Foto Kediri - Sekitar 400 pegiat bank sampah dan aktivis lingkungan hidup Kota Kediri menggelar clean up atau bersih-bersih lingkungan. ...
Foto Kediri - Sekitar 400 pegiat bank sampah dan aktivis lingkungan hidup Kota Kediri menggelar clean up atau bersih-bersih lingkungan. Para aktifis memunguti sampah yang berceceran di jalanan sekitar lokasi Taman Hutan Kota Jayabaya.
Kegiatan itu menandai Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Kota Kediri, Minggu 25 Februari 2018. Selanjutnya sampah yang diperoleh kemudian ditukar dengan nasi kotak untuk dikonsumsi. Pada kegiatan itu juga dipilah sampah yang dapat didaur ulang untuk bahan tikar.
Diberitakan Harian Surya, para aktivis juga menguapayakan pencatatan rekor nasional pembuatan tikar dari limbah bungkus kemasan kopi. Panjang tikar dari bahan limbah bungkus kopi bakal ditargetkan mencapai 1 KM dengan lebar 2 meter. (Baca: Pelajar dan Warga Kota Kediri Diajak Sadar Tanam Pohon)
Tampak ibu-ibu pegiat bank sampah dan remaja pemerhati lingkungan membuat anyaman tikar dari bekas bungkus kopi. Ada yang bertugas untuk membuat lipatan serta menyambungkan lipatannya hingga menganyam menjadi tikar.
Tahap awal tikar yang berhasil dianyam panjangnya baru mencapai puluhan meter. Pembuatan tikar raksasa dari bahan limbah ini bakal diteruskan di masing-masing kelompok bank sampah yang ada di kelurahan.
Selanjutnya anyaman tikar yang dihasilkan kelompok bank sampah bakal disambungkan hingga panjangnya mencapai 1 KM.
"Dalam sehari kami mampu menganyam tikar dari bahan limbah 2 - 3 meter,," jelas Ny Kholifah.
Endang Pertiwi dari Komunitas Reduce Reyuse and Recyle (R-3) menjelaskan, pembuatan tikar dari limbah bungkus kopi untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat kalau limbah yang dibuang di tempat sampah dan sungai dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai ekononis.
"Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari daur ulang limbah bungkus kopi. Salah satu menjadi tikar untuk tempat duduk," jelasnya.
Endang menambahkan, selain pegiat bank sampah di kelurahan penyelesaian anyaman tikar dari bahan limbah juga dibantu anggota Pramuka dan Sekolah Adiwiyata yang ada di Kota Kediri.
"Ada sekitar 20 komunitas yang terlibat pembuatan tikar limbah," jelasnya.
Ditargetkan tikar dari bahan limbah sepanjang 1 KM sudah dapat diselesaikan dalam waktu dua bulan ke depan."Hasil anyaman tikar sepanjang satu kilo meter diharapkan sudah selesai dua bulan lagi," harapnya.
Jika telah menjadi tikar, produk buatan tangan dari pegiat bank sampah dan pemerhati lingkungan ini bakal menjadi tikar dari bahan limbah terpanjang di Indonesia.