Foto: NU Online Foto Kediri - Beberapa perwakilan Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU...
![]() |
Foto: NU Online |
Foto Kediri - Beberapa perwakilan Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kediri mendatangi kantor PC LAZISNU Jombang Jalan Sisingamangaraja Nomor 2, Jagalan, Kabupaten Jombang, Kamis (1/3).
Kedatangan mereka bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus melakukan studi banding terkait pengelolaan keuangan LAZISNU kepada pengurus harian LAZISNU di Kota Santri ini.
Ketua PC LAZISNU Jombang Ahmad Zainudin mengungkapkan, pengelolaan keuangan secara otonomi yang telah dilakukan LAZISNU Jombang memang cukup memantik perhatian LAZISNU di beberapa daerah lain. Pengelolaan keuangan ini juga didukung dengan terbentuknya Upzis atau JPZIS di sejumlah kecamatan di Jombang. Bahkan salah satu lembaga NU ini juga telah bekerja sama dengan madrasah dalam hal upaya pengembangan pengelolaan keuangan ZISNU.
"Model pengelolaan otonomi di Upzis atau JPZIS menjadikan Jombang berbeda dengan PC LAZISNU lainnya," katanya kepada NU Online.
Dari upaya tersebut, pada tahun 2017 lalu dana yang berhasil dihimpun dan dikelola LAZISNU Jombang cukup membanggakan, tercatat hingga 56 miliar. Keberhasilan inilah, menurutnya banyak kalangan yang ingin belajar terkait bagaimana model pengelolaan yang diterapkan LAZISNU Jombang.
"Pencapaian pencatatan 56 miliar tahun 2017 membuat banyak daerah lain tertarik dengan apa yang dilakukan LAZISNU Jombang dalam hal manajemen fundraising maupun program-program kegiatan yang melibatkan Upzis di MWCNU, ranting, Banom dan madrasah," jelasnya.
Sekalipun demikian, pria yang kerap disapa Gok Din ini menambahkan, pola pengelolaan keuangan yang dilakukan LAZISNU tentu harus terus berkembang dengan menciptakan inovasi-inovasi di internal pengurus sehingga LAZISNU Jombang terus menjadi percontohan sejumlah LAZISNU di daerah lain.
Seperti halnya belakangan ini pengurus LAZISNU Jombang kian gencar menyosialisasikan terkait gerakan bersedekah kepada warga NU yang diwujudkannya dengan pendistribusian 'kaleng sedekah'. Tak hanya itu, 'kotak sedekah' juga telah disebar di sejumlah toko dan instansi.
"Namun hal yang menarik dari Jombang sebenarnya pada model manajemen keuangan dana 'kaleng sedekah' yang dikelola sepenuhnya oleh Upzis atau JPZIS," ungkap Gok Din.
Pada forum studi banding ini, PC LAZISNU Kediri banyak menyampaikan perihal model pengelolaan keuangan yang diterapkan selama ini. Sembari bertukar pikiran, mereka juga mendapat banyak hal terkait manajemen keuangan yang dikelola LAZISNU Jombang.
Setelahnya, mereka akan mencoba menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari hasil studi banding ini. "PC LAZISNU Kediri baru terbentuk jadi studi banding ke beberapa PC lainnya. PC LAZISNU Jombang hanya menerima laporannya saja," tuturnya.
Untuk diketahui, perwakilan dari PC LAZISNU Kediri diantaranya Ketua PC LAZISNU Kediri, Gus Badrul beserta sekretarisnya, Gus Nidhom dan jajaran tim manajemen PC LAZISNU Kediri