[caption id="attachment_695" align="aligncenter" width="640"] Foto: Bisnis Kini[/caption] Foto Kediri - Sala...
[caption id="attachment_695" align="aligncenter" width="640"]
Foto: Bisnis Kini[/caption]
Foto Kediri - Salah satu tempat yang dipadati pengunjung pada libur panjang Natal dan Tahun Baru adalah Agrowisata Petik Buah Kelengkeng di Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Desa Jambu, Agus Joko Susilo, animo pengunjung yang datang ke tempat ini sangatlah besar. Sebab memang jarang ada kebun kelengkeng yang dibuka untuk area wisata. Terlebih pada liburan panjang seperti ini. (Baca: Petani Kediri Keluhkan Pembelian Pupuk ke DPRD Jatim)
Dikisahkan oleh Agus, ide pendirian Agrowisata Petik Buah Kelengkeng itu memang muncul begitu saja, epatnya pada dua tahun lalu. Saat itu dirinya mengarahkan warga desa agar menanam pohon kelengkeng.
“Khususnya, dengan mengoptimalkan lahan tidur warga dan mulai ditanami tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti kelengkeng ini,” ujarnya.
[ads1]
Diyakini oleh Agus, kondisi ini mampu menunjang peningkatan ekonomi warga desanya. Didukung lahan seluas setengah hektare dan ratusan pohon kelengkeng yang tumbuh subur di atsanya, masyarakat yang mencari kelengkeng dengan memetik langsung bisa memanfaatkannya.
“Alhasil, kini saat libur panjang tiba banyak pengunjung yang datang dari berbagai kalangan. Misalnya saja pelajar, masyarakat umum, hingga pengunjung dari kalangan pejabat Pemkab maupun Pemkot Kediri,” katanya. (Baca: Yuk Sarapan Pagi di Jalan Dhoho)
Menjatuhkan buah kelengkeng sebagai pilihan yang ditanam, lantaran kawasan tersebut sangat cocok ditanami pohon kelengkeng. Pertimbangan lainnya karena buahnya manis, buah kelengkeng memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tidak mengenal musim, dan perawatannya yang mudah.
“Di samping itu, ceruk pasar dari penjualan buah kelengkeng sendiri masih sangat besar. Terlebih lagi, dalam memenuhi permintaan Indonesia terhadap buah kelengkeng yang saat ini umumnya masih impor,” katanya. (Baca: Uniknya Kampung Indian di Lereng Kelud Kediri)
[ads1]
Diungkapkan oleh Agus, setiap pohon kelengkeng dengan usia dua tahun bisa menghasilkan 35 kilogram buah kelengkeng. Jumlah tersebut diperoleh dalam satu kali masa panen. Padahal dalam satu tahun, pohon kelengkeng berbuah dan dipanen tiga kali.
“Untuk masyarakat yang berminat mengunjungi kawasan, mereka cukup mengeluarkan dana sekitar 50.000 Rupiah per orang. Kemudian bisa memperoleh pengalaman memetik langsung dan memakan buah kelengkeng dari pohon tersebut,” pungkasnya.

Foto Kediri - Salah satu tempat yang dipadati pengunjung pada libur panjang Natal dan Tahun Baru adalah Agrowisata Petik Buah Kelengkeng di Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Desa Jambu, Agus Joko Susilo, animo pengunjung yang datang ke tempat ini sangatlah besar. Sebab memang jarang ada kebun kelengkeng yang dibuka untuk area wisata. Terlebih pada liburan panjang seperti ini. (Baca: Petani Kediri Keluhkan Pembelian Pupuk ke DPRD Jatim)
Dikisahkan oleh Agus, ide pendirian Agrowisata Petik Buah Kelengkeng itu memang muncul begitu saja, epatnya pada dua tahun lalu. Saat itu dirinya mengarahkan warga desa agar menanam pohon kelengkeng.
“Khususnya, dengan mengoptimalkan lahan tidur warga dan mulai ditanami tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti kelengkeng ini,” ujarnya.
[ads1]
Diyakini oleh Agus, kondisi ini mampu menunjang peningkatan ekonomi warga desanya. Didukung lahan seluas setengah hektare dan ratusan pohon kelengkeng yang tumbuh subur di atsanya, masyarakat yang mencari kelengkeng dengan memetik langsung bisa memanfaatkannya.
“Alhasil, kini saat libur panjang tiba banyak pengunjung yang datang dari berbagai kalangan. Misalnya saja pelajar, masyarakat umum, hingga pengunjung dari kalangan pejabat Pemkab maupun Pemkot Kediri,” katanya. (Baca: Yuk Sarapan Pagi di Jalan Dhoho)
Menjatuhkan buah kelengkeng sebagai pilihan yang ditanam, lantaran kawasan tersebut sangat cocok ditanami pohon kelengkeng. Pertimbangan lainnya karena buahnya manis, buah kelengkeng memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tidak mengenal musim, dan perawatannya yang mudah.
“Di samping itu, ceruk pasar dari penjualan buah kelengkeng sendiri masih sangat besar. Terlebih lagi, dalam memenuhi permintaan Indonesia terhadap buah kelengkeng yang saat ini umumnya masih impor,” katanya. (Baca: Uniknya Kampung Indian di Lereng Kelud Kediri)
[ads1]
Diungkapkan oleh Agus, setiap pohon kelengkeng dengan usia dua tahun bisa menghasilkan 35 kilogram buah kelengkeng. Jumlah tersebut diperoleh dalam satu kali masa panen. Padahal dalam satu tahun, pohon kelengkeng berbuah dan dipanen tiga kali.
“Untuk masyarakat yang berminat mengunjungi kawasan, mereka cukup mengeluarkan dana sekitar 50.000 Rupiah per orang. Kemudian bisa memperoleh pengalaman memetik langsung dan memakan buah kelengkeng dari pohon tersebut,” pungkasnya.