[caption id="attachment_852" align="aligncenter" width="640"] Foto: wartaekonomi.co.id[/caption] Foto Kediri ...
[caption id="attachment_852" align="aligncenter" width="640"]
Foto: wartaekonomi.co.id[/caption]
Foto Kediri - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Kediri, Jawa Timur, mengaku mengalami kendala melakukan pembinaan serta pendampingan seluruh UMKM di kota ini. Kendala utama pada minimnya anggaran, padahal pelaku UMKM sangat membutuhkan.
Wakil Ketua Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Kadin Kota Kediri Setyo Hadi mengatakan, penyebab terkadang ada kendala untuk program pendampingan bukan hanya anggaran yang terbatas, melainkan dari internal UMKM.
Untuk masalah perizinan usaha ada yang kurang dan tidak segera melengkapi sehingga ketika ada pameran juga susah untuk diajak. “Kami terus mendorong agar UMKM di Kota Kediri ini menjadi lebih baik,” katanya.
Ada beragam sektor, baik makanan, minuman, hingga jasa di UMKM. Kadin juga terus komunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) agar memberikan kemudahan bagi pemilik UMKM untuk mengurus berbagai masalah perizinan. (Baca: Kadin: Pilkada Pengaruhi Perputaran Ekonomi)
Menurutnya saat ini perkembangan sektor jasa seperti teknologi informasi juga semakin maju. Pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah kota untuk membuat kampung IT di Kampus Politeknik Kediri. Hingga kini, ada kurang lebih 23 programmer yang tergabung di tempat tersebut. Keberadaan kampus ini bisa dilakukan sinergi dengan UMKM.
Menurut dia, untuk sektor jasa tidak bisa dianggap remeh. Kecanggihan teknologi saat ini juga semakin maju sehingga mau tidak mau sektor jasa juga sangat menarik. Mereka bisa membuat beragam aplikasi yang bisa memberikan pemasukan.
Kadin, kata dia, juga melakukan berbagai program mendorong agar UMKM bersemangat terutama mempunyai kelengkapan izin usaha. Salah satunya, dengan mengadakan Kadin Award yang telah diselenggarakan akhir 2017. (Baca: Geliatkan UMKM Kediri Melalui Kadin Award Young Start Up)
Seluruh UMKM bisa mendaftarkan diri dan disurvei oleh petugas. Hasilnya, animo pemilik UMKM juga sangat tinggi dengan banyak yang ikut acara itu.
Ia juga menambahkan, untuk pembinaan juga akan dilakukan secara bertahap, terutama fokus untuk UMKM yang belum pernah mendapatkan kesempatan. Dengan itu, diharapkan ke depan seluruh UMKM mampu untuk bersaing di pasaran yang lebih kompetitif.
Jumlah UMKM di Kota Kediri juga semakin banyak. Kadin melakukan beragam pembinaan, baik kesempatan pelatihan ataupun ikut pameran. Hal itu untuk menunjang agar usaha mereka juga semakin dikenal dan berkembang dengan lebih baik.
"UMKM secara totalnya di data kami 5.600 UMKM, yang sudah dibina baru 1.000. Ini salah satunya terkendala anggaran, jadi terbatas," katanya. (Baca: DKUMTK Kota Kediri Cetak Wira Usaha Baru)

Foto Kediri - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Kediri, Jawa Timur, mengaku mengalami kendala melakukan pembinaan serta pendampingan seluruh UMKM di kota ini. Kendala utama pada minimnya anggaran, padahal pelaku UMKM sangat membutuhkan.
Wakil Ketua Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Kadin Kota Kediri Setyo Hadi mengatakan, penyebab terkadang ada kendala untuk program pendampingan bukan hanya anggaran yang terbatas, melainkan dari internal UMKM.
Untuk masalah perizinan usaha ada yang kurang dan tidak segera melengkapi sehingga ketika ada pameran juga susah untuk diajak. “Kami terus mendorong agar UMKM di Kota Kediri ini menjadi lebih baik,” katanya.
Ada beragam sektor, baik makanan, minuman, hingga jasa di UMKM. Kadin juga terus komunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) agar memberikan kemudahan bagi pemilik UMKM untuk mengurus berbagai masalah perizinan. (Baca: Kadin: Pilkada Pengaruhi Perputaran Ekonomi)
Menurutnya saat ini perkembangan sektor jasa seperti teknologi informasi juga semakin maju. Pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah kota untuk membuat kampung IT di Kampus Politeknik Kediri. Hingga kini, ada kurang lebih 23 programmer yang tergabung di tempat tersebut. Keberadaan kampus ini bisa dilakukan sinergi dengan UMKM.
Menurut dia, untuk sektor jasa tidak bisa dianggap remeh. Kecanggihan teknologi saat ini juga semakin maju sehingga mau tidak mau sektor jasa juga sangat menarik. Mereka bisa membuat beragam aplikasi yang bisa memberikan pemasukan.
Kadin, kata dia, juga melakukan berbagai program mendorong agar UMKM bersemangat terutama mempunyai kelengkapan izin usaha. Salah satunya, dengan mengadakan Kadin Award yang telah diselenggarakan akhir 2017. (Baca: Geliatkan UMKM Kediri Melalui Kadin Award Young Start Up)
Seluruh UMKM bisa mendaftarkan diri dan disurvei oleh petugas. Hasilnya, animo pemilik UMKM juga sangat tinggi dengan banyak yang ikut acara itu.
Ia juga menambahkan, untuk pembinaan juga akan dilakukan secara bertahap, terutama fokus untuk UMKM yang belum pernah mendapatkan kesempatan. Dengan itu, diharapkan ke depan seluruh UMKM mampu untuk bersaing di pasaran yang lebih kompetitif.
Jumlah UMKM di Kota Kediri juga semakin banyak. Kadin melakukan beragam pembinaan, baik kesempatan pelatihan ataupun ikut pameran. Hal itu untuk menunjang agar usaha mereka juga semakin dikenal dan berkembang dengan lebih baik.
"UMKM secara totalnya di data kami 5.600 UMKM, yang sudah dibina baru 1.000. Ini salah satunya terkendala anggaran, jadi terbatas," katanya. (Baca: DKUMTK Kota Kediri Cetak Wira Usaha Baru)