Foto: kumparan.com Foto Kediri - Personel TNI bersama warga sipil bahu membahu menggelar panen raya di Desa Tiru Kidul Kecamatan Gurah, ...
![]() |
Foto: kumparan.com |
Foto Kediri - Personel TNI bersama warga sipil bahu membahu menggelar panen raya di Desa Tiru Kidul Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Kamis, 29 Maret 2018.
Panen raya dihadiri Danramil Gurah Kapten Inf Wiwied Yani Wahyudi, Mantri Pertanian Gurah Sutrisno, PPL Desa Tiru Kidul, Marsono, dan Ketua Gapoktan (gabungan kelompok tani), Sugih Tani Gunadi.
Panen Raya di atas lahan sekitar 2,8 hektar, milik Sumarlan ,Kusnadi dan Rokim. Hasil panen dari lahan seluas itu diperkirakan bakal menembus angka 23,5 ton gkp (gabah kering panen) atau rata-rata per hektarnya mencapai 8,4 ton gkp. (Baca: Alhamdulillah Kediri Mulai Panen Raya Padi)
“Kita bersyukur, di desa ini, ada sawah yang bisa kita panen dan nantinya tempat-tempat lain juga menyusul. Kita perkirakan per 1 hektar dari sawah milik bapak Sumarlan ,Kusnadi dan Rokim ini, bisa mencapai sekitar 8,4 ton gkp. Kalau luasnya mencapai 2,8 hektar, diperkirakan bisa panen sekitar 23,5 ton gkp,” kata Marsono.
Menurut Marsono, ada banyak kunci kesuksesan dari para petani di Desa Tiru Kidul, utamanya adanya peningkatan besaran gkp dalam 1 hektarnya. Diakuinya, hasil ini tidak lepas dari bantuan Pemerintah yang menerjunkan alsintan (alat mesin pertanian) ke berbagai desa, salah satunya di Desa Tiru Kidul.
“Transplanter yang turun dari Pemerintah, sangat membantu pengurangan biaya operasional saat tanam padi. Yang tadinya butuh biaya penanaman secara manual, sekarang menggunakan transplanter, biaya petani mengalami susut. Otomatis pendapatan petani bertambah,” pungkasnya. (Baca: Kediri Kembali Panen Raya)
Sementara itu, Sutrisno mengingatkan kepada petani untuk lebih cermat memanfaatkan pupuk dengan kombinasi yang sesuai, khususnya penggunaan pupuk subsidi secara efektif dan efisien.
Dirinya juga mengharapkan agar para petani bisa menghemat segala biaya yang seharusnya tidak perlu keluar, karena keberadaan alsintan, sehingga nantinya mereka bisa mendapatkan nilai tambah dari pengurangan biaya operasional.
Pada panen raya ini, Kapten Inf Wiwied Yani Wahyudi bersama-sama para petani turut memanen padi diareal lahan yang tidak sebegitu jauh dari jalan utama Pare menuju Gurah atau sebaliknya. Selain itu, tradisi selamatan juga turut mengiringi sekaligus menandai masa panen di Desa Tiru Kidul. (Baca: Kediri Targetkan Panen Gabah 360 Ribu Ton)