Foto Kediri - Keberadaan bus sekolah gratis di Kota Kediri dinilai telah meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kal...
Foto Kediri - Keberadaan bus sekolah gratis di Kota Kediri dinilai telah meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kalangan pelajar. Keberadaan moda transportasi itu juga menurunkan pelanggaran lalulintas pelajar. Bambang Tri Lasmono, Kabid Manajemen Angkutan Kantor Dinas Perhubungan Kota Kediri menyebutkan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi Polresta Kediri angka kecelakaan yang melibatkan pelajar dalam dua tahun terakhir turun 14 dan 17 persen.
"Tingginya minat penggunaan angkutan pelajar dan bus sekolah juga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di Kota Kediri," ungkap Bambang Tri Lasmono kepada Surya, Kamis 5 April 2018.
(Baca: Libur Panjang, Kenaikan Penumpang Kereta Api dan Bus Meningkat)
Namun diakui Bambang, dengan jumlah tiga armada bus dengan kapasitas angkut 37 (27 duduk dan 10 berdiri) dinilai belum mencukupi daya angkut yang mencapai sekitar 200 persen.
"Masih butuh tambahan bus lagi supaya mampu memenuhi kebutuhan," tambahnya.
Keberadaan bus sekolah bersama dengan angkutan kota gratis bagi pelajar telah mewujudkan fasilitas Rute Aman Selamat Sekolah (RASS) di Kota Kediri. Oleh karena itu perlu penambahan minimal armada 4 unit.
Sementara berdasarkan kajian dari Puslitbang Kemenhub, untuk Kota Kediri membutuhkan minimal 9 unit armada bus sekolah.
"Idealnya butuh 9 armada supaya dapat tercover semua, bus menjadi solusi hadirnya pemerintah mewujudkan sistem transportasi yang aman, tepat waktu dan nyaman," jelasnya. Jika ada tambahan 9 unit armada bus dapat dibuka rute baru untuk angkutan pelajar. Selama ini baru ada 3 rute bus sekolah yang telah melayani angkutan pelajar sejak 2015.
"Dulu pelajar ini berangkat dan pulang sekolah antarjemput naik motor. Sekarang naik bus sekolah," jelasnya.
(Baca: Kediri, Kota Kecil yang Bakal Alami Kemacetan)
Rute bus sekolah ini telah terintegrasi dengan sistem Transportasi Kediri (Traker). Sistem ini dapat diunduh melalui aplikasi ponsel berbasis android. Melaui Traker dapat diketahui posisi bus yang akan melintas.
Sejumlah pelajar yang selama ini memanfaatkan angkutan bus gratis berharap pemerintah menambah armada bus lagi. "Kalau berangkat sekolah setiap hari kami desak-desakan. Banyak yang berdiri, bus harus ditambah," ungkap Eko pelajar SMPN 7 Kota Kediri.
Lina pelajar lainnya mendukung jika ada tambahan bus baru. Karena kondisi sekarang dirasa masih kurang. "Kalau pagi yang mau naik banyak, tapi kapasitas bus khan terbatas," jelasnya.
Keberadaan bus sekolah juga meringankan beban orangtuanya karena tidak perlu lagi antar-jemput naik motor. Karena tidak antar-jemput pengeluaran untuk membeli BBM berkurang.
"Kami sangat terbantu sekali tidak repot antarjemput. Anak juga menjadi terbiasa bangun lebih pagi supaya tidak ketinggalan bus," ungkap Ny Supatmi
Sementara Sugeng, Ketua LSM Lira Kediri mendesak Pemkot Kediri mengalokasi dana APBD untuk menambah jumlah armada bus sekolah. Menurutnya tidak uperlu menunggu bantuan dari pusat, karena manfaat bus sekolah telah dirasakan langsung masyarakat Kota Kediri. Dengan tambahan jumlah armada, diharapakan pelajar mendapatkan pelayanan yang lebih maksimal. Karena yang terjadi selama ini penumpang banyak berjubel karena kapasitas angkut bus yang terbatas.
Ditambahkan di Kota Kediri terdapat sekitar 30 lebih sekolah mulai setingkat SMP, SMA dan SMK dengan jumah murid ribuan. Rata-rata pelajar ini sekarang banyak yang naik bus sekolah dan angkutan kota.
(Baca: Pjs Wali Kota Kediri: Banyak Lulusan SMK Jadi Pengangguran)