Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso saat meninjau Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Kamis 15 Februari 2018 – ...
![]() |
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso saat meninjau Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Kamis 15 Februari 2018 – Foto: Kompas |
Foto Kediri - Kementerian Perhubungan mengungkapkan PT Gudang Garam (Tbk) akan membangun sebuah bandara di Kediri, Jawa Timur.
Kepastian pembangunan bandara di kawasan selatan pulau Jawa yang letaknya di Kediri setelah pemerintah melakukan rapat koordinasi dengan Gudang Garam di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat 9 Maret 2018.
Saat ini proses pembangunan bandara tersebut baru mencapai usulan izin sebelum mendapatkan penetapan lokasi dari Kemenhub. (Baca: Kediri Bakal Menjadi Kota Masa Depan)
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan saat ini Gudang Garam baru mengajukan izin prinsip pembangunan bandara. Setelahnya proses akan berlanjut dengan penetapan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) serta penetapan lokasi. Sedangkan pembangunan bandara ini sekurangnya memakan waktu 2 tahun.
"Juga harus mendapatkan rekomendasi pemerintah daerah," kata Agus usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat 9 Maret 2018.
Bandara disebut sebagai program tanggung jawab sosial PT Gudang Garam Tbk atau corporate social responsiblity (CSR) kepada masyarakat sekitar. Susanto masih belum bisa memprediksi kapan pembangunan bandara bisa dimulai. Ia juga mengaku masih menghitung nilai investasi pembangunan bandara. (Baca: Pemkot Kediri Pacu Ekonomi Kreatif)
Agus mengatakan investasi ini merupakan inisiatif dan minat pihak swasta dalam hal ini Gudang Garam. Pemerintah pun menyambut baik, karena dengan begitu anggaran Kemenhub bisa diarahkan untuk pembangunan bandara di wilayah terpencil sesuai Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kementerian Perhubungan juga mendorong swasta lain untuk berpartisipasi membangun bandara.
Selain itu, kehadiran bandara ini disebut Agus akan menutup celah antara bandara di Surabaya dengan Solo. Bandara Kediri dapat menampung wilayah sekitarnya seperti dari Kabupaten Trenggalek. Sehingga kemcetan di wilayah tersebut dapat berkurang, ketimbang warga Kediri dan sekitarnya harus ke Bandara Surabaya ataupun Solo.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Gudang Garam Susanto Widiatmoko mengatakan bandara ini akan dibangun di Kediri bagian Barat. Saat ini pihaknya masih menghitung kebutuhan dana investasi bandara ini. Estimasi kebutuhan lahan untuk proyek tersebut mencapai 300 hingga 400 hektare.
"Ini masih awal sekali, kami baru minta izin ke pemerintah," ujar dia.