tahun 1982 warga menanam rambutan jenis binjai, bahkan warga ada yang turun temurun menanam rambutan.
"Dulu kebun rambutan ini milik mantan Kepala Desa Mlancu yang juga sebagai orang tua saya. Mulai tanam rambutan jenis binjai sekitar tahun 1982, 1983. Saat itu saya masih sekolah SMP, jenis ini sangat enak sekali," kata Mahfud kepada detik.com.
Dia mengaku untuk penjualan, terbanyak ke Jombang. Untuk suplainya ke Pasar Kandangan. Bahkan ada yang diambil pengepul.
"Pengepul biasanya harganya murah. 1 Kg sekitar Rp 4.500 s/d Rp 10.000 bisa membawa pulang rambutan binjai," jelas Mahfud.
Desa Mlancu, merupakan desa terpencil di paling ujung timur Kabupaten Kediri. Desa ini berbatasan dengan Kabupaten Malang dan Jombang. Untuk ke Desa Mlancu bisa menempuh perjalanan dari pusat Kabupaten Kediri ke Kecamatan Kandangan, sejauh 40 Km. Dan lokasi Mlancu berada tepat 8 Km dari Kantor Kecamatan Kandangan.

Foto Kediri - Dusun Slumbung, Desa Mlancu, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri memang identik dengan buah durian. Tak pelak Desa Mlancu menjadi terkenal dan mendapat predikasi sebagai pemasok buah durian terbanyak.
Di dusun ini jumlah pohon durian yang produktif mencapai ribuan. Sehingga jika memasuki musim panen buah durian, desa ini bisa memasok durian ke sejumlah daerah.
Desa Mlancu memang menyimpan potensi hasil pertanian dan perkebunan yang terkenal di Jawa Timur. Seperti durian dan rambutan. Durian khas Mlancu, Kandangan ini dikenal memiliki rasa yang cukup legit, manis dan unik, karena lengket di lidah saat dimakan. Hampir mirip seperti dodol (jenang).
Karena kekhasan rasa inilah durian Desa Mlancu terkenal. Media online nasional tertarik membuat liputan mengenai durian Mlancu. Media Online detik.com, baru baru ini yang melaporkan kelegitan rasa durian Mlancu.
Diwartakan oleh detik.com, seorang wisatawan asal Kota Kediri yang ditemui di lokasi mengaku dirinya tak menyangka di Desa Mlancu ada surga durian. Menurut sang wisatawan yang bernama Ainun, sangat rugi jika tidak mengunjungi Desa Mlancu saat musim durian. Sebab selain murah, rasanya tak mengecewakan.
"Kaget saya, di Mlancu ada durian yang rasanya seperti jenang (legit) yang manis dan murah, meskipun lokasinya cukup terpencil," ucap Ainun kepada detik.com usai memborong durian, Selasa 5 Desember 2017.
Menurut pengakuan Ainun, harga duriannya cukup bervariasi. Mulai Rp 15.000-Rp 25.000, tergantung ukuran durian. Sedangkan untuk rambutan Aceh Rp 4.500/kg dan untuk rambutan binjai Rp 10.000/kg.
Mulyono Kepala Dusun Slumbung, Desa Mlancu mengatakan, di desanya pada bulan November sudah mulai memasuki musim panen durian. Kemungkinan semua durian akan siap panen sekitar bulan Februari.
Diakui oleh Mulyono, di wilayahnya sangat melimpah. Sekitar 500 pohon durian. Di bulan Februari nanti rencananya digelar panen raya durian di Mlancu, Kandangan. “Biasanya kalau sudah musim panen, warga sekitar Dusun Slumbung akan menggelar acara incip durian, sebagai tanda syukur kami kepada Sang Maha Pencipta,” ucapnya.
Evi Rosidah (35), pemilik pohon durian mengaku panen durian miliknya selalu dilakukan 1 tahun sekali. "Tapi di tahun 2017 ini sempat panen 2 kali. Bulan Mei dan Agustus-September," tambah Evi.
Sementara Kepala Desa Mlancu M. Mahfud mengaku desanya terdiri dari 5 dusun. Yakni Dusun Slumbung, Dusun Mloyo, Dusun Mlancu, Dusun Kwaringan dan Dusun Celep. Rata-rata, para penduduk bertani, berkebun dan peternak sapi perah.
Selain durian di daerah ini juga banyak sekali ditemukan tanaman buah rambutan jeniis Binjai yang bertempat di Dusun Mloyo. Di desa itu juga terdapat ratusan tanaman rambutan ditanam oleh warga sekitar. Sejak tahun 1982 warga menanam rambutan jenis binjai, bahkan warga ada yang turun temurun menanam rambutan.
"Dulu kebun rambutan ini milik mantan Kepala Desa Mlancu yang juga sebagai orang tua saya. Mulai tanam rambutan jenis binjai sekitar tahun 1982, 1983. Saat itu saya masih sekolah SMP, jenis ini sangat enak sekali," kata Mahfud kepada detik.com.
Dia mengaku untuk penjualan, terbanyak ke Jombang. Untuk suplainya ke Pasar Kandangan. Bahkan ada yang diambil pengepul.
"Pengepul biasanya harganya murah. 1 Kg sekitar Rp 4.500 s/d Rp 10.000 bisa membawa pulang rambutan binjai," jelas Mahfud.
Desa Mlancu, merupakan desa terpencil di paling ujung timur Kabupaten Kediri. Desa ini berbatasan dengan Kabupaten Malang dan Jombang. Untuk ke Desa Mlancu bisa menempuh perjalanan dari pusat Kabupaten Kediri ke Kecamatan Kandangan, sejauh 40 Km. Dan lokasi Mlancu berada tepat 8 Km dari Kantor Kecamatan Kandangan.