Foto: detikcom Foto Kediri - Giliran Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri yang mengalami banjir. Air yang memasuki kawasa...
![]() |
Foto: detikcom |
Empat Dusun yang terendam adalah Dusun Ngablak, Dusun Bagol, Dusun Tanjung dan Dusun Jajar. Empat dusun itu masuk ke dalam wilayah Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.
Sebelumnya kawasan Kediri memang diguyur hujan lebat pada Kamis 22 Februari 2018 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Akibat banjir, sebanyak tujuh kepala keluarga (KK) yang tinggal di perumahan Asbari, terpaksa dievakuasi ke perkampungan karena debet air terus meningkat.
Fatkhurtozi, yang tinggal di perumahan itu mengatakan, debet air terus meningkat hingga ketinggian satu meter di jalan dan masuk ke rumah warga setinggi 30 centimeter.
"Tadi pagi jam 04.00 WIB penghuni perumahan sebanyak 7 KK dievakusi ke perkampungan karena takut air terus naik," kata Fatkhurrozi, Kamis 22 Februari 2018.
Menurut keterangan Rosa (50), warga Dusun Ngablak yang rumahnya terendam banjir, air tiba-tiba saja air masuk ke dalam rumahnya,” "Saya masih tidur. Air masuk dengan cepat ke dalam rumah. Semakin tinggi ketika pagi hari," ujar Rosa sebagaimana diwartakan detikcom.
Bukan hanya rumah warga yang disambangi air, sejumlah bangunan vital di Desa Ngblak juga terendam banjir. Beberapa diantaranya adalah, SD Ngablak 1-2, Balai Desa Ngablak, serta masjid dan gereja di desa tersebut ikut terendam air.
Menurut pantauan detikcom di lokasi, gara-bara banjir yang melanda di desa itu, kegiatan perekonomian masyarakat terganggu. Akses jalan baik keluar maupun masuk desa terhambat air yang cukup tinggi.
![]() |
Foto: detikcom |
"Total ada 200 KK warga saya terimbas banjir ini, 2 gedung sekolah, 2 rumah ibadah dan balai desa juga terendam banjir," ungkapnya.
Menurut Sukiman, banjir yang melanda wilayahnya merupakan akibat dari curah hujan yang cukup tinggi ditambah lagi adanya kabar bahwa tanggul Sungai Bendo Krosok jebol selebar 5-10 meter.
"Banjir akibat hujannya deras, ditambah lagi tanggul Sungai Bendo Krosok jebol selebar sekitar 10 meter, makanya ini cukup tinggi airnya," imbuhnya. Pemerintah desa bersama camat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri sedang berusaha menutup tanggul yang jebol menggunakan karung berisi pasir.
Sukiman memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Banjir akibat tanggul sungai jebol yang menggenangi ratusan rumah di Desa Ngablak ini merupakan kali kedua setelah banjir serupa terjadi pada tahun 1960 silam. Namun kali ini merupakan banjir terparah
![]() |
Foto: detikcom |
Desa lain yang terkena banjir Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo. Sebanyak 60 hektare (ha) sawah di desa itu terendam banjir gara-gara air sungai yang meluap pada Rabu malam 20 Desember 2018.
Setelah itu giliran Desa Plemahan, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, yang mendapat kiriman banjir. Air meluap di Dusun Pojok,terjadi pada Senin 8 januari 2017 gara-gara debit air di Kali Batang dan Kanal meninggi. Di desa ini banjir malah menjadi langganan.
Sementara itu banjir juga melanda Kota Kediri. Ratusan rumah di Lingkungan Polaman, Kelurahan Manisrenggo, Kecamatan Kota Kediri tergenang banjir setinggi kurang lebih 50 centimeter (cm) Kamis 25 Januari 2018.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang menyebabkan sungai setempat meluap. Air banjir meluber ke jalan hingga menggenangi jalan utama. Dampaknya, ratusan warga terisolir untuk aktivitas keluar lingkungan.
Intensitas hujan yang tinnggi hingga BPBD Kota Kediri menyatakan ada beberapa titik potensi bencana banjir yang ada di Kota Kediri, yaitu : Kelurahan Pojok, Dandangan, Balowerti, Ngadirejo, Manisrenggo, Tempurejo dan Ketami. BPBD juga menyatakan adanya potensi bencana tanah longsor, yaitu di Kelurahan Pojok.