TKP korban tenggelam.- Foto: Merdeka.com Foto Kediri - Maut memang datang kapan saja dan ia tidak pernah memberitahu siapa yang diinc...
![]() |
TKP korban tenggelam.- Foto: Merdeka.com |
Foto Kediri - Maut memang datang kapan saja dan ia tidak pernah memberitahu siapa yang diincarnya, baik saat seseorang sedang diam atau sedang beraktifitas. Contohnya nasib naas yang menimpa Baeran (60), petani yang juga warga Desa Kedungsari RT 03 RW 04 Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.
Baeran tenggelam hingga meninggal dunia setelah terjebur di sebuah kubangan tanggul yang jebol. Lubang tangkis yang jebol di Sungai Cengkok, Desa Jati Kecamatan Tarokan.
Peristiwa ini diketahui oleh Kasmadi (40) warga setempat. Saksi berada di sawah melihat korban dalam keadaan tercebur kedalam kubangan yang dalam. Sehingga dia tidak sanggup menolong. (Baca: Sebulan Tiga Kasus Orang Tenggelam di Kabupaten Kediri)
Kasmadi langsung melaporkan ke Bhabinkamtibmas, Brigadir Joko S dan dilanjutkan laporan per telpon ke Mapolsek Tarokan. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan oleh TKP dan pengangkatan korban dari lokasi tenggelam.
Jenazah korban kemudian dievakuasi dari lokasi tenggelam. Untuk kepentingan penyelidikan, polisi mendatangkan tim medis untuk memeriksa kondisi jenazah.
AKP Sukarman, Kapolsek Tarokan Polresta Kediri menjelaskan, awalnya korban bersama saksi bekerja di sawah. Usai makan, mereka hendak mencuci tangan di kubangan air bekas tangkis yang jebol di kubangan air bekas tangkis jebol sedalam kurang lebih 2 meter.
“Saat mencuci tangan tersebut korban terpeleset sehinga mengakibatkan korban tengelam karena tidak bisa berenang. Karena tak juga kembali akhirnya saksi mencari dan menemukan korban sudah dalam keadaan mengambang dan meninggal dunia," kata AKP Sukarman.
Ditambahkan AKP Sukarman, setelah mendapat laporan petugas langsung mendatangi TKP, mengamankan TKP, mencatat saksi-saksi, menghubungi dokter puskesmas untuk memastikan penyebab kematian korban dan menghubungi keluarga korban.
Tindak lanjut Polsek Tarokan setelah menerima permohonan dari keluarga korban yang didampingi unsur 3 pilar dari Desa Kedungsari dan pertimbangan hasil analisa Dokter Pukesmas Kecamatan Tarokan tidak diketemukan tanda-tanda penganiayaan.
“Dari hasil tersebut jenazah dikembalikan kepada keluarga korban untuk dimakamkan," pungkas AKP Sukarman.