Foto Kediri - Tugu Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG merupakan ikon Kabupaten Kediri. Tugu besar ini terletak di pusat pertemuan...

Foto Kediri - Tugu Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG merupakan ikon Kabupaten Kediri. Tugu besar ini terletak di pusat pertemuan lima jalan besar di Kediri, yakni menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren, dan Plosoklaten.
Disebut pula Tugu Paris, bangunan ini menyerupai Arc de Triomphe yang berada di Paris, Perancis. Sekadar informasi, Arc de Triomphe dibangun untuk menghormati para pejuang Perancis dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon. Namun alasan didiriaknnya Tugu SLG, berbeda dengan Arc de Triomphe.
[ads1]
Tugu megah yang dibangun sejak tahun 2003 dan diresmikan tahun 2008 ini didirikan karenakan terinspirasi Jongko Jojoboyo, raja dari Kerajaan Kediri abad ke-12 yang ingin menyatukan lima wilayah di Kabupaten Kediri. Hal tersebut yang membuat Bupati Kediri saat itu, Sutrisno, untuk menggagas berdirinya Tugu SLG. (Baca: The Changcuters Tampil di Tahun Baru, Perbaikan SLG Dikebut)
Tugu ini memiliki peranan penting bagi transportasi dan urat nadi perekonomian masyarakat. Lokasinya di kawasan yang strategis dan dilengkapi dengan beragam sarana umum, seperti gedung pertemuan (convention hall), gedung serbaguna (multipupose), Bank daerah, terminal bus antar kota dan MPU (Mobil Penumpang Umum), pasar temporer (buka pada waktu-waktu tertentu) Sabtu-Minggu, dan sarana rekreasi seperti wisata air Water Park Gumul Paradise Island. (Baca: Perayaan Tahun Baru, Warga Berebut Tumpeng Tahu Raksasa)
[ads1]
Dikutip dari wiranews.com, sedikitnya lima fakta tentang SLG yyang belum banyak diketahui publik.
[caption id="attachment_859" align="aligncenter" width="640"]

1. Awal Mula SLG adalah Perempatan Kecil
Dari segi transportasi, SLG telah sukses memainkan peran penting sebagai jalur utama menuju 5 kawasan di Kabupaten Kediri. Kelima daerah tersebut yakni Kecamatan Pare, Plosoklaten, Wates, Gampengrejo dan Pagu. Seluruh kendaraan yang hendak menuju 5 kawasan tersebut diarahkan memutar monumen menyesuaikan tujuan tanpa perlu menggunakan traffic light.
Namun jauh sebelum SLG dibangun, lokasi tersebut hanyalah perempatan kecil plus satu jalan setapak. Jalur utamanya adalah jalan dari Gampengrejo menuju Pare lalu bercabang ke Wates dan Plosoklaten. Tepat di perempatan terdapat traffic light untuk mengatur lalu lintas. Jalur yang menuju Kecamatan pagu baru berupa jalan setapak yang jarang dilalui pengendara. (Baca: Beginilah Suasana Tahun Baru di Kediri)
[caption id="attachment_860" align="aligncenter" width="640"]

2. Dimensi Bangunan Melambangkan Hari Jadi Kabupaten Kediri
Keseluruhan kawasan SLG memiliki luas sekitar 37 hektar yang terdiri dari beberapa bangunan seperti perkantoran, tempat rekreasi dan perbankan. Khusus bangunan tugu memiliki luas 804 meter persegi dengan tinggi 25 meter. Bangunan tugu juga disangga 3 tangga setinggi 3 meter untuk menuju area utama monumen. Angka-angka tersebut ternyata merupakan lambang dari hari jadi Kabupaten Kediri yakni pada 25 Maret 804 Masehi.
[caption id="attachment_863" align="aligncenter" width="640"]

3. Relief Tugu Terinspirasi Jongko Joyoboyo
Sudah bukan rahasia bentuk tugu SLG menyerupai Arc de Triomphe di Prancis. Jika Arc de Triomphe dibangun untuk menghormati para pejuang yang bertempur dan mati bagi Perancis dalam Revolusi Perancis, pembangunan tugu SLG ternyata terinspirasi dari kisah kepahlawanan Jongko Joyoboyo. Pada masa Kerajaan Kediri abad ke-12, Joyoboyo memiliki tekat menyatukan 5 kawasan di sekitar Kediri.
[caption id="attachment_861" align="aligncenter" width="640"]

4. Ada 3 Terowongan Untuk Menuju Tugu
Bagi warga Kediri yang sudah biasa berkunjung di kawasan SLG bisa dengan mudah menemukan jalan menuju bangunan tugu. Namun bagi pengunjung yang baru pertama kali datang ada kemungkinan menemui kesulitan. Untuk menuju lokasi tugu telah disediakan 3 terowongan bawah tanah yang berada di bawah jalan lingkar SLG. Terowongan tersebut terhubung dari area parkir. Pada hari biasa, hanya satu area parkir yang dibuka yakni berada di kiri jalan dari arah Gampengrejo menuju Pagu. Pengunjung dilarang memarkir kendaraan di sepanjang lingkar tugu karena bisa mengganggu lalu lintas.
[caption id="attachment_862" align="aligncenter" width="640"]

5. Terdapat Banyak Ruang di Dalam Tugu
Bila di sisi luar tugu terdapat relief–relief yang menggambarkan tentang sejarah Kediri, di dalam tugu terdapat beberapa ruangan 6 lantai yang bisa dimanfaatkan berbagai kegiatan. Yakni ruang utama dan auditorium yang beratap mirip kubah, ruang serba guna di basement, dan diorama di lantai paling atas. Untuk menuju antar ruangan disediakan lift dan tangga manual.