Foto Kediri - Dua benda purbakala diduga merupakan situs peninggalan bersejarah di Kediri, Jawa Timur, ditemukan oleh Karni (49) di Desa ...
Foto Kediri - Dua benda purbakala diduga merupakan situs peninggalan bersejarah di Kediri, Jawa Timur, ditemukan oleh Karni (49) di Desa Jagung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Ternyata dua benda tersebut pernah tercatat di Dokumentasi Kabupaten Kediri.
Di lokasi penemuan tampak bebatuan yang berbentuk pahatan diduga peninggalan Kerajaan Hindu di Kediri. Batu mirip arca tersebut tidak utuh. Hanya sebagian badan hingga kaki (posisi duduk bersila). Selain itu, terdapat bekas potongan diduga kepala arca yang sudah diambil orang.
Karni seorang petani yang merupakan warga Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri itu menemukan benda yang diduga purbakala pada Kamis, 22 Maret 2018 di Desa Jagung. Ia menemukan benda itu saat mencari rumput di tengah lading tebu. (Baca: Kediri Merupakan Bumi Panji )
Karni menemukan dua benda diduga purbakala itu tertutup tanaman kunyit di bawah tanaman pisang. Dua benda itu dalam posisi tertutup rerumputan. Kondisi kedua benda mirip arca tersebut tidak terawat alias dibiarkan begitu saja.
Karni mengungkapkan, situs arca yang dikelilingi tembok yang sudah rusak ini biasanya digunakan untuk keperluan warga yang mempunyai hajat tertentu, semisal untuk pernikahan (mantu) yang mana arca tersebut diyakini sebagai leluhur.
“Sehingga disini sering dilakukan ritual sesajen,” ujarnya. (Baca: Tak Terasa, Jembatan Lama Kediri Telah Berusia 149 Tahun)
Karni juga mengatakan, situs ini juga terdapat arca Lembu Andini dan arca berbentuk buah jagung, namun keduanya hilang. Sehingga kini yang tersisa hanya separuh badan dan umpaknya.
Kepala Seksi Museum dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priatno mengatakan, setelah mendapatkan laporan tentang penemuan itu, pihaknya pengecekan ke lokasi. Mereka kemudian melakukan pengkajian lebih jauh. Pihaknya memastikan itu bukan temuan baru. Fragmen arca berupa kaki yang bersila dan umpak tersebut sudah pernah ditemukan sebelumnya.
Penemuan pertama kedua benda itu terjadi pada 1996. Temuan itu dengan nama Wali Sarjiman atau Punden Reco Putil. Hal itu sudah diterangkan dalam dokumentasi buku arca Kediri dengan nomor 109/KDR/1996. Sementara bagian umpak sebagai pelengkap saja.
Mengapa arca yang sudah tercatat dalam dokumentasi purbakala itu bisa tertanam dalam tanah sehingga kembali ditemukan warga? Menurut Eko, dalam dokumen arca tersebut benda-benda itu dulunya bersama dengan punden di Dusun Jagung. Saat itu pemilik tanahnya adalah Zainal.
“Kemungkinan punden tersebut sudah lama tak diuri-uri (dirawat red) oleh masyarakat setempat, sehingga dengan mudah dilupakan masyarakat,’ tutur Eko, Sabtu, 24 Maret 2018.
Menurut data Dokumentasi Arca Kediri, potongan arca berupa kaki yang bersila bahan arca tertulis dari batu andesit yang warnanya agak hitam. Batu mirip arca ini, memiliki ukuran lebar 40 cm, tinggi 40 cm dan tebal 25 cm. Sedangkan umpak arca berukuran dengan panjang 120 cm, lebar 50 cm dan tebal 25 cm.