Foto: Berita Jatim Foto Kediri - Paska boyongan ke RSUD Gambiran II di Jalan Kapten Tendean, Kota Kediri, awal Maret 2018 lalu, kini R...
![]() |
Foto: Berita Jatim |
Foto Kediri - Paska boyongan ke RSUD Gambiran II di Jalan Kapten Tendean, Kota Kediri, awal Maret 2018 lalu, kini RSUD Gambiran I di Jalan Wachid Hasyim, Kelurahan Bandar Lor, Kota Kediri menjadi bangunan yang kosong. Pemerintah daerah (pemda) setempat berencana merubah fungsi RSUD Gambran lama tersebut menjadi fasilitas umum yang bermanfaat. “Ada usulan perubahan RSUD Gambiran I yaitu, akan dijadikan sebagai rumah sakit daerah tipe C. Kemudian akan dijadikan rumah sakit khusus bedah dan alternative ketiga menjadi rumah sakit stroke centre,” ujar Kabag Humas Pemerintah Kota Kediri, Apip Permana, Kamis 23 Maret 2018. Masih kata Apip, tiga alterlatif perubahan fungsi RSUD Gambiran lama ini selanjutnya akan disodorkan ke Walikota Kediri untuk ditelaah. Apakah usulan tersebut sesuai kehendak kepala daerah atau ada gagasan lainnya. “Ini sifatnya masih usulan. Usulan akan kita sodorkan ke bapak Walikota Kediri. Bagaimana nantinya, beliau akan memberikan petunjuk dan arahan,” imbuh Apip. Adapun latar belakang munculnya tiga alterlatif perubahan ini, imbuh Apip, atas dasar kebutuhan masyarakat dan kapasitas bangunan yang ada. Namun demikian, usulan awal ini masih perlu dikonsultasikan lebih lanjut dengan dinas terkait. Misalnya, ke instansi yang menangani masalah penyakit stroke bilamana menjadi rumah sakit stroke centre. “Pertama, kami melihat kebutuhan masyarakat. Kedua kami juga melihat posisi gedung, lahannya luas, kalau misalnya menjadi tempat terapi untuk penderita stroke, bagaimana. Apakah tempat tersebut representative untuk melatih penderita mengikuti terapi, atau yang lainnya,” jelasnya. Seluruh pegawai dan dokter RSUD Gambiran I telah diboyong ke RSUD Gambiran II, mulai awal Maret 2018 lalu. Bahkan, pelayanan rawat jalan dan rawat inap telah dilayani di rumah sakit baru tersebut. Kendati demikian, ada sebagian kecil penanganan pasien yang masih mengandalkan alat-alat di RSUD Gambiran lama. Apip menambahkan, karena masih tahap usulan, tentunya pemerintah daerah belum mengusulkan anggaran untuk program peralihan RSUD Gambiran lama di tahun 2018 ini. Namun demikian, pihaknya berharap, tidak akan memakan waktu yang lama. Sehingga bangunan rumah sakit milik Pemerintah Kota Kediri ini tidak dibiarkan beralarut-larut menjadi fasilitas umum yanh kurang bermanfaat. Pantauan di lapangan, RSUD Gambiran lama kini menjadi tempat yang sepi. Ruang parkir kendaraan tampak lengang, karena hanya ada segelintir sepeda motor. Biasanya, tempat ini selalu dipenuhi kendaraan pengunjung. Selain itu, para pendagang kaki lima (PKL) dan abang becak yang mangkal di sekitar rumah sakit juga tidak seramai saat masih ada aktifitas pelayanan. Dilansir oleh webset resmi Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri, merupakan rumah sakit milik pemerintah Daerah Kota Kediri, yang secara historis di bangun oleh bangsa Belanda, pada tahun 1875 silam. RSUD Gambiran mulai dikembangkan, pada tahun 1928 dan merupakan rumah sakit yang pertama di Daerah Karesidenan Kediri. Sehingga pada waktu itu menjadi pusat rujukan kesehatan penduduk daerah – daerah sekitarnya di Karesidenan Kediri. RSUD Gambiran telah memenuhi standart pelayanan kesehatan yang modern dan canggih. Pada tahun 2013, RSUD Gambiran lulus Surveilance Continous Audit II sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 berdasarkan Sertifikat ISO RS dari Worldwide Quality Assurance (WQA) Nomor QSJ1781.
Unit kerja/ruang yang diaudit meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD), Paviliyun Graha Wijaya Kusuma, ICU/ICCU, Laboratorium, Kamar Operasi (OK), Farmasi, Radiologi, Poliklinik (Poli Dalam),Kamar Bersalin (Dahlia 1), Laundri, Pusat Sterilisasi (CSSD), Laundry, Gizi, Kepegawaian, Rekam Medik.
Sumber: Berita Jatim