Oleh: Abrahami Foto Kediri - Menurut para ahli, fikiran kita dapat menampung berbagai informasi dalam satu keadaan. Kabar baiknya, a...
Oleh: Abrahami
Foto Kediri - Menurut para ahli, fikiran kita dapat menampung berbagai informasi dalam satu keadaan. Kabar baiknya, akses untuk menadapatkan informasi terbaru setiap detiknya tersedia disekeliling kita saat ini.
Masalahnya adalah, meskipun kita mampu menampung banyak informasi, kita punya keterbatasan dalam menayangkan ulang informasi-informasi tersebut dalam fikiran kita.
Sayangnya lagi, kebanyakan kita punya kelemahan untuk menganaliasa apakah informasi-informasi tersebut mengandung kebenaran atau bahkan menyesatkan.
Seperti contoh berikut, tidak banyak yang tahu bahwa Khalil Gibran lahir pada tanggal 1 januari 1883, walaupun informasi mengenai ini sudah kita terima di Sekolah Menengah Pertama.
Tapi walaupun info mengenai tanggal lahir Khalil Gibran membuat kita mengingat sesuatu yang pernah hinggap difikiran kita, tanggal lahir di atas salah. Yang benar adalah Khalil Gibran Lahir pada tanggal 6 Januari 1883.
Apakah anda sekarang merasakan bagaimana satu jenis informasi ini saja dapat mempermainkan fikiran anda?.
Kemampuan untuk menganalisa informasi yang beredar adalah tanggung jawab dari fikiran kita. Apa yang terlintas di dalam fikiran akan menjadi tindakan kita. Alangkah baiknya jika kita belajar untuk mengenal watak fikiran kita agar kita dapat menjalani kehidupan ini dengan berpegang akal sehat.
Mengenal watak fikiran kita adalah jalan pertama untuk dapat berinteraksi dengan kebenaran. Betapa banyak pernyataan-pernyataan, konsep-konsep, dan berbagai informasi selama ini pada faktanya kita terima tanpa menganalisanya terlebih dahulu.
Sehingga kita memiliki keterbatasan dalam memilah antara yang bermakna dan tidak bermakna, antara yang benar dan yang salah.
Foto Kediri - Menurut para ahli, fikiran kita dapat menampung berbagai informasi dalam satu keadaan. Kabar baiknya, akses untuk menadapatkan informasi terbaru setiap detiknya tersedia disekeliling kita saat ini.
Masalahnya adalah, meskipun kita mampu menampung banyak informasi, kita punya keterbatasan dalam menayangkan ulang informasi-informasi tersebut dalam fikiran kita.
Sayangnya lagi, kebanyakan kita punya kelemahan untuk menganaliasa apakah informasi-informasi tersebut mengandung kebenaran atau bahkan menyesatkan.
Seperti contoh berikut, tidak banyak yang tahu bahwa Khalil Gibran lahir pada tanggal 1 januari 1883, walaupun informasi mengenai ini sudah kita terima di Sekolah Menengah Pertama.
Tapi walaupun info mengenai tanggal lahir Khalil Gibran membuat kita mengingat sesuatu yang pernah hinggap difikiran kita, tanggal lahir di atas salah. Yang benar adalah Khalil Gibran Lahir pada tanggal 6 Januari 1883.
Apakah anda sekarang merasakan bagaimana satu jenis informasi ini saja dapat mempermainkan fikiran anda?.
Kemampuan untuk menganalisa informasi yang beredar adalah tanggung jawab dari fikiran kita. Apa yang terlintas di dalam fikiran akan menjadi tindakan kita. Alangkah baiknya jika kita belajar untuk mengenal watak fikiran kita agar kita dapat menjalani kehidupan ini dengan berpegang akal sehat.
Mengenal watak fikiran kita adalah jalan pertama untuk dapat berinteraksi dengan kebenaran. Betapa banyak pernyataan-pernyataan, konsep-konsep, dan berbagai informasi selama ini pada faktanya kita terima tanpa menganalisanya terlebih dahulu.
Sehingga kita memiliki keterbatasan dalam memilah antara yang bermakna dan tidak bermakna, antara yang benar dan yang salah.