Kondisi perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Krajan, Desa Branggahan yang telah ditutup - Foto: Surya/Mohammad Romadoni ...
![]() |
Kondisi perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Krajan, Desa Branggahan yang telah ditutup - Foto: Surya/Mohammad Romadoni |
Foto Kediri - Warga Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri dibuat resah. Pasalnya warga merasa keberatan terkait penutupan akses jalan desa alternatif yang melintasi rel kereta api (KA) tanpa palang pintu oleh Daop VII Madiun.
Sebagaimana diberitakan Surya, dua pintu perlintasan kereta api menghubungkan Dusun Krajan, Desa Branggahan dengan Dusun Karangmulyo, Desa Branggahan ditutup. Warga meminta solusi tentang penutupan dua pintu itu.
Penutupan jalan alternatif itu berdampak pada aktivitas warga hingga berpotensi merugikan dari berbagai aspek. Pasalnya, jalan itu merupakan akses perdagangan, pendidikan, keagamaan dan keamanan.
Warga menilai penutupan jalan ini tidak akan menyelesaikan masalah bahkan nantinya akan menambah masalah baru memicu gejolak masyarakat.
Puncaknya, warga setempat bertemu perwakilan Daop 7 Madiun, Dishub Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Kediri bersama instansi lainnya di gedung serbaguna desa setempat.
Adapun hasil sementara pertemuan itu yakni diketahui ada empat jalan alternatif desa yang melintasi rel kereta tanpa palang pintu. Sedangkan, dua jalan itu telah terlanjur ditutup. Pihak Daop VII Madiun bakal menampung keluhan masyarakat dan akan mengkaji ulang penutupan dua perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Rochmadi, Asisten Manajer Humas Daop VII Madiun mengatakan, sesuai dari perintah Ditjen Perkeretaapian pihaknya melakukan penutupan perlintasan KA tanpa palang pintu. "Daop KA melaksanakan tugas terhadap penutupan pintu-pintu perlintasan liar yang memang membahayakan," ujarnya, Jumat 2 Maret 2018.
Dikatakannya, karena itulah mereka melakukan penutupan akses jalan yang melalui perlintasan KA tanpa palang pintu di desa setempa. Ini untuk keselamatan warga sekaligus menekan korban laka kereta api.
"Kami kembali sosialisasi karena ada warga yang keberatan terkait penutupan perlintasan KA tanpa palang pintu ini," ungkapnya.