Kenangan Mas Abu Bersama Yon Koeswoyo - Foto: Facebook/Mas Abu Foto Kediri - Kabar meninggalnya Yon Koeswoyo pada Jumat 5 Januari 201...
![]() |
Kenangan Mas Abu Bersama Yon Koeswoyo - Foto: Facebook/Mas Abu |
Foto Kediri - Kabar meninggalnya Yon Koeswoyo pada Jumat 5 Januari 2018 pagi menjadi semacam ratapan irama duka bagi generasi 1960 an hingga awal 200 an. Kenangan nada-nada dan lirik sederhana Koes Plus membawa kebahagiaan yang tertanam dalam alam bawah sadar.
Bagi Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar (Mas Abu) Group Band pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia memiliki tempat sendiri di hatinya. Kepergian Yon tak disangka-sangkanya. Sebab, pada akhir Desember 2017 Pemerintah Kota Kediri sempat mengundangnya.
Dua minggu sebelum mengembuskan napas terakhir, vokalis Koes Plus, Koesyono alias Yon Koeswoyo, sempat konser bersama grupnya, Koes Plus Pembaruan, di Kota Kediri, 22 Desember 2017. Yon manggung di acara bertajuk “Refleksi Prestasi Tahun 2017”. Saat itu, musisi kenamaan tersebut tampak sehat dan sumringah bernyanyi bersama warga Kota Tahu. (Baca: Raih Delapan Penghargaan, Pemkot Kediri Gelar Refleksi Prestasi 2017)
“Kami sungguh kaget mendengar kabar meninggalnya Om Yon,” kata Mas Abu Jumat 5 Januari 2018.
Sejak 13 tahun terakhir, Yon Koeswoyo aktif keliling tur dalam dan luar negeri rata-rata lima kali sebulan. Yon memang mengabdikan diri untuk musik seumur. Mas Abu menganggap grup musik legendaris ini mampu menghibur masyarakat lintas generasi. Ia mengaku sempat berduet dengan Yon menyanyikan beberapa karyanya yang yang dianggapnya sugguh luar biasa. (Baca: Hadapi MEA, Mas Abu Serahkan Penghargaan Coin Emas)
“Bahkan, meski terkesan lintas generasi antara generasi now dan generasi old, kami tetap asyik menghibur masyarakat dengan menyanyikan lagu-lagu hits Koes Plus,” katanya.
Dengan kepiawaiannya memainkan musik di segala genre seperti, keroncong, pop, hingga dangdut, Mas Abu berharap ke depan berbagai koleksi karya Sang Maestro tersebut tetap dipertahankan dan dilestarikan oleh generasi mendatang.
“Selamat jalan Om Yon. Karya-karya yang telah kau torehkan akan selalu terkenang di hati kami,” katanya.
Yon Koeswoyo meninggal dunia setelah beberapa kali dirawat di rumah sakit dalam usia 77 tahun. Ia meninggal di kediamannya, di kawasan Tanggerang pada pukul 05.00 WIB Selain meninggalkan banyak karya, almarhum juga meninggalkan istri dan empat orang anak.
Yon dan saudara-saudaranya dari klan Koeswoyo pertama kali rekaman pada tahu 1962 di bawah label Irama record.
Tahun '62 sampai '64 mereka merekam banyak single. Dikumpulkan menjadi album pertama yang keluar tahun 64. Koes Bersaudara masih mengedepankan duo Yon dan Yok dan lagu-lagu (di album) itu hampir semuanya terkenal.
Pada 1965 mereka sempat dipenjara di Glodok selama tiga bulan oleh Orde Lama di bawah pemerintahan Soekarno dan itu membuat mereka semakin populer.
Pemenjaraan ini, disebabkan penampilan mereka di sebuah pesta di Tanah Abang yang membawakan lagu Beatles, yang dulu disebut sebagai agen Neo-kolonialisme atau agen Barat dan itu dilarang oleh Sukarno pada saat itu.
Pada Tahun 1969, Koes Bersaudara berubah menjadi Koes Plus, karena Nomo Koeswoyo memutuskan keluar dan posisinya sebagai penabuh drum digantikan oleh Kasmuri atau Murry. Sejak itu, formasi Koes Plus terus berubah-ubah.
Pada 2004, dengan keluarnya Murry, membuat Yon menjadi satu-satunya keluarga Koeswoyo yang masih tersisa di Koes Plus. Namun, Yon tidak berhenti bermusik dan justru merekrut musisi-musisi muda.