Warga bergotong royong membersihkan bangunan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya yang ambruk, di Kelurahan Ngadirejo, Kediri,...
Foto Kediri - Tidak angin dan tidak ada hujan bangunan sebuah sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kelurahan Ngadirejo, Kota Kediri secara tiba-tiba ambruk. Sebelum ambruk memang sehari sebelumnya hujan deras melanda kota ini. Tidak ada korban jiwa pada musibah itu karena sekolah sedang diliburkan. (Baca: Mengenalkan ‘Kepemimpinan’ Kepada Siswa TK)
"Tadi kami sudah ke lokasi. Dibantu pihak kelurahan serta relawan, kami ikut gotong royong membersihkan sisa reruntuhannya," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Kediri Bambang Riadi di Kediri, Sabtu 6 Januari 2017.
Musibah itu di luar dugaan. Karena bangunan sekolah PAUD Cahaya yang biasanya diisi 23 murid ini terhitung masih baru dua tahun lalu direhap. Bangunan tersebut secara tiba-tiba ambruk, padahal saat kejadian tidak berlangsung hujan.
"Kondisi cuaca cerah berawan. Tapi, sehari sebelumnya hujan deraas selama tiga jam. Diduga, kondisi bangunannya rapuh, jadi ambruk," katanya. (Baca: Harlah Muslimat NU, Ratusan Siswa TK Ikuti Lomba Tartil Al-Qur’an)
Warga di sekitar lokasi juga langsung datang ke tempat tersebut. Mereka ikut bergotong royong membantu membersihkan sisa bangunan sekolah tersebut. Warga juga dibantu oleh relawan serta TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri.
Ambruknya atap gedung PAUD ini hingga mengakibatkan sebagian besar bangunan rusak berat. Meja dan bangku yang digunakan kegiatan belajar rusak parah tertimpa kayu serta atap yang ambruk. Termasuk TV, meja guru dan peralatan yang ada di dalam ruangan banyak yang rusak.
Bangunan sekolah tersebut diketahui sudah mulai rapuh. Bagian kayu balok atau blandar di bagian tengah ada yang mengalami pelapukan karena terjadinya kebocoran di bagian atap akibat rembesan air hujan. Namun kayu yang menjadi penyangga banyak yang masih utuh dan bagus.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan jumlah PAUD se-Kota Kediri sekitar 200 lembaga. Dari jumlah itu, terdapat beberapa PAUD yang fasilitasnya sudah bagus, tapi juga terdapat PAUD lain yang fasilitasnya masih belum bagus.
Namun, pemerintah masih melakukan pengecekan terkait dengan izin pendirian sekolah PAUD yang ambruk itu. Hal itu menentukan apakah untuk perbaikan menjadi tanggung jawab dari yayasan pengelola sekolah atau bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. (Baca: Dikenalkan Cara Pergunakan Uang, Siswa-Siswi SD Rahmat Menyerbu Findamart)
"Kami masih melakukan pengecekan dulu. Kalau PAUD itu punya pembina, jadi tanggung jawab pemerintah, tapi jika dari yayasan maka yang bertanggungjawab dari yayasan," katanya.