[caption id="attachment_836" align="aligncenter" width="640"] Kemacetan di Jalan Hayam Wuruk Kediri pada bula...
[caption id="attachment_836" align="aligncenter" width="640"]
Kemacetan di Jalan Hayam Wuruk Kediri pada bulan Ramadhan - Foto: Koran Memo[/caption]
Foto Kediri - Kota Kediri diprediksikan bakal mengalami peningkatan kemacetan yang luar biasa. Penyebabnya bertambahnya volume kendaraan roda dua maupun roda empat, yang terus alami kenaikan tiap bulanya.
Ironisnya, peningkatan itu belum diimbangi dengan penambahan ruas jalan di wilayah Kota Kediri. Pemkot hanya melakukan sebatas perawatan jalan. Hal sama juga dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.
Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor baru di Kota Kediri mencapai 12.000 hingga 15.000 unit per tahun. Perbulannya, penambahan kendaraan mencapai 1000 unit perbulan, baik roda dua dan 1.250 untuk roda empat.
“Jika Pemerintah tidak segera memikirkan sarana prasarana jalan yang ada dikota Kediri, dimungkinkan 2018, Kota Kediri bakal mengalami kemacetan yang luar biasa,” kata Kasatlantas Polresta Kediri, AKP M.Amirul Hakim, Senin 1 Januari 2018. (Baca: Amankan Natal, Operasi Lilin Polresta Kediri Libatkan Tokoh Masyarakat)
[ads1]
Menurutnya, Kota Kediri termasuk kota kecil. Sementara kondisi ruas jalan banyak didominasi jalan yang sempit. Secara otomatis, apabila perbulan ada penambahan unit kendaraan bakal terjadi kemacetan.
Kondisi itu ditambah lagi lahan parkir di Kota Kediri yang minim. Ironisnya dengan kondisi yang demikian banyaknya pemakai kendaraan yang memakai bahu jalan sebagai parkir.
" Hal iniah yang menyebabkan bertambahnya kemacetan" imbuhnya.
Pihaknya menyarankan Pemerintah setempat mulai membuat terobosan dan tidak berkutat dengan hanya melakukan perawatan jalan, tanpa diimbangi npenambahan sarana prasarana jalan .
"Bisa dipastikan, tahun depan, lalu lintas di Kota Kediri bakal terjadi kemacetan yang serius kalau pemerintah tidak segera mengambil langkah cepat" tutupnya.
Sementara, Fery Djatmiko, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri , mengatakan, jika penambahan sarana prasarana penambahan jalan untuk tahun ini belum ada wacana. Dan, menyangkut penambahan sarana dan prasarana jalan, menjadi ranah Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri .
"Kalau penambahan jalan masuk ranah Dinas PU " ungkapnya.
Lebih jauh Fery menguraikan ,jika penambahan parkir untuk sementara sudah ada, walaupun dikerjakan oleh pihak swasta namun dan dalam naungan BPPKAD Kota Kediri, untuk pajaknya.
"Lahan parkir baru di Jln Basuki Rahmad sudah tersedia, guna mengurangi kendaraan,supaya tidak parkir dibahu jalan " paparnya.
Fery juga menambahkan, untuk area Jalan Dhoho nanti, kemungkinan lahan parkir juga akan dipusatkan di Pacifik yang berada di Jalan Stasiun.
Sedangkan, saat disinggung penambahan kendaraan tiap bulannya yang mencapai 1.000 unit, Fery beranggapan, jumlah itu tidak semuanya berasal dari Kota Kediri. (Baca: Pemilik Kerajaan Bisnis di Jalan Dhoho Dulu dan Kini)
"Jumlah 1000 unit bukan hanya di Kota Kediri, melainkan kendaraan juga ada yang dibawa keluar kota Kediri" ungkapnya.
[ads1]
Bulan Desember 2017 lalu dalam sebuah laman online, bisniskini.com, Fery mewacanakan pengendalian kendaraan bermotor sebagai langkah mengatasi kemacetan. Caranya dengan sosialisasi gemar bersepeda onthel. (Baca: Jelang Tahun Baru Polisi Berburu Knalpot Brong)
Langkah tersebut, diwujudkan dengan membangun sarana bagi pengendara sepeda onthel atau sepeda angin. Salah satunya, berupa menyediakan ruas jalan tertentu untuk dapat dilalui pengguna sepeda.
Cara lain yang dianggap solusi seruan untuk membiasakan anak sekolah serta masyarakat umum naik angkutan kota. Apalagi halte yang notabene menjadi tempat menunggu angkutan umum, sudah sangat banyak di Kota Kediri atau sekitar 15 halte.
“Bahkan, ke depan kami siap menambah jumlah halte ini dan mendirikannya supaya menunjang kenyamanan serta keamanan para penumpang angkutan umum,” kata Fery Kamis 7 Desember 2017 lalu.
Namun, dalam mewujudkannya pihak Dinas Perhubungan Kota Kediri harus mengajukan anggaran itu kepada Kementerian Perhubungan RI. Hal itu dikarenakan, sumber anggaran pendirian halte bukan berasal dari APBD Kota Kediri.
“Walau begitu, selama tahun 2017 kami telah menambah tujuh halte baru yang didirikan di sekitar sekolah,” katanya.

Foto Kediri - Kota Kediri diprediksikan bakal mengalami peningkatan kemacetan yang luar biasa. Penyebabnya bertambahnya volume kendaraan roda dua maupun roda empat, yang terus alami kenaikan tiap bulanya.
Ironisnya, peningkatan itu belum diimbangi dengan penambahan ruas jalan di wilayah Kota Kediri. Pemkot hanya melakukan sebatas perawatan jalan. Hal sama juga dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.
Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor baru di Kota Kediri mencapai 12.000 hingga 15.000 unit per tahun. Perbulannya, penambahan kendaraan mencapai 1000 unit perbulan, baik roda dua dan 1.250 untuk roda empat.
“Jika Pemerintah tidak segera memikirkan sarana prasarana jalan yang ada dikota Kediri, dimungkinkan 2018, Kota Kediri bakal mengalami kemacetan yang luar biasa,” kata Kasatlantas Polresta Kediri, AKP M.Amirul Hakim, Senin 1 Januari 2018. (Baca: Amankan Natal, Operasi Lilin Polresta Kediri Libatkan Tokoh Masyarakat)
[ads1]
Menurutnya, Kota Kediri termasuk kota kecil. Sementara kondisi ruas jalan banyak didominasi jalan yang sempit. Secara otomatis, apabila perbulan ada penambahan unit kendaraan bakal terjadi kemacetan.
Kondisi itu ditambah lagi lahan parkir di Kota Kediri yang minim. Ironisnya dengan kondisi yang demikian banyaknya pemakai kendaraan yang memakai bahu jalan sebagai parkir.
" Hal iniah yang menyebabkan bertambahnya kemacetan" imbuhnya.
Pihaknya menyarankan Pemerintah setempat mulai membuat terobosan dan tidak berkutat dengan hanya melakukan perawatan jalan, tanpa diimbangi npenambahan sarana prasarana jalan .
"Bisa dipastikan, tahun depan, lalu lintas di Kota Kediri bakal terjadi kemacetan yang serius kalau pemerintah tidak segera mengambil langkah cepat" tutupnya.
Sementara, Fery Djatmiko, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri , mengatakan, jika penambahan sarana prasarana penambahan jalan untuk tahun ini belum ada wacana. Dan, menyangkut penambahan sarana dan prasarana jalan, menjadi ranah Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri .
"Kalau penambahan jalan masuk ranah Dinas PU " ungkapnya.
Lebih jauh Fery menguraikan ,jika penambahan parkir untuk sementara sudah ada, walaupun dikerjakan oleh pihak swasta namun dan dalam naungan BPPKAD Kota Kediri, untuk pajaknya.
"Lahan parkir baru di Jln Basuki Rahmad sudah tersedia, guna mengurangi kendaraan,supaya tidak parkir dibahu jalan " paparnya.
Fery juga menambahkan, untuk area Jalan Dhoho nanti, kemungkinan lahan parkir juga akan dipusatkan di Pacifik yang berada di Jalan Stasiun.
Sedangkan, saat disinggung penambahan kendaraan tiap bulannya yang mencapai 1.000 unit, Fery beranggapan, jumlah itu tidak semuanya berasal dari Kota Kediri. (Baca: Pemilik Kerajaan Bisnis di Jalan Dhoho Dulu dan Kini)
"Jumlah 1000 unit bukan hanya di Kota Kediri, melainkan kendaraan juga ada yang dibawa keluar kota Kediri" ungkapnya.
[ads1]
Bulan Desember 2017 lalu dalam sebuah laman online, bisniskini.com, Fery mewacanakan pengendalian kendaraan bermotor sebagai langkah mengatasi kemacetan. Caranya dengan sosialisasi gemar bersepeda onthel. (Baca: Jelang Tahun Baru Polisi Berburu Knalpot Brong)
Langkah tersebut, diwujudkan dengan membangun sarana bagi pengendara sepeda onthel atau sepeda angin. Salah satunya, berupa menyediakan ruas jalan tertentu untuk dapat dilalui pengguna sepeda.
Cara lain yang dianggap solusi seruan untuk membiasakan anak sekolah serta masyarakat umum naik angkutan kota. Apalagi halte yang notabene menjadi tempat menunggu angkutan umum, sudah sangat banyak di Kota Kediri atau sekitar 15 halte.
“Bahkan, ke depan kami siap menambah jumlah halte ini dan mendirikannya supaya menunjang kenyamanan serta keamanan para penumpang angkutan umum,” kata Fery Kamis 7 Desember 2017 lalu.
Namun, dalam mewujudkannya pihak Dinas Perhubungan Kota Kediri harus mengajukan anggaran itu kepada Kementerian Perhubungan RI. Hal itu dikarenakan, sumber anggaran pendirian halte bukan berasal dari APBD Kota Kediri.
“Walau begitu, selama tahun 2017 kami telah menambah tujuh halte baru yang didirikan di sekitar sekolah,” katanya.