[caption id="attachment_238" align="aligncenter" width="640"] Warung Jono di Kras[/caption] Foto Kediri - Wa...
[caption id="attachment_238" align="aligncenter" width="640"]
Warung Jono di Kras[/caption]
Foto Kediri - Warung kopi di desa kerap digunakan sebagai tempat nongkrong dan berbagi cerita. Warung kopi tak jarang juga sebagai tempat bertemunya bermacam informasi. Dengan memesan segelas kopi pengunjung warung bisa duduk berjam-jam sembari berbagi cerita dan informasi.
Informasinya pun bermacam, bisa informasi seputar bisnis, kegiatan desa, atau sekedar informasi pernikahan warga desa. Biasanya informasi yang sering dihembuskan seputar penjualan tanah, sepeda motor dan mobil. Oleh karena itu pula di warung berkumpul para makelar.
Untuk memanjakan pelanggannya, pengelola warung menyediakan fasilitas yang bisa dianggap menyamankan siapapun yang datang. Yang penting pelanggan bisa betah di warungnya dengan harapan akan terus memesan minuman. Sudah pasti ketika pelanggan sudah merasa lapar dan malas untuk beranjak pergi, ia akan memesan makanan pula.
Ketika pemakai teknologi informasi di desa kian marak, pemilik warung menangkap peluang itu. Pemilik warung pun meningkatkan fasilitas layanannya. Maka dipasanglah teknologi wifi di warungnya dan dan pelanggannya semakin betah di warungnya sembari memencet-mencet gadget.
Warung Jono yang berada di perempatan Desa Kras, Kecamatan Kras menyediakan fasilitas wifi gratis bagi pengunjungnya. Dengan memesan segelas kopi seharga Rp 2000 pembelinya sudah mendapatkan kata sandi untuk bisa mengakses wifi.
“Sudah tiga tahun lalu pasang wifinya,” kata pengelola Warung Jono.
Tak hanya menyediakan kopi, tapi juga berbagai minuman, makanan seperti nasi pecel dan gorengan juga disediakan. Kopinya yang dianggap para pelanggannya sedap dan lembut membuatnya dikenal di kawasan Kecamatan Kras. Warung ini memang telah laris sejak lama sebelum ada fasilitas wifi gratis.
Warung ini dahulunya terkenal dengan rasa kopi khas desa. Sudah berpuluh-puluh tahun membuka usaha warung kopi dan pelan tapi pasti pelanggannya kian banyak. Untuk tempat usaha, semula ruangan yang digunakan hanya berukuran 3x5 meter, itupun sekaligus sebagai tempat memasak dan pengunjungnya.
Seiring semakin banyak pengunjung, maka ruang tamu rumah yang berada disampingnya digunakan pula. Meja panjang dan bangku di pasang di ruang tamu itu. Itupun belum cukup menampung pengunjungnya, maka teras depan dan samping difungsikan pula sebagai tempat pengunjung nongkrong.
Buka pukul 07:00 pengunjung sudah mulai memadati warungnya. Sembari menikmati kopi, pengunjung dengan gadgetnya masing-masing tampak mengulik layar canggih itu. Salah satu pengunjung yang mengulik gadget beroperating system android itu adalah Naqi (40) yang juga warga Desa Kras.
Naqi tampak melihat-lihat penjual kusen beton melalui internet. Tak lama kemudian Naqi berbincang-bincang dengan rekannya seputar harga kusen beton. Ia mengaku mencari kusen beton atas pesanan temannya.
Menurut pengakuannya dengan adanya fasilitas wifi gratis diwarung ini, kegiatan ngopi dan mencari informasi di internet bisa lancer sekaligus. Pasalnya ia merasa tidak puas ngopi di rumahnya, padahal istrinya telah menyediakan kopi.
“Kopi di sini enak, dan kita mendapat layanan Wifi gratis,” kata Naqi.
Jauh dari Warung Jono, di Desa Banyakan Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri ada sebuah warung yang menyediakan fasilitas wifi gratis. Warung Icha yang berada di depan kantor Kecamatan Banyakan ini mengaku telah menyediakan wifi sejak dua tahun lalu.
Icha si pemilik warung itu mengaku memasang wifi lantaran warung-warung yang menjadi pesaingnya lebih dahulu menyediakan fasilitas wifi secara gratis. Tidak mau kehilangan pelanggannya, Icha mengikuti tuntutan kehendak pasar.
“Di desa sini warung-warung kopi pada menyediakan wifi, kalau gak ikutan saya bisa kehilangan pelanggan,” kata Icha.
Warung Icha memang tidak seramai Warung Jono. Kebanyakan pelanggannya usia dewasa bahkan sudah usia lanjut. Jika hari minggu dan libur mulailah anak-anak yang mendatanginya. Mereka memanfaatkan layanan wifi gratis untuk menjalankan game online. Syaratnya membeli terlebih dahulu minuman, maka kata sandi diberikan. Segelas kopi di Warung Icha seharga Rp 2000.
Sebagaimana Warung Jono, Warung Icha juga menyediakan nasi dan aneka gorengan. Sejak didirikan delapan tahun silam, tahu goreng dan kopi menjadi andalan menunya. Tidak ada yang khas dari kopinya karena kopi yang ia sediakan adalah kopi sachet.
Sementara itu di Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih berdiri warung kopi yang berada area persawahan dan kebun tebu. Meski jauh dari kampung, Warung Kopi Adem Ayem NC ini juga menyediakan fasilitas wifi gratis.
Menurut Haris, pengelola warung itu, di area sekitar warungnya belum terjangkau layanan hotspot kabel. Untuk bisa mengakses hotspot, ia menggunakan antena yang ditembakkan ke hotspot milik seseorang. Itu lantaran di kawasan warungnya belum tersedia jaringan telefon ataupun perusahaan penyedia layanan internet.
“Karena itu di warung saya belum mampu mengkases Wifi untuk perangkat laptop. Karena itu saya larang menggunakan Wifi untuk laptop kepada pembeli,” ucap Haris.
[caption id="attachment_240" align="aligncenter" width="640"]
Warung Kopi Adem Ayem NC[/caption]
Sejak didirikan pada bulan September lalu, pengunjung warungnya pelan tapi pasti kian bertambah. Ia belum bisa memastikan kapan saat-saat atau pada momen apa pengunjung warunya terlihat banyak. Pada hari Minggu pun belum terlihat pengunjung memenuhi seluruh tempat yang disediakan.
“Paling hanya anak-anak yang main game online,” ujarnya
Warungnya haris ditata lebih terbuka dengan desain mirip café dengan konsep lesehan. Ia juga menyediakan spot tempat bagi pedagang lain yang mau menyewanya. Ada pedagang es degan dan mie ayam serta bakso yang menyewa spot yang disediakan Haris. Ia sendiri hanya menjual kopi dan aneka minuman siap saji. Ia tidak menjual makanan berat seperti nasi. Untuk makanan, ia hanya menyediakan snack.
Warung Jono di Kras[/caption]Foto Kediri - Warung kopi di desa kerap digunakan sebagai tempat nongkrong dan berbagi cerita. Warung kopi tak jarang juga sebagai tempat bertemunya bermacam informasi. Dengan memesan segelas kopi pengunjung warung bisa duduk berjam-jam sembari berbagi cerita dan informasi.
Informasinya pun bermacam, bisa informasi seputar bisnis, kegiatan desa, atau sekedar informasi pernikahan warga desa. Biasanya informasi yang sering dihembuskan seputar penjualan tanah, sepeda motor dan mobil. Oleh karena itu pula di warung berkumpul para makelar.
Untuk memanjakan pelanggannya, pengelola warung menyediakan fasilitas yang bisa dianggap menyamankan siapapun yang datang. Yang penting pelanggan bisa betah di warungnya dengan harapan akan terus memesan minuman. Sudah pasti ketika pelanggan sudah merasa lapar dan malas untuk beranjak pergi, ia akan memesan makanan pula.
Ketika pemakai teknologi informasi di desa kian marak, pemilik warung menangkap peluang itu. Pemilik warung pun meningkatkan fasilitas layanannya. Maka dipasanglah teknologi wifi di warungnya dan dan pelanggannya semakin betah di warungnya sembari memencet-mencet gadget.
Warung Jono yang berada di perempatan Desa Kras, Kecamatan Kras menyediakan fasilitas wifi gratis bagi pengunjungnya. Dengan memesan segelas kopi seharga Rp 2000 pembelinya sudah mendapatkan kata sandi untuk bisa mengakses wifi.
“Sudah tiga tahun lalu pasang wifinya,” kata pengelola Warung Jono.
Tak hanya menyediakan kopi, tapi juga berbagai minuman, makanan seperti nasi pecel dan gorengan juga disediakan. Kopinya yang dianggap para pelanggannya sedap dan lembut membuatnya dikenal di kawasan Kecamatan Kras. Warung ini memang telah laris sejak lama sebelum ada fasilitas wifi gratis.
Warung ini dahulunya terkenal dengan rasa kopi khas desa. Sudah berpuluh-puluh tahun membuka usaha warung kopi dan pelan tapi pasti pelanggannya kian banyak. Untuk tempat usaha, semula ruangan yang digunakan hanya berukuran 3x5 meter, itupun sekaligus sebagai tempat memasak dan pengunjungnya.
Seiring semakin banyak pengunjung, maka ruang tamu rumah yang berada disampingnya digunakan pula. Meja panjang dan bangku di pasang di ruang tamu itu. Itupun belum cukup menampung pengunjungnya, maka teras depan dan samping difungsikan pula sebagai tempat pengunjung nongkrong.
Buka pukul 07:00 pengunjung sudah mulai memadati warungnya. Sembari menikmati kopi, pengunjung dengan gadgetnya masing-masing tampak mengulik layar canggih itu. Salah satu pengunjung yang mengulik gadget beroperating system android itu adalah Naqi (40) yang juga warga Desa Kras.
Naqi tampak melihat-lihat penjual kusen beton melalui internet. Tak lama kemudian Naqi berbincang-bincang dengan rekannya seputar harga kusen beton. Ia mengaku mencari kusen beton atas pesanan temannya.
Menurut pengakuannya dengan adanya fasilitas wifi gratis diwarung ini, kegiatan ngopi dan mencari informasi di internet bisa lancer sekaligus. Pasalnya ia merasa tidak puas ngopi di rumahnya, padahal istrinya telah menyediakan kopi.
“Kopi di sini enak, dan kita mendapat layanan Wifi gratis,” kata Naqi.
Jauh dari Warung Jono, di Desa Banyakan Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri ada sebuah warung yang menyediakan fasilitas wifi gratis. Warung Icha yang berada di depan kantor Kecamatan Banyakan ini mengaku telah menyediakan wifi sejak dua tahun lalu.
Icha si pemilik warung itu mengaku memasang wifi lantaran warung-warung yang menjadi pesaingnya lebih dahulu menyediakan fasilitas wifi secara gratis. Tidak mau kehilangan pelanggannya, Icha mengikuti tuntutan kehendak pasar.
“Di desa sini warung-warung kopi pada menyediakan wifi, kalau gak ikutan saya bisa kehilangan pelanggan,” kata Icha.
Warung Icha memang tidak seramai Warung Jono. Kebanyakan pelanggannya usia dewasa bahkan sudah usia lanjut. Jika hari minggu dan libur mulailah anak-anak yang mendatanginya. Mereka memanfaatkan layanan wifi gratis untuk menjalankan game online. Syaratnya membeli terlebih dahulu minuman, maka kata sandi diberikan. Segelas kopi di Warung Icha seharga Rp 2000.
Sebagaimana Warung Jono, Warung Icha juga menyediakan nasi dan aneka gorengan. Sejak didirikan delapan tahun silam, tahu goreng dan kopi menjadi andalan menunya. Tidak ada yang khas dari kopinya karena kopi yang ia sediakan adalah kopi sachet.
Sementara itu di Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih berdiri warung kopi yang berada area persawahan dan kebun tebu. Meski jauh dari kampung, Warung Kopi Adem Ayem NC ini juga menyediakan fasilitas wifi gratis.
Menurut Haris, pengelola warung itu, di area sekitar warungnya belum terjangkau layanan hotspot kabel. Untuk bisa mengakses hotspot, ia menggunakan antena yang ditembakkan ke hotspot milik seseorang. Itu lantaran di kawasan warungnya belum tersedia jaringan telefon ataupun perusahaan penyedia layanan internet.
“Karena itu di warung saya belum mampu mengkases Wifi untuk perangkat laptop. Karena itu saya larang menggunakan Wifi untuk laptop kepada pembeli,” ucap Haris.
[caption id="attachment_240" align="aligncenter" width="640"]
Warung Kopi Adem Ayem NC[/caption]Sejak didirikan pada bulan September lalu, pengunjung warungnya pelan tapi pasti kian bertambah. Ia belum bisa memastikan kapan saat-saat atau pada momen apa pengunjung warunya terlihat banyak. Pada hari Minggu pun belum terlihat pengunjung memenuhi seluruh tempat yang disediakan.
“Paling hanya anak-anak yang main game online,” ujarnya
Warungnya haris ditata lebih terbuka dengan desain mirip café dengan konsep lesehan. Ia juga menyediakan spot tempat bagi pedagang lain yang mau menyewanya. Ada pedagang es degan dan mie ayam serta bakso yang menyewa spot yang disediakan Haris. Ia sendiri hanya menjual kopi dan aneka minuman siap saji. Ia tidak menjual makanan berat seperti nasi. Untuk makanan, ia hanya menyediakan snack.
