[caption id="attachment_391" align="aligncenter" width="640"] Sejumlah petugas di bantu warga memotong pohon ...
[caption id="attachment_391" align="aligncenter" width="640"]
Sejumlah petugas di bantu warga memotong pohon tumbang di yang menutup Jalan Raya Pesantren, kota Kediri, Jawa Timur, Rabu 10 Desember 2017 - Foto: Antara[/caption]
Foto Kediri - Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kediri, Randi Agata Sakaira menghimbau seluruh warga Kabupaten Kediri maspada apabila terjadi hujan deras disertai angin kencang.
Warga diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, sebelumnya hujan lebat disertai angin kencang sempat mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Kediri selama sekitar satu jam. Hujan dan angin kencang itu menumbangkan pohon-pohon di sejumlah titik.
BPBD meminta warga agar menjauhi pohon-pohon yang disinyalir rawan tumbang. Jika perlu ranting-ranting pohon itu dipangkas sehingga angin kencang yang datang tidak cukup membuat pohon tumbang. (Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Pohon-Pohon Tumbang)
"Karena angin kencang berpotensi terjadinya bencana seperti pohon tumbang," ujar Randi.
Sesuai data dari BPBD tercatat bencana pohon tumbang telah terjadi di sekitar area Simpang Lima Gumul (SLG), di seputar jalan raya Erlangga serta dan di Kecamatan Plemahan. Sebelumnya angin kencang juga membuat dua pohon jenis trembesi berukuran besar tumbang di Desa Janti dan Sidomulyo Kecamatan Wates. Akibatnya, batang berukuran jumbo itu melintang di tengah jalan. Kejadian itu sempat menutup akses jalan selama dua jam. (Baca: Puting Beliung Tumbangkan Pohon, Jalur Kediri-Wates Macet)
Petugas BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemkab Kediri bersama warga berhasil mengevakuasi seluruh ranting pohon ke pinggir jalan. "Meski ada pohon-pohon tumbang tapi relatif aman dan segara bisa kita atasi. Syukurlah, tidak ada korban jiwa," ucapnya.
Pihaknya berharap untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan perlunya adanya tindakan dari instansi terkait untuk melakukan pengendalian pertumbuhan pohon di sepanjang jalan protokol. Tindakan yang diambil dengan memangkas pohon yang rimbun.
BPBD menilai perlunya juga merevitalisasi sungai untuk mengantisipasi musibah banjir yang sempat merendam kawasan pertanian di Desa Plemahan. Menurutnya pada musim penghujan seperti sekarang ini sangat direkomendasikan untuk melakukan membersihkan setiap aliran sungai.
“Sebaiknya ada gotong royong warga untuk membersihkan sungai khususnya di kawasan Plemahan,” ujarnya.
BPBD telah melakukan pengerukan bantaran sungai di Plemahan. Hal ini dilakukan untuk memperlancar tempat penampungan aliran air seungai supaya tidak meluap ketika terjadi hujan lebat.
“Kalau saat hujan deras paling tidak supaya tidak ada genangan air sehingga tidak sampai parah banjirnya,” kata Randi.
Menurut Randi, pada musim daerah kabupaten Kediri dalam kondisi aman. Meski ada, hanya sedikit dan bisa secepatnya diatasi. Misalnya, pada saat ini terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan membuat pohon tumbang, tapi relatif aman. (Baca: Warga Kota Kediri Diminta Waspada Angin Puting Beliung)
Selain pohon tumbang, BPBD mengingatkan kembali potensi bencna lereng Gunung Wilis dan Gunung Kelud, yakni tanah longsor. Selain di sana, di Kecamatan Semen yang berada di dekat Gunung Wilis memiliki potensi yang sama besar, terutama di enam desa.
Begitu pula beberapa desa di Kecamatan Banyakan. Grogol, Ngancar, dan Kandangan. Tidak hanya tanah longsor, beberapa daerah juga memiliki potensi terjadinya bencana angin puting beliung.

Foto Kediri - Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kediri, Randi Agata Sakaira menghimbau seluruh warga Kabupaten Kediri maspada apabila terjadi hujan deras disertai angin kencang.
Warga diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, sebelumnya hujan lebat disertai angin kencang sempat mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Kediri selama sekitar satu jam. Hujan dan angin kencang itu menumbangkan pohon-pohon di sejumlah titik.
BPBD meminta warga agar menjauhi pohon-pohon yang disinyalir rawan tumbang. Jika perlu ranting-ranting pohon itu dipangkas sehingga angin kencang yang datang tidak cukup membuat pohon tumbang. (Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Pohon-Pohon Tumbang)
"Karena angin kencang berpotensi terjadinya bencana seperti pohon tumbang," ujar Randi.
Sesuai data dari BPBD tercatat bencana pohon tumbang telah terjadi di sekitar area Simpang Lima Gumul (SLG), di seputar jalan raya Erlangga serta dan di Kecamatan Plemahan. Sebelumnya angin kencang juga membuat dua pohon jenis trembesi berukuran besar tumbang di Desa Janti dan Sidomulyo Kecamatan Wates. Akibatnya, batang berukuran jumbo itu melintang di tengah jalan. Kejadian itu sempat menutup akses jalan selama dua jam. (Baca: Puting Beliung Tumbangkan Pohon, Jalur Kediri-Wates Macet)
Petugas BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemkab Kediri bersama warga berhasil mengevakuasi seluruh ranting pohon ke pinggir jalan. "Meski ada pohon-pohon tumbang tapi relatif aman dan segara bisa kita atasi. Syukurlah, tidak ada korban jiwa," ucapnya.
Pihaknya berharap untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan perlunya adanya tindakan dari instansi terkait untuk melakukan pengendalian pertumbuhan pohon di sepanjang jalan protokol. Tindakan yang diambil dengan memangkas pohon yang rimbun.
BPBD menilai perlunya juga merevitalisasi sungai untuk mengantisipasi musibah banjir yang sempat merendam kawasan pertanian di Desa Plemahan. Menurutnya pada musim penghujan seperti sekarang ini sangat direkomendasikan untuk melakukan membersihkan setiap aliran sungai.
“Sebaiknya ada gotong royong warga untuk membersihkan sungai khususnya di kawasan Plemahan,” ujarnya.
BPBD telah melakukan pengerukan bantaran sungai di Plemahan. Hal ini dilakukan untuk memperlancar tempat penampungan aliran air seungai supaya tidak meluap ketika terjadi hujan lebat.
“Kalau saat hujan deras paling tidak supaya tidak ada genangan air sehingga tidak sampai parah banjirnya,” kata Randi.
Menurut Randi, pada musim daerah kabupaten Kediri dalam kondisi aman. Meski ada, hanya sedikit dan bisa secepatnya diatasi. Misalnya, pada saat ini terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan membuat pohon tumbang, tapi relatif aman. (Baca: Warga Kota Kediri Diminta Waspada Angin Puting Beliung)
Selain pohon tumbang, BPBD mengingatkan kembali potensi bencna lereng Gunung Wilis dan Gunung Kelud, yakni tanah longsor. Selain di sana, di Kecamatan Semen yang berada di dekat Gunung Wilis memiliki potensi yang sama besar, terutama di enam desa.
Begitu pula beberapa desa di Kecamatan Banyakan. Grogol, Ngancar, dan Kandangan. Tidak hanya tanah longsor, beberapa daerah juga memiliki potensi terjadinya bencana angin puting beliung.