[caption id="attachment_738" align="aligncenter" width="640"] Foto: kabardaerah.com[/caption] Foto Kediri - ...
[caption id="attachment_738" align="aligncenter" width="640"]
Foto: kabardaerah.com[/caption]
Foto Kediri - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah menuai perkembangan pesat sejak tahun-tahun terakhir. Tercatat ada 5.600 UMKM di Kota Kediri. Namun dari banyaknya UMKM tersebut, hanya 1.000 UMKM yang lebih maju dan dalam binaan Kadin Kota Kediri. Selebihnya enggan diajak maju dan berkembang.
Untuk menyadarkan UMKM yang enggan diajak maju dan berkembang itu, Kadin Kota Kediri menggelar Kadin Award 2017. Penghargaan diberikan kepada Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam acara Kadin Award Young Start Up 2017 di Hotel Grand Surya, Rabu 27 Desember 2017.
Gelaran ini ditujukan untuk UMKM rintisan sekaligus merangsang UMKM lainnya untuk mengembangkan usahanya. Selama ini Pemkot Kediri dianggap berhasil melakukan sinergi dan kerjasama antara Kadin, berbagai Mitra, dan Pemkot Kediri. (Baca: DKUMTK Kota Kediri Cetak Wira Usaha Baru)
[ads1]
Keberhasilan itu terlihat dari kontribusi luar biasa dalam perkembangan UMKM. Terbukti UMKM yang ada di Kota Kediri dalam beberapa tahun terakhir ini sangat menggelit sekali dan berkembang luar biasa.
Tidak hanya bermain di lokal, tapi bagaimana bermain di nasional maupun internasional,” jelas Ketua Kadin Kota Kediri, Muhammad Solikhin.
Dijelaskan oleh Solikhin, peran Pemkot Kediri yang dianggap berhasil mengembangkan UMKM. adalah turut memasarkan sampai tingkat internasional. Selain itu, juga mulai dilakukan pendataan lengkap dan teratur.
Wakil Kadin Kota Kediri, Setiyo Hadi turut menjelaskan permasalahan beeberapa UMKM yang ogah diajak maju. Alasannya, mereka terkendala masalah modal dan keinginan UMKM sendiri yang malas dan repot mengurus izin legal usahanya. Padahal, untuk masalah permodalan, Kadin sudah bekerjasama dengan sejumlah pemilik modal dan perbankan yang memiliki perhatian mengembangkan UMKM.
"Kami paham modal masih menjadi masalah utama, untuk itulah Kadin selaku pembina juga telah melakukan serangkaian sosialisasi terhadap UMKM dan pemilik modal untuk bertemu dan saling membantu terkait masalah modal," imbuh pria yang akrab disapa Tiyok ini. (Baca: Upaya Disperdagin Promosikan Kuliner Rakyat)
[ads1]
Apa yang disampaikan Tyok diamini sendiri oleh Bagas (21) pemilik UMKM usaha makananan kripik jamur yang berhasil meraih juara 1 Kadin Award 2017. Dirinya mengakui, bagi para UMKM rintisan, modal menjadi masalah utama. Namun mengatasi hal tersebut dirinya menggunakan strategi penjualan online dengan internet, sehingga pembelian melalui pemesanan dan pembayaran lebih dulu, lalu selanjutnya kripik jamur olahannya baru dibuat dan dipasarkan.
"Ya kalau untuk mengantisipasi masalah modal, saya awal menjual 2 Tahun lalu menggunakan sistem online, sehingga pesan dan bayar dulu, baru saya olah dan buat. Jadi modal sekalian dari pembelian," ucap Bagas. (Baca: Kemajuan Ekonomi Kediri Sebab Munculnya Perempuan yang Hebat)
Sememntara itu Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (Mas Abu) mengatakan, banyak UMKM di Kediri yang sudah bagus. Namun, ia meminta agar pemilik UMKM juga tidak berhenti untuk berkreasi, bahkan standarnya juga harus sesuai denggan standar nasional seperti produk yang dipamerkan di "Inacraft". Dengan itu, ke depan usaha dari UMKM itu juga bisa lebih berpeluang untuk maju.
Pemerintah kota juga memberikan beragam kemudahan dalam proses berbagai perizinan. Dengan kelengkapan izin, produk yang mereka jual juga bisa lebih leluasa, bahkan hingga ke luar daerah.
"Potensi Kediri sangat luar biasa. Teman-teman di bawah kadin harus maksimal, jangan sampai tidak bisa mengakses ke pemerintah. Jika sudah komunikasi terus, ke depan akan banyak manfaatnya," katanya.
Penghargaan terhadap Mas Abu sebagai bapak UMKM Kota Kediri karena peran sertanya yang cukup giat menghidupkan UMKM.Tak hanya wali kota, pihak Bank Indonesia, Universitas swasta, dan penggiat UMKM juga mendapat penghargaan dari Kadin Award, yang baru pertama kali digelar di Kota Kediri
Kadin Award Young Start Up recananya akan diadakan setiap tahun. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan persaingan kualitas antar UMKM dan menumbuhkan usaha-usaha kreatif baru di Kota Kediri.

Foto Kediri - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah menuai perkembangan pesat sejak tahun-tahun terakhir. Tercatat ada 5.600 UMKM di Kota Kediri. Namun dari banyaknya UMKM tersebut, hanya 1.000 UMKM yang lebih maju dan dalam binaan Kadin Kota Kediri. Selebihnya enggan diajak maju dan berkembang.
Untuk menyadarkan UMKM yang enggan diajak maju dan berkembang itu, Kadin Kota Kediri menggelar Kadin Award 2017. Penghargaan diberikan kepada Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam acara Kadin Award Young Start Up 2017 di Hotel Grand Surya, Rabu 27 Desember 2017.
Gelaran ini ditujukan untuk UMKM rintisan sekaligus merangsang UMKM lainnya untuk mengembangkan usahanya. Selama ini Pemkot Kediri dianggap berhasil melakukan sinergi dan kerjasama antara Kadin, berbagai Mitra, dan Pemkot Kediri. (Baca: DKUMTK Kota Kediri Cetak Wira Usaha Baru)
[ads1]
Keberhasilan itu terlihat dari kontribusi luar biasa dalam perkembangan UMKM. Terbukti UMKM yang ada di Kota Kediri dalam beberapa tahun terakhir ini sangat menggelit sekali dan berkembang luar biasa.
Tidak hanya bermain di lokal, tapi bagaimana bermain di nasional maupun internasional,” jelas Ketua Kadin Kota Kediri, Muhammad Solikhin.
Dijelaskan oleh Solikhin, peran Pemkot Kediri yang dianggap berhasil mengembangkan UMKM. adalah turut memasarkan sampai tingkat internasional. Selain itu, juga mulai dilakukan pendataan lengkap dan teratur.
Wakil Kadin Kota Kediri, Setiyo Hadi turut menjelaskan permasalahan beeberapa UMKM yang ogah diajak maju. Alasannya, mereka terkendala masalah modal dan keinginan UMKM sendiri yang malas dan repot mengurus izin legal usahanya. Padahal, untuk masalah permodalan, Kadin sudah bekerjasama dengan sejumlah pemilik modal dan perbankan yang memiliki perhatian mengembangkan UMKM.
"Kami paham modal masih menjadi masalah utama, untuk itulah Kadin selaku pembina juga telah melakukan serangkaian sosialisasi terhadap UMKM dan pemilik modal untuk bertemu dan saling membantu terkait masalah modal," imbuh pria yang akrab disapa Tiyok ini. (Baca: Upaya Disperdagin Promosikan Kuliner Rakyat)
[ads1]
Apa yang disampaikan Tyok diamini sendiri oleh Bagas (21) pemilik UMKM usaha makananan kripik jamur yang berhasil meraih juara 1 Kadin Award 2017. Dirinya mengakui, bagi para UMKM rintisan, modal menjadi masalah utama. Namun mengatasi hal tersebut dirinya menggunakan strategi penjualan online dengan internet, sehingga pembelian melalui pemesanan dan pembayaran lebih dulu, lalu selanjutnya kripik jamur olahannya baru dibuat dan dipasarkan.
"Ya kalau untuk mengantisipasi masalah modal, saya awal menjual 2 Tahun lalu menggunakan sistem online, sehingga pesan dan bayar dulu, baru saya olah dan buat. Jadi modal sekalian dari pembelian," ucap Bagas. (Baca: Kemajuan Ekonomi Kediri Sebab Munculnya Perempuan yang Hebat)
Sememntara itu Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (Mas Abu) mengatakan, banyak UMKM di Kediri yang sudah bagus. Namun, ia meminta agar pemilik UMKM juga tidak berhenti untuk berkreasi, bahkan standarnya juga harus sesuai denggan standar nasional seperti produk yang dipamerkan di "Inacraft". Dengan itu, ke depan usaha dari UMKM itu juga bisa lebih berpeluang untuk maju.
Pemerintah kota juga memberikan beragam kemudahan dalam proses berbagai perizinan. Dengan kelengkapan izin, produk yang mereka jual juga bisa lebih leluasa, bahkan hingga ke luar daerah.
"Potensi Kediri sangat luar biasa. Teman-teman di bawah kadin harus maksimal, jangan sampai tidak bisa mengakses ke pemerintah. Jika sudah komunikasi terus, ke depan akan banyak manfaatnya," katanya.
Penghargaan terhadap Mas Abu sebagai bapak UMKM Kota Kediri karena peran sertanya yang cukup giat menghidupkan UMKM.Tak hanya wali kota, pihak Bank Indonesia, Universitas swasta, dan penggiat UMKM juga mendapat penghargaan dari Kadin Award, yang baru pertama kali digelar di Kota Kediri
Kadin Award Young Start Up recananya akan diadakan setiap tahun. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan persaingan kualitas antar UMKM dan menumbuhkan usaha-usaha kreatif baru di Kota Kediri.