[caption id="attachment_645" align="aligncenter" width="640"] Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I...
[caption id="attachment_645" align="aligncenter" width="640"]
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat bertandang ke Gereja Puhsarang Kediri - Foto: merdeka.com[/caption]
Foto Kediri - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan punya tradisi khas setiap perayaan Natal. Ia selalu bertandang ke Gereja Pusarang di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. (Baca: Umbul-Umbul Desa Kristen Jelang Perayaan Natal)
Sehari jelang perayaan Natal, menteri pemeluk Katolik itu mengajak keluarga besarnya. Selain beribadah di kawasan wisata religi lereng Gunung Wilis tersebut, mereka sekaligus menikmati suasana alam yang asri dan sejuk.
Kapolsek Semen Polresta Kediri AKP Karyoko mengatakan, keluarga menteri ESDM yang menjabat sejak Oktober 2017 itu tiba di Puhsarang bersama rombongan yang berjumlah 40 orang. Kedatangan mereka menggunakan dua mobil dan satu bus. Mereka tiba sejak sekita pukul 10.30. Mereka langsung menuju Gua Maria Lourdes.
"Pukul 10.30 WIB rombongan tiba di Puhsarang Semen Kediri disambut kerabat yang mendahului berada di lokasi, selanjutnya langsung menuju tempat penyimpanan abu. Pukul 11.00 WIB Bapak Menteri berdoa di depan penyimpanan abu orang tuanya didampingi keluarga. Pukul 11.45 WIB dilanjutkan berdoa bersama istri dan keluarga di Goa Maria Lourdes serta dilanjutkan foto bersama keluarga," kata AKP Karyoko, Senin 25 Desember 2017.
[ads1]
Ditambahkan AKP Karyoko, setelah selesai acara dilanjutkan makan siang di wisma Hening Santa Chatharina Kesusteran Puteri Kasih Pohsarang. Kemudian pukul 13.21 WIB rombongan meninggalkan Puhsarang menuju Surabaya.
"Kegiatan kunjungan ini mendapatkan pengamanan penuh, sebanyak 29 personel kita libatkan dalam pengamanan," ungkapnya. (Baca: Amankan Natal, Operasi Lilin Polresta Kediri Libatkan Tokoh Masyarakat)
Walaupun bukan kali pertama ini Jonan datang, Jonan mengaku setiap bertandang selalu terkesan dengan Gua Maria itu. “Kalau saya ke sini ya selalu menyempatkan melihat gua tersebut,” terangnya seusai menyantap hidangan di Wisma Hening Catha Puhsarang.
[ads1]
Jonan mengaku justru jarang ke gerejanya. Karena untuk misa dia melakukannya di Surabaya. Selain kedatangannya ingin berwisata religi, di momen menjelang Natal itu Jonan juga menyempatkan mengunjungi para suster di gereja tersebut.
Jonan dan keluarganya memang sudah banyak yang kenal dengan dengan susteran yang ada di Gereja Puhsarang. Namun dalam kunjungan dari Surabaya ke Gereja Puhsarang menurutnya ada hal yang baru.
Menurutnya, ketika perjalanan perjalanan dari Surabaya ke Kediri meleewati jalur rel Kediri-Kertosono yang baru dibuka. Jonan merasa waktu yang ditempuh semakin cepat dari sebelumnya yang tiga jam menjadi satu setengah jam saja.
"Cepat dan bebas hambatan. Total sampai gereja ini hanya dua jam kalau dari Surabaya,” terang mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini.
Jonan menambahkan kesannya dalam kunjungan wisata religi ke Kediri. Menurutnya kunjungan ini bukan semata berwisata, lebih dari itu ini lebih pada soal keyakinan. Dengan suasana asri dan mampu melihat sejarah maupun kisah penderitaan Yesus saat jalan salib tergambar dari patung-patung di sekitar Gua Maria.
Hal ini menurutnya mampu mendukung kekhusyukan dalam menunjang peribadatan. “Karena suasana indah dan asri sehingga wisata religi tidak hanya terbatas untuk umat Katolik saja. Namun bisa untuk semua umat yang ingin wisata,” ujar alumnus SMA Katholik St Louis1 Surabaya ini. (Baca: Misal Natal di Kediri Khusyuk dan Lancar)
Jonan berharap agar setiap ada kegiatan besar agama masyarakat ikut menciptakan suasana kondusif. “Saling mendukung antar umat beragama ini sungguh penting,” ujarnya.
Melihat masyarakat Kediri yang beragam dan plural dalam memeluk agama, dengan cara ini juga nantinya akan mampu menjadikan Kediri wilayah yang rukun beragama dan toleran, sehingga terciptanya kondusifitas yang tinggi di Kediri.
“Kami sekeluarga mengucapkan selamat Natal bagi yang merayakannya,” ucapnya.

Foto Kediri - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan punya tradisi khas setiap perayaan Natal. Ia selalu bertandang ke Gereja Pusarang di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. (Baca: Umbul-Umbul Desa Kristen Jelang Perayaan Natal)
Sehari jelang perayaan Natal, menteri pemeluk Katolik itu mengajak keluarga besarnya. Selain beribadah di kawasan wisata religi lereng Gunung Wilis tersebut, mereka sekaligus menikmati suasana alam yang asri dan sejuk.
Kapolsek Semen Polresta Kediri AKP Karyoko mengatakan, keluarga menteri ESDM yang menjabat sejak Oktober 2017 itu tiba di Puhsarang bersama rombongan yang berjumlah 40 orang. Kedatangan mereka menggunakan dua mobil dan satu bus. Mereka tiba sejak sekita pukul 10.30. Mereka langsung menuju Gua Maria Lourdes.
"Pukul 10.30 WIB rombongan tiba di Puhsarang Semen Kediri disambut kerabat yang mendahului berada di lokasi, selanjutnya langsung menuju tempat penyimpanan abu. Pukul 11.00 WIB Bapak Menteri berdoa di depan penyimpanan abu orang tuanya didampingi keluarga. Pukul 11.45 WIB dilanjutkan berdoa bersama istri dan keluarga di Goa Maria Lourdes serta dilanjutkan foto bersama keluarga," kata AKP Karyoko, Senin 25 Desember 2017.
[ads1]
Ditambahkan AKP Karyoko, setelah selesai acara dilanjutkan makan siang di wisma Hening Santa Chatharina Kesusteran Puteri Kasih Pohsarang. Kemudian pukul 13.21 WIB rombongan meninggalkan Puhsarang menuju Surabaya.
"Kegiatan kunjungan ini mendapatkan pengamanan penuh, sebanyak 29 personel kita libatkan dalam pengamanan," ungkapnya. (Baca: Amankan Natal, Operasi Lilin Polresta Kediri Libatkan Tokoh Masyarakat)
Walaupun bukan kali pertama ini Jonan datang, Jonan mengaku setiap bertandang selalu terkesan dengan Gua Maria itu. “Kalau saya ke sini ya selalu menyempatkan melihat gua tersebut,” terangnya seusai menyantap hidangan di Wisma Hening Catha Puhsarang.
[ads1]
Jonan mengaku justru jarang ke gerejanya. Karena untuk misa dia melakukannya di Surabaya. Selain kedatangannya ingin berwisata religi, di momen menjelang Natal itu Jonan juga menyempatkan mengunjungi para suster di gereja tersebut.
Jonan dan keluarganya memang sudah banyak yang kenal dengan dengan susteran yang ada di Gereja Puhsarang. Namun dalam kunjungan dari Surabaya ke Gereja Puhsarang menurutnya ada hal yang baru.
Menurutnya, ketika perjalanan perjalanan dari Surabaya ke Kediri meleewati jalur rel Kediri-Kertosono yang baru dibuka. Jonan merasa waktu yang ditempuh semakin cepat dari sebelumnya yang tiga jam menjadi satu setengah jam saja.
"Cepat dan bebas hambatan. Total sampai gereja ini hanya dua jam kalau dari Surabaya,” terang mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini.
Jonan menambahkan kesannya dalam kunjungan wisata religi ke Kediri. Menurutnya kunjungan ini bukan semata berwisata, lebih dari itu ini lebih pada soal keyakinan. Dengan suasana asri dan mampu melihat sejarah maupun kisah penderitaan Yesus saat jalan salib tergambar dari patung-patung di sekitar Gua Maria.
Hal ini menurutnya mampu mendukung kekhusyukan dalam menunjang peribadatan. “Karena suasana indah dan asri sehingga wisata religi tidak hanya terbatas untuk umat Katolik saja. Namun bisa untuk semua umat yang ingin wisata,” ujar alumnus SMA Katholik St Louis1 Surabaya ini. (Baca: Misal Natal di Kediri Khusyuk dan Lancar)
Jonan berharap agar setiap ada kegiatan besar agama masyarakat ikut menciptakan suasana kondusif. “Saling mendukung antar umat beragama ini sungguh penting,” ujarnya.
Melihat masyarakat Kediri yang beragam dan plural dalam memeluk agama, dengan cara ini juga nantinya akan mampu menjadikan Kediri wilayah yang rukun beragama dan toleran, sehingga terciptanya kondusifitas yang tinggi di Kediri.
“Kami sekeluarga mengucapkan selamat Natal bagi yang merayakannya,” ucapnya.