[caption id="attachment_578" align="aligncenter" width="640"] Foto: Berita Jatim[/caption] Foto Kediri - Rut...
[caption id="attachment_578" align="aligncenter" width="640"]
Foto: Berita Jatim[/caption]
Foto Kediri - Rute gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman di lereng Gunung Wilis dinapaktilasi sedikitnya 750 peserta baik dari kelompok perorangan dan beregu. Peserta ambil bagian dalam gerak jalan napak tilas menempuh rute Kediri-Bajulan, Nganjuk. (Baca: Peragaan Busana Buah dan Sayuran Meriahkan Meriahkan Germas Kota Kediri)
Peserta gerak jalan ini dari kalangan pelajar, pramuka, mahasiswa serta ormas dan organisasi kepemudaan serta TNI/Polri. Ada peserta beregu yang membawa tandu serta peserta perorangan.
Peserta dilepas Sekkota Kediri Budwi Sunu bersama jajaran Forkompimda di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Joyoboyo, Jl. PK. Bangsa Kota KediriKota Kediri, Sabtu 23 Desember 2017. Budwi sebelum melepas gerak jalan mengingatkan jangan sekali melupakan sejarah (Jasmerah).
"Karena bangsa yang besar akan selalu ingat perjuangan pahlawan yang telah gugur," ujarnya mengingatkan peserta.
[ads]
Kegiatan ini salah satu bentuk kepedulian Pemkot Kediri terhadap perjuangan pahlawan dengan membangun Kediri Memorial Park. Sesuai rencana nama-nama pahlawan yang dimakamkan di TMP Kota Kediri bakal digrafir di tembok monumen. (Foto: Mas Abu: Kediri Memorial Park, Ruang Publik untuk Kenang Jasa Pahlawan)
“Dulu tempat ini kotor. Tetapi sekarang kita bangun. Nanti di tembok ini akan ditulis nama-nama pahlawan yang dimakamkan di Tempat Makam Pahlawan (TMP) ini. Kami atas nama Pemerintah Kota Kediri menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta yang sangat luar biasa,” tegasnya.
Reza Darmawan Ketua KNPI Kota Kediri sekaligus penyelenggara kegiatan menjelaskan, gerak jalan napak tilas menempuh jarak 37 KM dari garis start di depan TMP dan masuk finis di Desa Bajulan, Kabupaten Nganjuk.
“Di sepanjang rute yang dilewati disiapkan 6 pos siaga,” jelasnya.
[ads1]
Reza menyinggung tentang mekanisme lomba tahun ini berbeda dari sebelumnya. Panitia telah memutuskan untuk memberikan batasan waktu hingga pukul 11.00 WIB setiap peserta harus melalui pos pertama.
“Kami beri batasan waktu sampai pos pertama hingga pukul 11.00 WIB. Apabila lebih dari pukul 11.00 WIB kami nyatakan gugur, dan akan kita evakuasi. Keputusan panitia ini diambil berdasarkan rapat dengan pertimbangan cuaca hujan hampir setiap hari yang berdampak pada faktor resiko,” jelasnya.
Agenda tahunan yang digelar Pemerintah Kota Kediri melibatkan tim medis, TNI dan Polri, Orari hingga instansi terkait. Sebelum pelepasan peserta ditampilkan teatrikal dari sanggar pemuda yang menampilkan perjuangan Jenderal Sudirman.
Seperti aturan tahun sebelumnya, bagi peserta beregu diminta membawa tandu, mulai dari titik start hingga finish. “Layaknya masa Jendral Soedirman, dimana beliau selalu ditandu dalam keadaan sakit saat memimpin perang gerilya,” jelas Ketua Panitia, Mochammad Irzadi Nirwan dari KNPI Kota Kediri. (Baca: Jalan Santai Lunas Pajak Bumi dan Bangunan Berhadiah Mobil)
Pelapasan yang dilakukan oleh Sekkota Kediri Budwi Sunu bersama Komandan Brigif 9 Letkol Inf Slamet melepas pula peserta kehormatan dari personel TNI. Selanjutnya diteruskan peserta perorangan dan peserta beregu. Sedangkan regu terakhir yang dilepas peserta dari Polri. Rombongan ini dilepas Kapolsek Kota Kediri Kompol Sucipto.
Di antara peserta ada dua atlet lari yang telah beberapa kali menjadi juara lomba maraton yakni Rangga dari Kota Kediri serta Wayan asal Bali yang pernah meraih juara Jakarta Maraton.
Gerak jalan ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan serta mengenang perjuangan gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman. Rute yang dilewati peserta adalah rute yang dilewati oleh Jenderal Sudirman saat berjuang di masa lalu. Ada enam titik pos pemberhentian yang dapat dipakai peserta untuk beristirahat sebentar, atau perawatan bagi peserta yang sakit di tengah perjalanan.

Foto Kediri - Rute gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman di lereng Gunung Wilis dinapaktilasi sedikitnya 750 peserta baik dari kelompok perorangan dan beregu. Peserta ambil bagian dalam gerak jalan napak tilas menempuh rute Kediri-Bajulan, Nganjuk. (Baca: Peragaan Busana Buah dan Sayuran Meriahkan Meriahkan Germas Kota Kediri)
Peserta gerak jalan ini dari kalangan pelajar, pramuka, mahasiswa serta ormas dan organisasi kepemudaan serta TNI/Polri. Ada peserta beregu yang membawa tandu serta peserta perorangan.
Peserta dilepas Sekkota Kediri Budwi Sunu bersama jajaran Forkompimda di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Joyoboyo, Jl. PK. Bangsa Kota KediriKota Kediri, Sabtu 23 Desember 2017. Budwi sebelum melepas gerak jalan mengingatkan jangan sekali melupakan sejarah (Jasmerah).
"Karena bangsa yang besar akan selalu ingat perjuangan pahlawan yang telah gugur," ujarnya mengingatkan peserta.
[ads]
Kegiatan ini salah satu bentuk kepedulian Pemkot Kediri terhadap perjuangan pahlawan dengan membangun Kediri Memorial Park. Sesuai rencana nama-nama pahlawan yang dimakamkan di TMP Kota Kediri bakal digrafir di tembok monumen. (Foto: Mas Abu: Kediri Memorial Park, Ruang Publik untuk Kenang Jasa Pahlawan)
“Dulu tempat ini kotor. Tetapi sekarang kita bangun. Nanti di tembok ini akan ditulis nama-nama pahlawan yang dimakamkan di Tempat Makam Pahlawan (TMP) ini. Kami atas nama Pemerintah Kota Kediri menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta yang sangat luar biasa,” tegasnya.
Reza Darmawan Ketua KNPI Kota Kediri sekaligus penyelenggara kegiatan menjelaskan, gerak jalan napak tilas menempuh jarak 37 KM dari garis start di depan TMP dan masuk finis di Desa Bajulan, Kabupaten Nganjuk.
“Di sepanjang rute yang dilewati disiapkan 6 pos siaga,” jelasnya.
[ads1]
Reza menyinggung tentang mekanisme lomba tahun ini berbeda dari sebelumnya. Panitia telah memutuskan untuk memberikan batasan waktu hingga pukul 11.00 WIB setiap peserta harus melalui pos pertama.
“Kami beri batasan waktu sampai pos pertama hingga pukul 11.00 WIB. Apabila lebih dari pukul 11.00 WIB kami nyatakan gugur, dan akan kita evakuasi. Keputusan panitia ini diambil berdasarkan rapat dengan pertimbangan cuaca hujan hampir setiap hari yang berdampak pada faktor resiko,” jelasnya.
Agenda tahunan yang digelar Pemerintah Kota Kediri melibatkan tim medis, TNI dan Polri, Orari hingga instansi terkait. Sebelum pelepasan peserta ditampilkan teatrikal dari sanggar pemuda yang menampilkan perjuangan Jenderal Sudirman.
Seperti aturan tahun sebelumnya, bagi peserta beregu diminta membawa tandu, mulai dari titik start hingga finish. “Layaknya masa Jendral Soedirman, dimana beliau selalu ditandu dalam keadaan sakit saat memimpin perang gerilya,” jelas Ketua Panitia, Mochammad Irzadi Nirwan dari KNPI Kota Kediri. (Baca: Jalan Santai Lunas Pajak Bumi dan Bangunan Berhadiah Mobil)
Pelapasan yang dilakukan oleh Sekkota Kediri Budwi Sunu bersama Komandan Brigif 9 Letkol Inf Slamet melepas pula peserta kehormatan dari personel TNI. Selanjutnya diteruskan peserta perorangan dan peserta beregu. Sedangkan regu terakhir yang dilepas peserta dari Polri. Rombongan ini dilepas Kapolsek Kota Kediri Kompol Sucipto.
Di antara peserta ada dua atlet lari yang telah beberapa kali menjadi juara lomba maraton yakni Rangga dari Kota Kediri serta Wayan asal Bali yang pernah meraih juara Jakarta Maraton.
Gerak jalan ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan serta mengenang perjuangan gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman. Rute yang dilewati peserta adalah rute yang dilewati oleh Jenderal Sudirman saat berjuang di masa lalu. Ada enam titik pos pemberhentian yang dapat dipakai peserta untuk beristirahat sebentar, atau perawatan bagi peserta yang sakit di tengah perjalanan.