Foto Kediri - Mabes Polri terus mendalami kasus dugaan raibnya uang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kediri. Namun Polri menduga...
![]() |
Foto Kediri - Mabes Polri terus mendalami kasus dugaan raibnya uang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kediri. Namun Polri menduga peristiwa itu bukan terjadi akibat aksi skimming atau penyadapan data nasabah.
"Di sana (BRI Kediri) itu bukan skimming. Dugaannya kan ada beberapa nasabah yang tiba-tiba dananya hilang. Nah ini yang perlu pendalaman," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 20 Maret 2018.
Setyo belum bisa menjelaskan penyebab raibnya dana nasabah. Ia juga belum bisa memastikan apakah ada oknum dari dalam bank yang terlibat. Ia memastikan bahwa pengungkapan kasus skimming yang dilakukan penyidik Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu tak ada kaitannya dengan hilangnya dana nasabah BRI Kediri.
"Ini kemungkinan ada oknum di bank itu terlibat. Saya masih mengatakan kemungkinan karena ini masih pendalaman," ungkapnya. (Baca: Skimming BRI Kediri Libatkan Sindikat Internasional)
Jenderal bintang dua ini menegaskan bahwa ini hanyalah perilaku oknum, bukan korporasinya. Dan sampai saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan apakah si oknum tersebut memainkan sistem di bank hingga uang puluhan nasabah itu raib.
"Ini sedang diteliti apakah saat memasukkan ATM atau dalam sistemnya diselewengkan," tegasnya.
Seperti diketahui Sebanyak 87 BRI melapor ke Polda Jawa Timur. Mereka melaporkan karena saldonya berkurang secara misterius.
Sebanyak 87 korban nasabah BRI yang melapor ke kepolisian semuanya berasal dari wilayah Kediri, Jawa Timur. Sebanyak 33 orang di antaranya tercatat sebagai nasabah BRI Unit Ngadiluwih dan 54 orang nasabah dari BRI Unit Purwokerto.