Foto Kediri - Seminggu terakhir, Satpol PP terus melakukan penertiban di setiap sudut Kota Kediri. Hasilnya, belasan orang dengan ganggu...
Foto Kediri - Seminggu terakhir, Satpol PP terus melakukan penertiban di setiap sudut Kota Kediri. Hasilnya, belasan orang dengan gangguan jiwa berhasil mereka jaring. Penanganan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menjadi perhatian khusus Dinas Sosial (Dinsos)
Dinsos mengomunikasikan keberadaan ODGJ pada keluarga masing-masing, sebagai upaya agar mereka lebih terawat dan bisa sembuh. ODGJ kemudian mereka antar ke rumah sakit jiwa (RSJ) Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang.
“Yang ODGJ kami langsung kirim ke RSJ Lawang, Malang. Itu juga dengan rekomendasi dinas kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Triono Kutut di Kediri, Selasa 27 Februari 2018.
Triono mengatakan pemerintah kota memang intensif menangani ODGJ, terlebih lagi mereka yang telantar dan di tepi jalan. Dinas sosial mendapatkan limpahan dari hasil operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri. (Baca: Jatim Gencar Razia Orang Gila, Di Kediri 3 Orang Terjaring)
Selama ini, Pemkot Kediri menggandeng dua rumah sakit sebagai rujukan, yaitu RSJ Menur Surabaya dan RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang. Di tempat tersebut, pasien diperiksa intensif, diajak komunikasi, diajak untuk beraktivitas, sehingga kondisi mereka juga bisa lebih baik.
“Jika sembuh kami kembalikan ke keluarga. Jadi, kami bekerja sama dengan masyarakat juga, jika warga tidak menerima, dia bisa hilang kembali,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid mengatakan, jumlah ODGJ yang terjaring sebanyak 15 orang. Mayoritas warga dari luar Kota Kediri atau yang tidak teridentifikasi. Sedangkan sisanya adalah warga yang berhasil dimintai keterangan dan berasal dari Kota Tahu. Sebagian dari mereka ada yang masih bisa ditanyai, ada pula yang benar-benar sudah tidak bisa.
“Kami sering temukan di sekitar Pasar Pahing atau Jalan Dhoho,” terangnya.
(Baca: Satpol PP Tampung Orang Gila yang Kabur )
Dari hasil identifikasi awal, biasanya diperoleh alamat rumah asalnya. Satpol PP kemudian menghubungi kerabat dari ODGJ tersebut. Mereka diminta persetujuan bila ODGJ tersebut akan diantar ke RSJ Lawang. Atau, mereka hanya minta dipulangkan saja.
“Kami bantu jika memang perlu dibawa ke RSJ,” beber PNS berlatarbelakang guru tersebut.
Di Mako Satpol PP Kediri, setiap yang dibawa petugas selalu diperhatikan. Mereka disuruh untuk mandi, diberi baju layak pakai, lalu diberi makan. Untuk selanjutnya, satpol pp koordinasi dengan dinas sosial untuk penanganan lebih lanjut.
Proses untuk ke RSJ juga memerlukan beberapa tahapan. Yang utama perlunya surat pengantar dari rumah sakit setempat. Sebelum dikirim ke Malang para ODGJ tersebut terlebih dahulu dibawa petugas Satpol PP ke RSUD Gambiran.
“Biasanya kami kerjasama dengan Dinas Sosial. Tetapi kadang mereka banyak pekerjaan sehingga kami proaktif dengan melakukan tindak lanjut secara mandiri,” tegasnya.
Upaya menyeluruh yang dilakukan oleh petugas Satpol PP agar para ODGJ tidak lagi kembali. Namun terkadang upaya tersebut tidak selalu berjalan mulus. Ada saja keluarga ODGJ yang justru menolak untuk dibantu pengobatannya.
“Justru dari keluarga kadang menolak kerabatnya yang ODGJ dibawa ke RSJ,” tandasnya.
Jika sudah demikian, petugas meminta komitmen dari pihak keluarga untuk menjaganya agar yang bersangkutan tidak lagi berkeliaran. Pasalnya ada beberapa ODGJ yang diketahui sudah beberpa kali terjaring. Bahkan ada yang sampai tiga kali.
“Jika sudah terlalu sering, kami juga koordinasi dengan kepala desa atau lurah atau RT setempat agar dibantu penjagaannya,” beber pria berkumis tersebut.
Pada 2017, total ODGJ yang terdata dan berhasil diidentifikasi adalah 82 orang. Sedangkan, selama awal 2018, sudah ada 10 ODG yang ditangani dinas sosial. Mereka mayoritas warga Kota Kediri. Saat dibawa petugas, kondisi mereka juga beragam. Mereka dirawat, lalu diperiksa tim medis dan dikirim ke rumah sakit jiwa.
Nur Khamid berharap upaya satpol PP memberikan dampak yang signifikan terhadap kenyamanan dan ketertiban di masyarakat. Karena tidak jarang para ODGJ tersebut mengamuk bahkan ada yang membawa senjata tajam.
“Semoga dengan seringnya penyisiran dan tindak lanjut, Kota Kediri menjadi lebih aman, nyaman dan tertib,” pungkasnya.
(Baca: Lelaki Pengancam Kiai Ponpes Al- Falah Meracau Saat Diperiksa )