Foto Kediri – Munculnya gagasan menyelenggarakan bakti sosial (baksos) pada event ‘Trail Adventure’ yang digelar selama dua hari yaitu, ...
Foto Kediri – Munculnya gagasan menyelenggarakan bakti sosial (baksos) pada event ‘Trail Adventure’ yang digelar selama dua hari yaitu, Sabtu 24 Februari 2018 dan Minggu 25 Februari 2018 lantaran ada kegelisahan kondisi jalan yang rusak parah.
Ketua KTK, Slamet Budiono mengatakan, event Trail Adventure dibarengi baksos ini lahir dari aspirasi masyarakat tentang banyaknya jalan berlubang.
“Aspirasi dari warga kita tangkap. Kita soundingkan ke temen- temen rider. Ternyata mereka mempunya keinginan yang sama untuk bakti sosial. Akhirnya dikemas dalam event hari ini,” ujar laki-laki yang biasa disapa Mbah Met ini, Sabtu 24 Februari 2018. (Baca: Trail Adventure, Crosser Juga Punya Kepedulian)
Dirinya mengaku mendapat laporan seringnya terjadi kecelakaan di sepanjang jalur yang telah dilakukan penambalan oleh pegiat motor trail ini. Jalan rusak telah berulangkali menelan korban. Di jalan raya Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, tercatat 11 kali kecelakaan lalu lintas dan empat korban meninggal dunia akibat jalan bolong.
“Saya miris, mendapat laporan telah terjadi 11 kali kecelakaan dan memakan korban nyawa hingga 4 orang. Hanya karena jalan yang rusak dan berlubang. Untuk itu, kami bantu mengaspal jalan, juga membantu membangun musala di SDN Watugede 1 Puncu serta memberikan santunan kepada warga setempat,” jela laki-laki yang juga Wakil Direktur Bidang SDM PT Gudang Garam Tbk Kediri.
Seiring dengan amanah jabatan yang diberikan para penggiat trail sebagai Ketua Umum KTK, Mbah Met berharap setiap 2 bulan sekali akan menggelar acara baksos. Besar harapan Mbah Met, agar ke depan para penggiat trail ini selalu menjaga kepedulian baik saat berada di jalur maupun dalam kesehariannya.
Terpisah, Ketua Panitia Trail Adventure 2018 H. Ali mengaku bersyukur event berjalan lancar. Menurutnya yang terpenting adalah keinginan masyarakat Desa Watu Gede, Kecamatan Puncu yang telah lama mendambakan jalan mulus telah terpenuhi.
“Alhamdulillah jalan sudah alus, tidak berlobang lagi. Insya Allah, apabila ada rejeki lagi, nanti akan kita bangun mushola di Desa watugede. Untuk jalan berlobang yang sudah kita tutup melalui bakti sosial ini sepanjang kurang lebih 4 kilometer. Acara ini sukses berkat Suryanation,” kata H. Ali.
Kakung Budi, rider asal Malang mengaku, sangat tertarik mengikuti Trail Adventure 2018 di Kediri karena sekaligus berolahraga juga bermanfaat untuk orang lain melalui bakti sosial. Baginya event seperti ini baru ditemui di Kediri.
“Ini istimewa sekali. Kalau bangun jalan, seperti ini memang belum pernah. Alhamdulillah juga selain jajan, juga tempat ibadah. Semoga bermanfaat untuk masyarakat,” ucap Kakung Budi.
Menurut Kakung Budi, track yang disediakan panitia juga sangat menantang. Banyak jebakan-jebakan yang membuat para rider kelabakan. Panitia menyediakan seekor kambing bagi peserta yang mampu menaklukkan tanjakan setinggi 200 meter dengan kemiringan hingga 90 derajat.
“Jalur luar biasa dan jebakanya sadis-sadis. Alhamdulillah selamat. Tanjakannya indah sekali,” katanya. Bahkan, dia telah mencoba sebanyak 25 kali menaklukkan, tetapi selalu gagal.
Trail Adventure kali ini mengambil start dan finish di Lapangan Sidomulyo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri untuk kemudian menikmati jalur lereng Gunung Kelud melakukan uji nyali.
Event yang bertajuk Trail Adventure Bakti Sosial Kabupaten Kediri digelar oleh Komunitas Trail Kediri (KTK). Ada ratusan rider dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti. Bahkan, ada peserta dari manca negara yang hadir meramaikan.
Selain ngetrail di lintasan jalan yang memacu adrenalin, peserta juga mengumpulkan uang secara patungan. Hasil donasi ini kemudian digunakan untuk bakti sosial. Yaitu, pengaspalan jalan rusak, pembuatan musala dan pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu. (Baca: Setelah Muluskan Jalan, Trail Adventure Bangun Musala)