Brigadir Satu Dedi Mahendra Sukma bersama istrinya memperlihatkan kripik jamur hasil produknya, Selasa 10 April 2018 - Foto: Suryamalang...
![]() |
Brigadir Satu Dedi Mahendra Sukma bersama istrinya memperlihatkan kripik jamur hasil produknya, Selasa 10 April 2018 - Foto: Suryamalang.com |
Foto Kediri - Ratusan polisi yang telah menjelang masa purna tugas mendapatkan pelatihan ketrampilan dan wirausaha mandiri. Kegiatan pelatihan ini berlangsung di Ruang Tegowangi Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Selasa 10 April 2018.
Kegiatan pembekalan keterampilan anggota dan aparatur sipil Polri ini diikuti peserta dari wilayah eks Polwil Kediri. Di jajaran Polda Jatim ada sekitar 1.691 anggota dan aparatur sipil Polri yang akan purna tugas.
Selama pembekalan peserta mendapat pelatihan keterampilan sesuai dengan potensi yang ada di wilayahnya. Sehingga setelah pensiun ada yang menjadi wirausaha.
Salah satu contoh polisi yang sukses berwiraswasta adalah Brigadir Satu Dedi Mahendra Sukma. Dirinya sukses menjadi pengusaha camilan snack kripik jamur. Malahan camilan produksinya telah banyak dipasarkan ke sejumlah daerah. (Baca: Geliatkan UMKM Kediri Melalui Kadin Award Young Start Up)
Sehari-hari Brigadir Satu Dedi MS bertugas sebagai Bintara Pembina Kamtibmas (Babinkamtibmas) Desa Suren Lor, Polsek Bendungan, Polres Trenggalek.
Polisi muda yang sukses menjadi pengusaha camilan ini mendapat kehormatan untuk memajang produksinya snack kripik Mantan pada acara pembekalan anggota polisi yang telah menjelang purna tugas di Hotel Grand Surya Kota Kediri, Selasa 10 April 2018.
Sebagaimana diwartakan Harian Surya, awal usahanya hasil kolaborasi dengan istrinya. Apalagi di rumah juga punya kumbung untuk menanam jamur. Disukung pula istrinya yang pandai memasak olahan jamur. Dari situ lahirlah ide membuat snack dari jamur.
Untuk bahan baku memanfaatkan dari para petani jamur di Kabupaten Trenggalek. "Para petani ini punya komunitas jamur, kami bersinergi dengan komunitasnya," ungkapnya.
Apalagi petani jamur ini sempat kebingungan mau menjual hasil jamurnya. Keluhan itu menemukan jalan keluarnya setelah Brigadir Satu Dedi membuat rencana membuat kripik jamur.
Usaha ini dimulai awal 2017. Saat ini omsetnya setiap bulan mencapai Rp 40 juta. Produksi kripik Mantan ini telah dijual di pertokoan di hampir semua kabupaten di Jatim. "Kami punya manajer bagian marketing yang mengatur pemasarannya," tambahnya.
Sementara modal awal untuk membuat kripik Mantan hanya sekitar Rp 1 jutaan. Awalnya kemasan dibuat sederhana dengan bungkus plastik diberi stiker.
Lambat laun usaha kripik Mantan semakin berkembang pesat sehingga sudah menghasilkan laba. "Hasil laba kami wujudkan pengembangan usaha tidak untuk kepentingan pribadi," ungkapnya.
Untuk mengembangkan usahanya dilakukan murni dari hasil keuntungan. "Kami tidak pernah pinjam bank. Pengembangan usaha ini murni dari keuntungan yang kami peroleh," tambahnya.
Sesuai rencana Brigadir Satu Dedi bakal meluncurkan produk varian kedua berupa snack Borgol Chip. "Segmen kedua kami memang menyasar pasar kepolisian. Ini sekaligus menunjukkan yang punya usaha anggota polisi," paparnya sembari tersenyum.
Sementara produk kripik diberi nama Mantan dari kepanjangan, Makin Anda Nglupain Tetap Aja Ngangenin. Pasar snack ini memang menyasar anak-anak muda.
"Orang yang makan setelah berpisah dengan snack ini maunya nglupain malah jadi kangen," ungkapnya.
Menurut Brigadir Satu Dedi pemberian nama Mantan juga ada sejarahnya. Karena sebagai Banbinkamtibmas sering memberikan penyuluhan materinya soal cinta kepada remaja dan anak sekolah.
Supaya terhindar masalah soal pacaran dan seks bebas, Brigadir Satu Dedi memberikan penyuluhan dengan materi nahasnya dan bahayanya pacaran termasuk sakitnya pacaran. Sehingga remaja dan pelajar jika bertemu polisi muda ini curhatnya perkara cinta.
"Waktu saya ceramah sering pakai tagline, mending nikah daripada pacaran atau jadikan mantan kalau tidak mau dihalalkan. Sehingga para remaja kalau ketemu saya memanggil Pak Mantan. Mantan kami pakai nama produk kami," ungkapnya
Pelatihan ketrampilan dan wirausaha mandiri ini menurut Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Ihsan Amin untuk menyiapkan kompetensi anggota menjelang pensiun. Kegiatan ini sendiri program dari pimpinan Polri
Diharapkan mereka mampu membuka lapangan pekerjaan dan memiliki keterampilan. “dalam kegiatan ini mereka akan ikut pelatihan. Tidak hanya teori namun juga prakteknya,” ujarnya.
Sementara Pjs Wali Kota Kediri Jumadi mengungkapkan, pemerintah dapat memfasilitasi para anggota polisi yang berwirausaha untuk ikut pameran. Apabila memiliki kualitas yang bagus maka bisa diikutkan ekspor. “Itu fasilitasi yang dapat kita berikan,” ujarnya
Selain itu, pemerintah juga memberikan support untuk kelembagaan dan marketingnya. Salah satunya ikut dalam organisasi seperti Dekranasda. “Bila mereka mau kita bisa ikutkan dalam Dekranasda, yang terpenting adalah bagaimana produknya bisa dijual ke luar darah,” jelasnya.
Jumadi di Jawa Timur ada lembaga yang memiliki beberapa outlet untuk memasarkan produk. Ada 24 outlet dan 6 provinsi yang telah bekerjasama. Bahkan produk-produk lokal di Jawa Timur telah dipamerkan di Tianjin dan Singapura.
“Kita mengajak teman-teman anggota Polri di jajaran Polda Jatim untuk ikut bergabung. Kita akan support di marketingnya,” jelasnya.