Foto: picbear.club Foto Kediri - Ribuan masyarakat Kediri memadati area The Colors of Panji. Acara yang merupakan bagian dari perin...
![]() |
Foto: picbear.club |
Foto Kediri - Ribuan masyarakat Kediri memadati area The Colors of Panji. Acara yang merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1214 ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 6-8 April 2018.
Kepala Bidang Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Patarina mengungkapkan, keberadaan pameran usaha mikro dan menengah (UMKM) di acara itu menarik minat masyarakat untuk menghadirinya. Selain itu mereka juga penasaran dengan keberadaan Panji dan desa wisata.
“Data sementara sudah ada sekitar 2 ribu pengunjung yang datang ke sini,” terang Patarina. (Baca: Hari Jadi Kediri, Pengunjung Serbu Stand Job Fair dan UMKM)
Perempuan yang biasa dipanggil Arin ini mengungkapkan, berbeda dengan pameran serupa, The Colors of Panji ini memiliki satu konsep yaitu tentang desa. Tema kali ini tentang sosok Raden Panji yang menyamar sebagai petani.
Dengan konsep ini, kata Patarina, maka stand, bentuk pameran hingga para penjaga stand memiliki konsep yang sama yaitu tentang desa. Selain dekorasi standnya juga para penjaga stand sendiri mengusung tema desa. Total ada 32 stand yang disediakan.
Dari keseluruhan stand yang ada, lanjutnya, sebagiannya adalah desa wisata karena memang tujuan kegiatan ini juga mengenalkan potensi wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Kediri. Salah satu desa wisata yang turut mengisi stand adalah Desa Medowo, Kecamatan Kandangan.
Desa wisata yang dua kali menggelar makan durian bersama ini menghadirkan sejumlah produk lokal. Komoditas hasil kebun, terutama durian masih menjadi andalannya. Seperti durian montong, durian lokal, manggis, petai dan lain sebagainya. Selain menjual hasil kebun, stand ini juga menjual hasil industri rumahan.
“Kopi Bubuk Armi diproduksi oleh industri rumahan yang bahan dasarnya biji kopi hasil perkebunan Desa Medowo,” jelas Suparmi (40) yang menjaga stand. (Baca: Yuk Ikut Pesta Durian Gratis di Desa Medowo)
Desa lain yang turut mengisi stand pameran itu adalah Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah. Desa ini memamerkan produk kerajinan bambu. Akhir-akhir ini produk kerajinan bambu semakin diminati masyarakat.
Kepala Desa Sumbercangkring, Mujiana yang membina langsung warga desanya dalam memproduksi kerajinan bambu. Kerajinan ini diyakininya member manfaat dan menciptakan lapangan kerja bagi warga desanya.
“Saya sendiri yang membina anyaman bambu,” ungkap laki-laki 50 tahun ini.
Menurutnya bambu yang digunakan kerajinan bermacam-macam, sesuai permintaan dan pesanan. Banyak jenis bambu yang ada di Desa Sumbercangkring yang bisa dimanfaatkan. Diantaranya, bambu jawa, bambu apus, dan bambu petung.
Untuk jenis kerajinannya, pihaknya tidak hanya memproduksi anyaman saja. Banyak kerajinan bambu lain yang sudah digarap warga desa. Misalnya saja kerajinan lampu teplok dari bambu, rak buku dari bambu, hiasan dinding dan lain sebagainya.
Diungkapkan oleh Mujiana, tak hanya masyarakat yang memiliki tanaman bambu yang merasakan manfaat kerajinan ini, tetapi juga tenaga di desanya yang sebelumnya menganggur menjadi memiliki pekerjaan.
“Saat ini sudah ada 32 warga desa yang merasakan manfaatnya. Ada 20 perempuan dan 12 pria yang terlibat dalam kerajinan bambu ini,” ucapnya.
Tak hanya menunggu pesanan, distribusi hasil kerajinan bambu sudah memanfaatkan teknologi online. Dengan teknologi ini pesanan meliputi luar daerah, luar kota seperti Surabaya. Akan tetapi Mujiana belum puas dengan apa yang dicapai saat ini. Perlu dikembangkan agar kerajinan bambu makin diminati.
Untuk diketahui, acara The Colors of Panji ini digelar di Desa Menang, Kecamatan Pagu. Pemilihan Desa Menang juga menjadi alasan tersendiri, karena tempat tersebut rencananya akan dibangun museum pertama di Kabupaten Kediri. Selain itu, Desa Menang juga menjadi salah satu desa tujuan wisata religi yang ada di Kabupaten Kediri. (Baca: Kediri Merupakan Bumi Panji)