Foto Kediri - Memasuki masa liburan akhir tahun ini, jumlah penumpang yang memanfaatkan jasa armada kereta api dan bus di Kediri meningkat....

Foto Kediri - Memasuki masa liburan akhir tahun ini, jumlah penumpang yang memanfaatkan jasa armada kereta api dan bus di Kediri meningkat. Kondisi musiman pada setiap libur panjang memang menjadi langganan rutin.
Kepala Stasiun Besar Kota Kediri, Andy Febri, mencatat pengguna jasa kereta api di Stasiun Besar Kota Kediri mengalami kenaikan hingga 50 persen dibandingkan pada hari normal. (Baca: Jelang Akhir Tahun Pemesanan Hotel Berbintang di Kediri Meningkat)
“Hal itu dipicu besarnya animo masyarakat untuk berlibur dengan menggunakan kereta api,” katanya, Senin 25 Desember 2017.
[ads1]
Pada momentum libur panjang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, banyak warga masyarakat bepergian dengan kereta api di Stasiun Besar Kota Kediri.
“Mereka menilai, bepergian atau liburan dengan keluarga menggunakan kereta api jauh lebih santai dibandingkan memakai moda transportasi lain,” katanya.
Dijelaskan oleh Andy momentum liburan panjang ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat di Kota Kediri dan sekitarnya. Lebih tepatnya, mereka yang memilih kereta api untuk pergi ke berbagai daerah baik di luar Kota Kediri hingga luar Provinsi Jawa Timur.
“Sebagai dampaknya, antrean panjang penumpang tampak mengular di Stasiun Besar Kota Kediri. Bahkan kondisi ini, juga terlihat pada tujuh hari sebelum hari Natal 2017 tiba,” ujarnya.
[ads1]
Meningkatnya jumlah penumpang kereta pada hari besar keagamaan nasional itu yang paling banyak untuk jurusan lokal saja, misalnya jurusan Surabaya – Malang. Kemudian rute Blitar – Surabaya. (Baca: Amankan Natal, Operasi Lilin Polresta Kediri Libatkan Tokoh Masyarakat)
“Bahkan, kini tiket kereta api yang masih tersedia adalah untuk kereta api lokal. Misalnya, kereta api Dhoho Jurusan Surabaya dan Malang,” katanya.
Pada libur panjang ini, lanjut dia, meski ada kenaikan jumlah penumpang untuk kereta api lokal, tapi pihaknya tidak melakukan penambahan jumlah gerbong. Alasannya karena mayoritas penumpang memilih bepergian di rute yang relatif dekat dari kota asalnya.
“Di sisi lain, untuk penjualan tiket kereta api jarak jauh, semuanya telah terjual habis. Pada umumnya, masyarakat membeli tiket untuk rute Jakarta dan Bandung,” katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi pada moda transportasi bus. Di Terminal Besar Tamanan Kota Kediri mengalami lonjakan cukup signifikan. Hal ini terlihat sejak beberapa hari lalu.
Dinas Perhubungan Kota Kediri mencatat, jumlah penumpang di Terminal besar Tamanan sejak, Kamis 21 Desember 2017 mengalami lonjakan 20 persen dibandingkan hari biasanya.
Masnun, Kepala Terminal besar Tamanan Kota Kediri, membenarkan hal itu. Menurutnya, jumlah ini akan semakin bertambah tiap harinya, terhitung memasuki awal liburan, lalu.
"Hari biasa saja, jumlah penumpang capai 600 sampai 700 penumpang. Dan, jumlah ini bertambah 20 persen, saat memasuki awal liburan," terang Masnun, Senin 25 Desember 2017. (Baca: Isi Liburan Sekolah, 30 Anak Ikut Khitanan Massal)
Menurutnya, kenaikan penumpang didominasi jurusan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), meliputi, wilayah eks Karisedenan Kediri dan Eks Karisedenan Madiun serta sebagian Surabaya.
Lantaran melonjaknya jumlah penumpang, pihaknya mengimbangi adanya penambahan armada sebesar 10 persen, dari berbagai Perusahaan Otobus (PO).
"Secara otomatis, melonjaknya penumpang diimbangi penambahan armada Bus. Dari 50 armada Bus menjadi 61 unit. Bahkan, kami memprediksi, penumpang akan alami kenaikan signifikan akhir tahun ini, hingga 75 persen," pungkasnya.