Foto Kediri - Dalam memberikan layanan maksimal bagi masyarakat PT PLN (Persero) Area Kediri berkomitmen menerangi seluruh desa hingga di t...

Foto Kediri - Dalam memberikan layanan maksimal bagi masyarakat PT PLN (Persero) Area Kediri berkomitmen menerangi seluruh desa hingga di tingkat dusun di wilayahnya pada tahun 2018 ini.
Supervisor Operasi dan Distribusi PT PLN (Persero) Area Kediri, Sukron Mashudi, menjelaskan, di tingkat pedesaan memang rasio kelistrikan atau tingkat elektrifikasi di wilayah PT PLN (Persero) Kediri hampir mencapai 100 persen. Hal tersebut karena ada sejumlah dusun, yang belum teraliri listrik pada tahun 2017.
“Sesuai rencana, mulai tahun 2018 ini kami akan mempersiapkan segala prosesnya, sehingga masyarakat di sejumlah dusun itu bisa menikmati listrik,” katanya, Rabu 3 Januari 2018. (Baca: PLN Jamin Tidak Ada Pemadaman di Hari Natal dan Tahun Baru)
[ads1]
Selain itu, tambah ia, hal tersebut juga terlihat di beberapa pemukiman warga, yang memang baru dihuni oleh sejumlah masyarakat. Sementara kalau dilihat dari tingkat pedesaan, PLN meyakini memang telah teraliri listrik semuanya.
Dijelaskannya, area cakupan PT PLN (Persero) Kediri selama ini juga melayani masyarakat di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung. Di sisi lain, secara umum di area PLN (Persero) Kediri yang belum teraliri listrik tampak di dua kabupaten sekaligus.
“Masing-masing di sejumlah daerah di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung,” katanya.
[ads1]
Dia mencontohkan, untuk di kawasan Kabupaten Tulungagung maka dusun yang belum teraliri listrik berada di Pagerwojo, Sendang, dan Pucanglaban. Kemudian, ada pula di sejumlah dusun di wilayah Kabupaten Blitar. “Kalau di area Kota Blitar seluruh dusunnya sudah 100 persen teraliri listrik,” katanya.
Kemudian, lanjut dia, bagi daerah yang belum teraliri listrik maka mereka akan dimasukkan dalam Program Listrik Pedesaan Tahun 2018. Realisasi penyaluran jaringannya, bakal diwujudkan dengan anggaran dana tahun ini.
“Namun, kami belum bisa memperkirakan berapa besaran dananya. Hal ini karena di tiap desa ataupun dusun, kebutuhan berbeda satu sama lain,” katanya.