Oleh: Ariesta Widaningrum* [caption id="attachment_342" align="aligncenter" width="640"] Foto: Hipwee[/captio...
Oleh: Ariesta Widaningrum*
[caption id="attachment_342" align="aligncenter" width="640"]
Foto: Hipwee[/caption]
Foto Kediri - Merasa gugup dalam beberapa situasi sosial merupakan kondisi yang normal, dan bukan merupakan social anxiety disorder. Pada social anxiety disorder (social phobia), interaksi sosial sehari-hari pun dapat menyebabkan ketakutan ekstrem.
Social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial atau dikenal juga dengan istilah phobia sosial adalah suatu kondisi kesehatan mental kronis yang menyebabkan kecemasan irasional atau takut berada di tempat umum yang ramai. Biasanya juga memiliki ketakutan bahwa akan mempermalukan atau menghina diri sendiri jika berada di tempat umum.
Gangguan kecemasan sosial adalah satu jenis dari fobia kompleks. Tipe fobia ini memiliki dampak yang merusak, hingga melumpuhkan pada kehidupan seseorang yang memilikinya. Gangguan ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan harga diri seseorang, mengganggu hubungan dan kinerja di tempat kerja atau sekolah.
Penyebab
Seperti banyak kondisi kesehatan mental lainnya, social anxiety disorder mungkin timbul dari interaksi yang kompleks dari lingkungan dan gen. Para peneliti terus mempelajari kemungkinan penyebab, termasuk:
1. Gen
Para peneliti mencari gen-gen tertentu yang berperan dalam kecemasan dan ketakutan. Social anxiety disorder tampaknya menurun dalam keluarga. Tetapi bukti menunjukkan bahwa komponen herediter pada kondisi ini disebabkan perilaku cemas yang ditiru dari anggota keluarga lainnya.
2. Biokimia
Peneliti mengeksplorasi ide bahwa bahan kimia alami dalam tubuh mungkin memainkan peran dalam social anxiety disorder. Misalnya, ketidakseimbangan dalam serotonin kimia otak bisa menjadi faktor penyebab. Serotonin, merupakan neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Orang dengan social anxiety disorder dapat sangat sensitif terhadap efek serotonin.
3. Respon takut
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa struktur dalam otak yang disebut amygdala mungkin memainkan peran dalam mengendalikan respons takut. Orang yang memiliki amygdala yang terlalu aktif mungkin memiliki respons takut yang tinggi, menyebabkan peningkatan kecemasan dalam lingkungan sosial.
Social anxiety disorder juga dapat dipengaruhi oleh:
1. Rendahnya percaya diri
2. Tidak dapat bersikap tegas
3. Menilai diri sendiri dengan negatif
4. Hipersensitif terhadap kritik
5. Kurangnya kemampuan berkomunikasi dengan banyak orang
Gejala
Rasa cemas dan gugup umum dialami oleh sejumlah orang hingga batas tertentu, banyak orang yang merasa malu atau sadar diri di beberapa kesempatan, tetapi hal tersebut tidak akan menghalangi — atau bahkan melumpuhkan — fungsi sehari-hari mereka. Akan tetapi, individu yang memiliki fobia sosial akan mengalami kecemasan dan kekhawatiran berlebihan tentang situasi tersebut sebelum, selama, dan sesudahnya — mencari-cari alasan untuk tidak hadir, mengulur waktu, atau gemetar hebat saat hendak berbicara hingga Anda kesulitan berbicara — hingga mengganggu rutinitas hariannya dan menyebabkan penderitaan yang luar biasa.
Emosional dan perilaku yang menunjukkan tanda dan gejala social anxiety disorder, antara lain:
1. Merasa takut secara intens di tempat umum yang ramai, dimana Anda tidak mengenal satu orang pun.
2. Takut pada situasi di mana anda sedang diperhatikan atau dinilai
3. Khawatir kalau akan mempermalukan diri sendiri
4. Ketakutan bahwa orang lain akan melihat bahwa anda terlihat cemas
5. Kecemasan yang mengganggu rutinitas harian, pekerjaan, sekolah atau kegiatan lain
6. Menghindari melakukan hal-hal atau berbicara kepada banyak orang
7. Menghindari situasi di mana mungkin akan menjadi pusat perhatian
Tanda dan gejala fisik yang menunjukkan social anxiety disorder, antara lain:
1. Tersipu
2. Berkeringat berlebihan
3. Gemetar
4. Mual
5. Perut bergejolak
6. Kesulitan berbicara
7. Suara bergetar
8. Ketegangan otot
9. Tampak kebingungan
10. Diare
11. Tangan dingin dan lembab
12. Kesulitan membuat kontak mata dengan lawan bicara
Perawatan
Social anxiety disorder biasanya berlangsung selama hidup, tetapi jangan kehilangan harapan. Pengobatan dapat membantu untuk mengontrol gejala dan menjadi lebih percaya diri dan nyaman dalam lingkungan sosial.
Dua jenis perawatan yang paling efektif adalah terapi obat-obatan dan psikoterapi yang disebut terapi perilaku kognitif. Kedua pendekatan perawatan ini sering dikombinasikan untuk perawatan social anxiety disorder.
1. Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif dapat memperbaiki kondisi psikis sebanyak 75 persen pada penderita social anxiety disorder. Jenis terapi ini didasarkan pada gagasan bahwa pikiran yang ada pada diri sendiri menentukan bagaimana berperilaku atau bereaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah cara berpikir dan berperilaku dengan cara yang positif. Dalam psikoterapi ini akan belajar bagaimana mengenali dan mengubah pikiran negatif tentang diri sendiri.
Dalam terapi ini, dapat juga dengan cara secara bertahap menghadapi situasi yang paling ditakuti. Hal ini memungkinkan untuk menjadi lebih baik dalam mengatasi kecemasan dan untuk mengembangkan kepercayaan diri untuk dapat menghadapinya.
Cara lainnya yaitu dapat juga dengan melatih kemampuan berkomunikasi, sehingga mendapatkan kenyamanan dan kepercayaan diri berhubungan dengan orang lain.
2.Terapi obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat digunakan untuk mengobati social anxiety disorder. Untuk mengurangi risiko efek samping, biasanya dokter akan memulai terapi pada dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan obat hingga dosis penuh. Ini bisa memakan waktu hingga 3 bulan pengobatan.
Jangan menyerah jika pengobatan tidak bekerja dengan cepat. Kemajuan dalam terapi dapat berkembang selama beberapa minggu atau bulan. Menemukan obat yang tepat untuk social anxiety disorder membutuhkan beberapa kali trial and error.
Bagi beberapa orang, social anxiety disorder dapat memudar dari waktu ke waktu, dan obat-obatan dapat dihentikan.
Penulis adalah tukang jajan
[caption id="attachment_342" align="aligncenter" width="640"]

Foto Kediri - Merasa gugup dalam beberapa situasi sosial merupakan kondisi yang normal, dan bukan merupakan social anxiety disorder. Pada social anxiety disorder (social phobia), interaksi sosial sehari-hari pun dapat menyebabkan ketakutan ekstrem.
Social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial atau dikenal juga dengan istilah phobia sosial adalah suatu kondisi kesehatan mental kronis yang menyebabkan kecemasan irasional atau takut berada di tempat umum yang ramai. Biasanya juga memiliki ketakutan bahwa akan mempermalukan atau menghina diri sendiri jika berada di tempat umum.
Gangguan kecemasan sosial adalah satu jenis dari fobia kompleks. Tipe fobia ini memiliki dampak yang merusak, hingga melumpuhkan pada kehidupan seseorang yang memilikinya. Gangguan ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan harga diri seseorang, mengganggu hubungan dan kinerja di tempat kerja atau sekolah.
Penyebab
Seperti banyak kondisi kesehatan mental lainnya, social anxiety disorder mungkin timbul dari interaksi yang kompleks dari lingkungan dan gen. Para peneliti terus mempelajari kemungkinan penyebab, termasuk:
1. Gen
Para peneliti mencari gen-gen tertentu yang berperan dalam kecemasan dan ketakutan. Social anxiety disorder tampaknya menurun dalam keluarga. Tetapi bukti menunjukkan bahwa komponen herediter pada kondisi ini disebabkan perilaku cemas yang ditiru dari anggota keluarga lainnya.
2. Biokimia
Peneliti mengeksplorasi ide bahwa bahan kimia alami dalam tubuh mungkin memainkan peran dalam social anxiety disorder. Misalnya, ketidakseimbangan dalam serotonin kimia otak bisa menjadi faktor penyebab. Serotonin, merupakan neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Orang dengan social anxiety disorder dapat sangat sensitif terhadap efek serotonin.
3. Respon takut
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa struktur dalam otak yang disebut amygdala mungkin memainkan peran dalam mengendalikan respons takut. Orang yang memiliki amygdala yang terlalu aktif mungkin memiliki respons takut yang tinggi, menyebabkan peningkatan kecemasan dalam lingkungan sosial.
Social anxiety disorder juga dapat dipengaruhi oleh:
1. Rendahnya percaya diri
2. Tidak dapat bersikap tegas
3. Menilai diri sendiri dengan negatif
4. Hipersensitif terhadap kritik
5. Kurangnya kemampuan berkomunikasi dengan banyak orang
Gejala
Rasa cemas dan gugup umum dialami oleh sejumlah orang hingga batas tertentu, banyak orang yang merasa malu atau sadar diri di beberapa kesempatan, tetapi hal tersebut tidak akan menghalangi — atau bahkan melumpuhkan — fungsi sehari-hari mereka. Akan tetapi, individu yang memiliki fobia sosial akan mengalami kecemasan dan kekhawatiran berlebihan tentang situasi tersebut sebelum, selama, dan sesudahnya — mencari-cari alasan untuk tidak hadir, mengulur waktu, atau gemetar hebat saat hendak berbicara hingga Anda kesulitan berbicara — hingga mengganggu rutinitas hariannya dan menyebabkan penderitaan yang luar biasa.
Emosional dan perilaku yang menunjukkan tanda dan gejala social anxiety disorder, antara lain:
1. Merasa takut secara intens di tempat umum yang ramai, dimana Anda tidak mengenal satu orang pun.
2. Takut pada situasi di mana anda sedang diperhatikan atau dinilai
3. Khawatir kalau akan mempermalukan diri sendiri
4. Ketakutan bahwa orang lain akan melihat bahwa anda terlihat cemas
5. Kecemasan yang mengganggu rutinitas harian, pekerjaan, sekolah atau kegiatan lain
6. Menghindari melakukan hal-hal atau berbicara kepada banyak orang
7. Menghindari situasi di mana mungkin akan menjadi pusat perhatian
Tanda dan gejala fisik yang menunjukkan social anxiety disorder, antara lain:
1. Tersipu
2. Berkeringat berlebihan
3. Gemetar
4. Mual
5. Perut bergejolak
6. Kesulitan berbicara
7. Suara bergetar
8. Ketegangan otot
9. Tampak kebingungan
10. Diare
11. Tangan dingin dan lembab
12. Kesulitan membuat kontak mata dengan lawan bicara
Perawatan
Social anxiety disorder biasanya berlangsung selama hidup, tetapi jangan kehilangan harapan. Pengobatan dapat membantu untuk mengontrol gejala dan menjadi lebih percaya diri dan nyaman dalam lingkungan sosial.
Dua jenis perawatan yang paling efektif adalah terapi obat-obatan dan psikoterapi yang disebut terapi perilaku kognitif. Kedua pendekatan perawatan ini sering dikombinasikan untuk perawatan social anxiety disorder.
1. Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif dapat memperbaiki kondisi psikis sebanyak 75 persen pada penderita social anxiety disorder. Jenis terapi ini didasarkan pada gagasan bahwa pikiran yang ada pada diri sendiri menentukan bagaimana berperilaku atau bereaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah cara berpikir dan berperilaku dengan cara yang positif. Dalam psikoterapi ini akan belajar bagaimana mengenali dan mengubah pikiran negatif tentang diri sendiri.
Dalam terapi ini, dapat juga dengan cara secara bertahap menghadapi situasi yang paling ditakuti. Hal ini memungkinkan untuk menjadi lebih baik dalam mengatasi kecemasan dan untuk mengembangkan kepercayaan diri untuk dapat menghadapinya.
Cara lainnya yaitu dapat juga dengan melatih kemampuan berkomunikasi, sehingga mendapatkan kenyamanan dan kepercayaan diri berhubungan dengan orang lain.
2.Terapi obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat digunakan untuk mengobati social anxiety disorder. Untuk mengurangi risiko efek samping, biasanya dokter akan memulai terapi pada dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan obat hingga dosis penuh. Ini bisa memakan waktu hingga 3 bulan pengobatan.
Jangan menyerah jika pengobatan tidak bekerja dengan cepat. Kemajuan dalam terapi dapat berkembang selama beberapa minggu atau bulan. Menemukan obat yang tepat untuk social anxiety disorder membutuhkan beberapa kali trial and error.
Bagi beberapa orang, social anxiety disorder dapat memudar dari waktu ke waktu, dan obat-obatan dapat dihentikan.
Penulis adalah tukang jajan