Foto Kediri - Kediri memang dikenal sebagai Kota Tahu, sebab di kota ini Tahu Takwa merupakan jajanan khas yang kerap dijadikan oleh-oleh w...

Foto Kediri - Kediri memang dikenal sebagai Kota Tahu, sebab di kota ini Tahu Takwa merupakan jajanan khas yang kerap dijadikan oleh-oleh warga luar kota. Tahu berwarna kuning yang dinamai Tahu Takwa ini memang sudah dikenal luas oleh masyarakat Jawa Timur.
Pada perayaan Tahun Baru 2018 Tahu Takwa ingin dijadikan simbol oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri pula. Maka Pemkab Kediri menghadirkan ‘Tumpeng Tahu Kuning Raksasa’, Minggu, 31 Desember 2017.
Bersamaan dengan berbagai suguhan hiburan yang dipusatkan di Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), Sebanyak ribuan orang dari Kabupaten Kediridan sekitarnya berebut pembagian tumpeng Tahu Takwa yang dibentuk gunungan.
“Tahunya habis diserbu warga dalam tempo satu jam,” kata salah satu petugas Satpol PP yang berjaga di kawasan SLG. (Baca: Yuk Sarapan Pagi di Jalan Dhoho)
[ads1]
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kab Kediri, Adi Suwignyo mengatakan, di lokasi ini, Tumpeng Tahu Kuning Raksasa tersebut dibuat dari puluhan ribu tahu kuning atau dikenal masyarakat sebagai Tahu Takwa. Awalnya, Pemkab Kediri menyiapkan sekitar 9.000 buah tahu kuning untuk disusun menjadi tumpeng.
“Tapi, seiring meningkatnya antusias UMKM yang ingin bergabung, maka total bahan bakunya kini bertambah hingga terkumpul 21.000 tahu takwa,” katanya, Sabtu 30 Desember 2017.
Menurutnya upaya ini dapat mendorong perekonomian masyarakat Kabupaten Kediri. Khususnya para pelaku UMKM yang selama ini memproduksi tahu takwa, sebagai oleh-oleh khas Kediri.
“Acara ini juga sekaligus meningkatkan promosi terhadap produk unggulan daerah. Ke depan, diharapkan makin dikenal luas oleh pasar nasional hingga mancanegara,” katanya. (Baca: Dongkrak Pariwisata dengan Tanam Kopi Arabica)
[ads1]
Dia berharap, pada agenda ini ditargetkan jumlah pengunjungnya mencapai ribuan warga masyarakat. Kegiatan ini juga melibatkan pemilik UMKM terutama industri tahu di Kabupaten Kediri. Mereka menyiapkan tahu kuning untuk dibuat gunungan. Jumlah tahu yang sering disebut tahu takwa itu disediakan sekitar 21 ribu biji dengan setinggi sekitar 6 meter.
Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Kediri Djoko Susilo mengatakan, Selama ini, hasil produksi tahu dari para pemilik UMKM asal kabupaten lebih banyak dijual ke luar daerah, misalnya Kota Kediri, Surabaya, dan sejumlah kota lainnya. Bahkan, mayoritas banyak produksi tahu untuk memenuhi kebutuhan distributor.
"Kami berharap, UMKM di Kabupaten Kediri ini semakin maju dan jaya serta menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Ke depan, UMKM bisa melebarkan sayapnya untuk lebih maju, sehingga masyarakat bisa lebih sejahtera," katanya, Minggu 31 Desember 2017.
Gatot Siswanto, salah seorang pemilik industri tahu di Kabupaten Kediri mengatakan dalam kegiatan ini bahan baku kedelai yang dibutuhkan mencapai 2 ton. Bahan baku sebanyak itu dibuat tahu takwa menjadi lebih dari 21 ribu potong dan dikemas dalam plastik berisi dua potong.
"Bahan baku yang diolah sekitar 2 ton. Kegiatan ini juga melibatkan para perajin dari berbagai kecamatan di kabupaten ini," kata dia.
Ia menyebut, produk tahu asal Kabupaten Kediri sebenarnya tidak kalah dengan produk tahu takwa yang ada di Kota Kediri. Bahkan, banyak tahu asal perajin dari kabupaten untuk memenuhi permintaan para penjual di wilayah kota.
Ia sangat senang dengan kegiatan ini, sebab bisa lebih mengenalkan produksi tahu asal kabupaten. Dengan itu, masyarakat juga lebih tahu, bahwa tahu asal kabupaten juga mempunyai kualitas yang bagus. (Baca: Warung Kopi di Desa dengan Fasilitas Wifi Gratis)
"Banyak perajin yang hanya menyetorkan saja (Ke distributor). Kami mewakili teman-teman lainnya berharap pemerintah daerah untuk tetap mendukung. Program ini semoga bisa menjadi agenda tahunan dan bisa meningkatkan permintaan di pasar," katanya.