Menpora Imam Nahrawi bersama Romo KH. Abdul Latif Madjid RA saat acara Muhajadah Kubro digelar Sabtu malam - Foto: duta.co Foto Kedi...
![]() |
Menpora Imam Nahrawi bersama Romo KH. Abdul Latif Madjid RA saat acara Muhajadah Kubro digelar Sabtu malam - Foto: duta.co |
Foto Kediri - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menghadiri kegiatan Mujahadah Kubro Gelombang III di Pondok Pesantren (Ponpes) Kedunglo Kota Kediri, Sabtu 7 April 2018 malam.
Mujahadah Kubro yang berlangsung sejak 3 April hingga 8 April itu dipimpin oleh Romo KH Abdul Latif Majdid selaku pengasuh perjuangan shalawat Wahidiyah dan Ponpes Kedunglo Al-Munadhoroh Kota Kediri. Mujahadah diikuti ratusan ribu jemaah pengamal Wahidiyah yang datang dari seluruh penjuru tanah air hingga mancanegara.
Kepada jamaah Wahidiyah, Menpora meminta untuk memohonkan doa agar atlet Indonesia sukses meraih medali emas di ajang Asian Games 2018 dan Asia Paragames. "Kami mohon dukungan dan doa para pengamal Wahidiyah agar atlet Indonesia sukses meraih emas di Asian Games," ungkapnya. (Baca: Mujahadah Kubro Dihadiri KH Makruf Amin dan Jamaah dari Malaysia serta Brunei)
Imam Nahrawi juga mengajak para pemuda seluruh tanah air untuk mendekatkan hati kepada Allah SWT. Selanjutnya Menpora Imam Nahrowi meminta do’a kepada Romo Kiyai Latif agar bisa menjalankan amanah kementerian yang dibebankan kepadanya.
“Memimpin sebuah kementerian tidak lah mudah, apalagi memimpin sebuah negara. Kanjeng romo berpesan kepada saya, ketika kita mengabdi harus atas ridho Allah Swt,” katanya
Imam Nahrawi juga memohon doa agar tugas kenegaraan yang diembannya dapat dijalankan dengan baik terlebih akan ada bonus demografi, yang dimana usia produktif (16-50 tahun) penduduk di Indonesia akan melampaui negara lain.
"Jika tidak dikelola dengan baik saat ini maka bonus demografi ini akan menjadi bencana tapi jika dikelola dengan para pemuda akan menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang, saya mohon doa restu semoga seluruh pemuda Indonesia kembali ke jalan Allah," kata Menpora.
Kepada para pengamal Wahidiyah ia menjelaskan, penyelenggaraan Asia Games merupakan pertaruhan bagi bangsa Indonesia sehingga harus sukses. Sebab, Asian Games dan Asia Paragames bakal dihadiri tamu undangan dari berbagai negara Asia. Jumlahnya sebanyak 100.000 undangan dan berlangsung di Jakarta, Palembang serta Jawa Barat.
“Kalau sukses orang yang datang merasa nyaman dan tenang. Sehingga kembali lagi ke Indonesia berkunjung ke tempat wisata dan tempat bersejarah,” tambahnya. (Baca: Wawali: Teladani Dua Hal dari Nabi Muhammad saw)
Oleh karena itu, lanjut Imam Nahrawi, jika penyelenggaraan Asian Games sukses bakal menjadi suksesnya juga para santri, pengamal solawat dan suksesnya bangsa Indonesia.
Sebagaimana pelaksanaan Mujahadah Kubro sebelumnya, mujahadah kali ini ratusan ribu jamaah memenuhi areal pondok dan meluber di jalan kampung dan Jl KH Wahid Hasyim, Kota Kediri.
Sementara itu Pimpinan Perjuangan Wahidiyah, Romo KH Abdul Latif Majdid meminta kepada ratusan ribu pengamal yang hadir khususnya para remaja untuk mencintai olahraga.
“Kebetulan di sini ada menteri olah raga, untuk itu saya menajak untuk mencintai olahraga. Karena olahraga berarti membangun fisik yang kuat. Kalau dulu remaja dikerahkan untuk melawan musuh – musuh Islam di Arab sebagai benteng, tapi kalau sekarang olahraga digunakan untuk kebugaran dan kesehatan fisik serta bisa menghasilkan prestasi mengharumkan nama bangsa,” jelas Romo Kiyai Latif dalam sambutannya
Selain itu, Romo Kiyai Latif juga memaparkan seluruh perkembangan yang telah dicapai oleh jamaah pengamal Wahidiyah, terutama di bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
“Kami memilih melarang seluruh koperasi milik Pengamal Wahidiyah untuk menerima segala bantuan. Apalagi membuat proposal untuk kemudian mencari-cari bantuan. Kami larang semua itu, karena kami takut tidak bisa amanah,” terangnya. (Baca: Kediri Bershalawat Sambut Tahun Baru 2017)