Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid - Foto: Facebook Foto Kediri - ProFauna Indonesia menemukan sekaligus mengidentifikasi 38 j...
![]() |
Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid - Foto: Facebook |
Foto Kediri - ProFauna Indonesia menemukan sekaligus mengidentifikasi 38 jenis burung langka yang berada di area hutan afdeling Damarwulan, Kabupaten Kediri, Jatim. Organisasi perlindungan hutan dan satwa liar ini berhasil mengidentifikasi pada pertengahan Maret 2018.
Menurut Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid di Malang, Selasa 27 Maret 2018, burung-burung yang berhasil diamati tim ProFauna ini antara lain Bubut alang-alang (Centropos bengalensis), Cekakak batu (Lacedo pulchella), Paok pancawarna (Pitta Guajana), Jingjing batu (Hemipus hirundinaceus), dan Kadalan kembang (Phaenicophaeus javanicus), dan Serindit Jawa (Loriculus pusillus).
"Dari kelompok jenis elang yang ditemukan, ada dua jenis yaitu Elang bido (Spilornos cheela) dan Elang hitam (Ictinaetus Malayensis ) dan ada sebelas jenis burung yang ditemukan itu merupakan satwa dilindungi," kata Rosek. (Baca: Ayam Pelung yang Siap Kontes Dibanderol Rp 500 Ribu)
Sedangkan beberapa jenis satwa yang termasuk dilindungi yaitu Cekakak sungai (Todhiramphus chloris), Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), Paok pancawarna (Pitta guajana), Cekakak batu (Lacedo pulchella), Madu sriganti (Nectarinia jugularis), Madu sriganti (Nectarinia jugularis), Takur tenggeret (Psilopogon australis), Takur tohtor (Psilopogon armillaris), Takur tulung tumpuk (Psilopogon javensis), Takur ungkut ungkut (Psilopogon haemacepahala), Elang bido (Spilornos cheela), dan Elang hitam (Ictinaetus malayensis).
Hasil pendataan tim yang berjumlah 12 orang itu membawa angin segar, terutama bagi upaya pelestarian alam. Musababnya, keberadaan beberapa burung tersebut, terutama di wilayah Jawa Timur, sudah cukup jarang, misalnya jenis burung serindit jawa dan paok pancawarna.
Rosek mengaku gembira. Bahkan perjumpaannya dengan burung serindit itu, menurut dia, merupakan perjumpaan pertama di alam setelah terakhir bertemu 10 tahun yang lalu di wilayah Malang selatan.
Serindit Jawa dan paok pancawarna termasuk jenis yang masih sering diperdagangkan di pasar burung. Burung serindit merupakan jenis burung yang termasuk keluarga nuri kecil. Saat ini keberadaannya di alam liar sudah cukup jarang dan semakin berkurang, di antaranya karena ulah manusia sendiri.
Sedangkan burung paok pancawarna, misalnya, sebetulnya sudah termasuk daftar jenis satwa liar yang dilindungi. Tapi sayangnya, sebagaimana burung Serindit Jawa, burung ini juga masih banyak diperdagangkan di pasar-pasar burung karena keindahan warna bulunya.
Perilaku penangkapan burung di alam untuk diperdagangkan itu menjadi pemicu semakin langkanya berbagai jenis burung di habitat alaminya. Berbagai macam burung yang dulu umum dijumpai kini semakin jarang, seperti burung kacamata, bentet, dan prenjak. (Baca: Peringatan Earth Hour, Ratusan Lilin Terangi SLG)
Kegiatan pengamatan satwa liar dilakukan ProFauna sejak 1994. selama ini ProFauna terus melakukan kegiatan pendataan satwa liar di alam atau disebut dengan Wild Animals Watching (WAW). Bahkan, hal itu dilakukan secara rutin setiap bulan yang dilakukan oleh para pendukung Profauna di berbagai daerah.
Kegiatan itu bertujuan untuk memupuk rasa cinta satwa liar yang hidup di alam bebas. Selain itu, sebagai sumbangsih informasi bagi pelestarian satwa liar. Dalam waktu dekat, Rosek menambahkan, pihaknya juga akan mendata satwa liar yang ada di wilayah lereng Gunung Kelud dan kawasan Gunung Wilis di Kediri.
"Rencana pendataannya juga tahun ini," tutur Rosek
Mengutip dari Wikipedia, ProFauna adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional yang bergerak dibidang perlindungan hutan dan satwa liar. Kegiatan ProFauna bersifat non politis dan non kekerasan.
ProFauna pada awalnya didirikan pada tahun 1994 di kota Malang, Jawa Timur Indonesia, dengan nama Konservasi Satwa Bagi Kehidupan yang kemudian berkembang di seluruh Indonesia dan luar negeri. Bidang kegiatan utama ProFauna adalah kampanye, pendidikan, investigasi, advokasi dan pendampingan masyarakat.
(Baca: Komunitas Bank Sampah Kediri Bikin Anyaman Tikar Sepanjang 1 KM)