Foto Kediri - Ada tradisi unik warga Kota Kediri dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Disebut unik lantaran warga berebut ko...

Foto Kediri - Ada tradisi unik warga Kota Kediri dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Disebut unik lantaran warga berebut koin. Tradisi berebut uang koin ini sudah ada sejak seratus tahun lebih yang dulunya sebagai syiar agama islam.
Mereka adalah warga Kelurahan Jamsaren, Kecamatan Kota Kediri. Ratusan orang anak dan orang dewasa hingga orang tua dari warga Jamsaren itu berebut uang koin pada Kamis malam 30 November 2017.
Tradisi dilaksanakan saat merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad atau peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW . Tradisi ini gelar oleh ratusan jamaah Masjid Wakaf Jamsaren setelah melaksanakan ibadah sholat isya. Mereka berkumpul di serambi masjid sambil bersama-sama melantunkan Shalawat Nabi.
Dipimpin oleh Imam Masjid, sambil membaca Maulid Barzanji, uang koin pun dilempar. Saweran koin itu dilakukan di sela pembacaan Barzanji yang berisi puja-puji untuk Nabi Muhammad SAW. Digelar di serambi Masjid Jamsaren, pembacaan barzanji dimulai selepas Isya.
Para jemaah berdiri membentuk lingkaran. Di sela bacaan, Sejumlah takmir masjid dan warga sekitar, melempar uang pecahan Rp 100 hingga Rp 1.000 ke udara, mengarah ke kerumunan.
Sontak, uang yang jatuh ke lanti menjadi rebutan anak-anak yang sudah menunggu kesempatan itu lama sebelum pembacaan barzanji dimulai. Bukan hanya uang koin, ada pula warga yang menyebar uang kertas.
Tak ayal warga yang kebanyakan anak-anak itu berebut uang terlibat aksi saling dorong. Meski berebut dengan saling mendorong satu dengan lainnya, mereka tetap rukun dan saling menghormati dengan sesama jamaah.
Pengurus Majid Wakaf Jamsaren, Muhammad Zubaidi Ansori mengatakan, tradisi buang uang koin ini merupakan bentuk shodaqoh yang dilakukan setiap tahun pada malam peringatan Maulid Nabi. Selain itu untuk mengajak warga khususnya anak-anak lebih rajin lagi melaksanakan ibadah di masjid,
Rico salah satu jamaah yang ikut rebutan koin mengaku senang, meski dirinya masih anak-anak, namun ia tidak takut berebut dengan temanya yang lain. “Uangnya untuk membeli jajan dan membeli alat-lat sekolah,” aku Rico.
Untuk diketahui, tradisi lempar koin ini sudah dilaksanakan turun temurun sejak masjid didirikan pada tahun 1908. Hal ini dilakukan untuk memperingati maulid Nabi Muhammad saw. Dahulunya tradisi ini merupakan salah satu bentuk syiar agama Islam yang ada di Kota Kediri.