[caption id="attachment_504" align="aligncenter" width="640"] Ibu Penerima Manfaat PKH se – Kecamatan Pesantr...
[caption id="attachment_504" align="aligncenter" width="640"]
Ibu Penerima Manfaat PKH se – Kecamatan Pesantren saat mendapatkan pelatihan antisipasi kebakaran - Foto: duta.co[/caption]
Foto Kediri - Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker) bekerjasama dengan BPBD Kota Kediri, menggelar pelatihan penanggulangan kebakaran kepada 80 orang ibu rumah tangga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) bertempat di Aula Kantor Kecamatan Pesantren, Selasa 19 Desember 2017.
Kepada peserta, Sekretaris Dinsosnaker, Syaiful Choiri mengatakan, ibu-ibu perlu memiliki pengetahuan dan memiliki ketrampilan saat menanggulangi bencana kebakaran. Caranya dengan mencegah terjadinya kebocoran gas LPG 3Kg hingga menimbulkan kebakaran.
[ads1]
Menurutnya, ketrampilan tidak harus dimiliki kaum laki – laki saja. Namun kaum perempuan, terutama ibu rumah tangga yang menggunakan tabung gas yang biasa disebut tabung melon untuk memasak itu harus mampu mengantisipai bila terjadi bencana. (Baca: Pelajar dan Warga Kota Kediri Diajak Sadar Tanam Pohon)
“Kami atas nama pemerintah kota, menghimbau kepada ibu – ibu peserta pelatihan, agar mengikuti acara ini untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman. Selain teori, nanti narasumber dari BPBD Kota Kediri juga mengajak melakukan praktek langsung. Kebocoran gas LPG hingga menyebabkan rumah terbakar pernah terjadi di Kota Kediri, pun demikian di kota lain,” jelas Syaiful Choiri.
Para peserta dipandu Tim BPBD dalam pelatihan mengantisipasi kebakaran yang disebabkkan kebocoran tabung melon. Kasi Kedaruratan dan Logistik, Adi Sutrisno mengajarkan terkait cara memastikan tidak terjadinya kebocoran selang, kemudian tabung melon dipastikan aman dan terutama prosedur saat terjadinya kebakaran.
[ads1]
Bila kemudian api telah muncul, sambung Adhi, maka yang perlu dilakukan menyiapkan karung, seprai, handuk atau kain lainnya yang dibasahi air, kemudian kain tersebut segera digunakan untuk menutup titik api. (Baca: Isi Liburan Sekolah, 30 Anak Ikut Khitanan Massal)
“Satu lagi perlu diingat, saat muncul api atau kebakaran, jangan sekali – kali menyalakan lampu dengan menggunakan stop kontak. Karena listrik juga mampu menimbulkan api, jadi biarkan tanpa penerangan menggunakan lampu listrik,” jelasnya.

Foto Kediri - Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker) bekerjasama dengan BPBD Kota Kediri, menggelar pelatihan penanggulangan kebakaran kepada 80 orang ibu rumah tangga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) bertempat di Aula Kantor Kecamatan Pesantren, Selasa 19 Desember 2017.
Kepada peserta, Sekretaris Dinsosnaker, Syaiful Choiri mengatakan, ibu-ibu perlu memiliki pengetahuan dan memiliki ketrampilan saat menanggulangi bencana kebakaran. Caranya dengan mencegah terjadinya kebocoran gas LPG 3Kg hingga menimbulkan kebakaran.
[ads1]
Menurutnya, ketrampilan tidak harus dimiliki kaum laki – laki saja. Namun kaum perempuan, terutama ibu rumah tangga yang menggunakan tabung gas yang biasa disebut tabung melon untuk memasak itu harus mampu mengantisipai bila terjadi bencana. (Baca: Pelajar dan Warga Kota Kediri Diajak Sadar Tanam Pohon)
“Kami atas nama pemerintah kota, menghimbau kepada ibu – ibu peserta pelatihan, agar mengikuti acara ini untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman. Selain teori, nanti narasumber dari BPBD Kota Kediri juga mengajak melakukan praktek langsung. Kebocoran gas LPG hingga menyebabkan rumah terbakar pernah terjadi di Kota Kediri, pun demikian di kota lain,” jelas Syaiful Choiri.
Para peserta dipandu Tim BPBD dalam pelatihan mengantisipasi kebakaran yang disebabkkan kebocoran tabung melon. Kasi Kedaruratan dan Logistik, Adi Sutrisno mengajarkan terkait cara memastikan tidak terjadinya kebocoran selang, kemudian tabung melon dipastikan aman dan terutama prosedur saat terjadinya kebakaran.
[ads1]
Bila kemudian api telah muncul, sambung Adhi, maka yang perlu dilakukan menyiapkan karung, seprai, handuk atau kain lainnya yang dibasahi air, kemudian kain tersebut segera digunakan untuk menutup titik api. (Baca: Isi Liburan Sekolah, 30 Anak Ikut Khitanan Massal)
“Satu lagi perlu diingat, saat muncul api atau kebakaran, jangan sekali – kali menyalakan lampu dengan menggunakan stop kontak. Karena listrik juga mampu menimbulkan api, jadi biarkan tanpa penerangan menggunakan lampu listrik,” jelasnya.